Kuliner merupakan salah satu kegiatan yang seringkali digunakan untuk mengisi waktu liburan panjang bersama keluarga dan juga teman. Biasanya, orang yang memiliki tujuan untuk kuliner ini akan berlibur ke kota-kota yang memang dikenal dengan jenis makanan yang sangat bervariasi dan juga rasa yang dihadirkan juara. Seperti halnya Bandung dan Yogyakarta yang kerap kali dijadikan destinasi kuliner wajib bagi seluruh wisatawan yang ingin mengisi perutnya dengan santapan yang spesial. Namun, apakah pernah terbayang untuk berlibur kuliner bersama keluarga hingga ke Benua lain? Bagaimanakah sensasinya apakah sama saja ataupun berbeda? Simak artikel ini sampai habis.
El Reda, salah satu restoran middle east yang sangat terkenal di Berlin. Para pelajar Indonesia yang menetap di Berlin kerap kali mengunjungi restoran ini. Berlin memang bukan kota yang secara spesifik untuk wisata kuliner. Namun nyatanya, banyak restoran-restoran yang menarik untuk dibahas dikarenakan popularitasnya dan juga rasa yang ditawarkan sangat menggiurkan.
Bagi seorang pelajar asing yang tinggal di luar negri tentu akan mengutamakan harga ketimbang rasa. Walaupun El Reda bukan restoran yang dapat dikatakan murah untuk kaum pelajar, namun harga tak menjadi penghalang para pelajar disana demi mendapatkan seporsi makanan dari El Reda ini. Kami, tim WIA, berkesempatan untuk mendatangi restoran El Reda ini dan mewawancarai 2 mahasiswa Indonesia yang tinggal di Berlin. Menurutnya, El Reda bukan restoran murah bagi pelajar disana. Bahkan, dapat dikatakan sangat mahal. Namun, para pelajar disana terkadang ingin berkumpul di restoran ini seperti sebulan sekali. Hal itu dituturkan oleh kedua mahasiswa Indonesia tersebut yang menjawab pertanyaan kami secara kompak.
Karena cukup penasaran dengan rasa yang ditawarkan, kami mencoba memesan 3 porsi menu dari El Reda ini. Salah satunya bernama kubideh. Kubideh merupakan nasi dengan beras basmati dengan sepotong daging panjang seperti sosis yang terbentuk kurang sempurna yang dilengkapi dengan tomat bakar disampingnya. Kubideh juga menjadi salah satu menu rekomendasi dari mahasiswa disana untuk kami. Ketika hidangan sudah siap, pelanggan wajib membawa sajiannya sendiri dari kasir untuk menuju table yang sudah ditempati. Dari aroma saja sudah tercium kelezatannya. Ditambah lagi pada saat itu suhu diluar sedang berada pada angka 3 derajat celcius. Overall, rasa makanan ini sangat pas untuk dimulut semua orang. Dari mulut ras Asia hingga Amerika dan juga Eropa yang memang tidak selalu cocok dengan semua hidangan. Daging yang diberikan juga membuat kami sangat candu dalam memakannya. Namun, porsi yang banyak membuat kami kenyang sebelum kami memutuskan untuk mencoba menu lain.
Untuk harganya sendiri, menu nasi yang ada memiliki kisaran harga paling murah Rp180.000 hingga Rp420.000. Bagi yang tidak terlalu banyak makannya mungkin dapat mempertimbangkan untuk menghabiskan satu porsi untuk berdua mengingat porsi yang diberikan cukup banyak bagi sebagian orang. Untuk minum sendiri, saran dari kami tidak perlu membeli lagi dikarenakan setiap orang sudah mendapatkan teh manis panas gratiis yang memang dibebaskan untuk mengambil sebanyak mungkin.
Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba El Reda ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Selasa hingga Minggu pada jam 11.00 hingga 24.00 waktu setempat yang beralamat di Huttenstraße 69 – 70, 10553 Berlin, Germany.