Categories
Content Creation Gear On Paper Comparison

On Paper Comparison Bahasa Indonesia : DJI Mini 2 VS Mini 3

DJI Mini 3 – Photo By Techcrunch

DJI baru saja me-launching seri terbarunya dari jajaran DJI Mini yaitu DJI Mini 3 pada 9 Desember 2022 lalu. DJI Mini series sendiri merupakan salah satu tipe dari drone DJI yang memiliki ukuran yang sangat compact yang tentunya akan memudahkan penggunanya dalam membawa drone DJI Mini ini kemanapun.

CategoryDJI Mini 2DJI Mini 3
Release DateNovember 4, 2020December 9, 2022
PriceRp9.399.000Rp11.650.000
DimensionsFolded (without propellers): 138×81×58 mm (L×W×H)
Unfolded (with propellers): 245×289×56 mm (L×W×H)
Folded (without propellers): 148×90×62 mm (L×W×H)
Unfolded (with propellers): 251×362×72 mm (L×W×H)
Max Ascent & Decent Speed5 m/s & 3.5 m/s5 m/s & 3.5 m/s
Max Takeoff Altitude4000 m4000 m
Max Flight Time31 minutes38 minutes, 51 minutes (with Intelligent Flight Battery Plus*)
Max Flight Distance16 km18 km
Operating Temperature0° to 40° C-10° to 40° C
Global Navigation Satellite SystemGPS + GLONASS + GalileoGPS + GLONASS + Galileo
Internal StorageN/AN/A
Image Sensor1/2.3-inch CMOS, Effective Pixels: 12 MP1/1.3-inch CMOS, Effective Pixels: 12 MP
ISO RangeVideo:
100-3200
Photo:
100-3200
Video:
100-3200
Photo:
100-3200
Shutter SpeedElectronic Shutter: 4-1/8000 sElectronic Shutter: 2-1/8000 s
Max Image Size4:3: 4000×3000
16:9: 4000×2250
4000×3000
Still Photography ModesSingle Shot: 12 MP

Burst Shooting: N/A
Automatic Exposure Bracketing (AEB): 12 MP, 3 frames at 0.7 EV step

Timed: 12 MP
JPEG: 2/3/5/7/10/15/20/30/60 s
RAW: 5/7/10/15/20/30/60 s

Panorama: Sphere, 180°, and Wide Angle
Single Shot: 12 MP

Timed: 12 MP

JPEG: 2/3/5/7/10/15/20/30/60 s

JPEG + RAW: 5/7/10/15/20/30/60 s

Automatic Exposure Bracketing (AEB): 12 MP, 3 frames at 2/3 EV step

Panorama: Sphere, 180°, Wide Angle

HDR: The Single Shot mode supports outputting HDR images.
Photo FormatJPEG/DNG (RAW)JPEG/DNG (RAW)
Video Resolution
4K: 3840×2160@24/25/30 fps

2.7K: 2720×1530@24/25/30/48/50/60 fps

FHD: 1920×1080@24/25/30/48/50/60 fps
4K: 3840×2160@24/25/30 fps

2.7K: 2720×1530@24/25/30/48/50/60 fps

FHD: 1920×1080@24/25/30/48/50/60 fps
Video Format
MP4 (MPEG-4 AVC/H.264)

MP4 (H.264)
Max Video Bitrate
100 Mbps

100 Mbps
Gimbal (Mechanical Range)Tilt: -110° to 35°

Roll: -35° to 35°

Pan: -20° to 20°
Tilt: -135° to 80°

Roll: -135° to 45°

Pan: -30° to 30°
Video Transmission SystemOcuSync 2.0DJI O2
Antenna2 antennas, 1T2R
Battery Capacity
2250 mAh
Intelligent Flight Battery: 2453 mAh
Intelligent Flight Battery Plus*: 3850 mAh
Charging TimeApprox. 64 minutes (with the DJI 30W USB-C Charger and the battery mounted to the aircraft)
Comparison Table – DJI Mini 2 VS 3
DJI Mini 2

1. Body & Camera

Jika dilihat dari tampilan luar, badan yang dimiliki kedua seri DJI Mini ini memiliki perbedaan yang cukup jauh. DJI Mini 2 memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding seri terbaru dari brand DJI yaitu DJI Mini 3. Jika melihat dari data dimensi kedua drone ini, keduanya memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh. Meskipun begitu, DJI Mini 3 memiliki performa dan juga fitur-fitur yang jauh lebih garang dibanding seri pendahulunya yaitu DJI Mini 2. Seperti pada kemampuan kamera yang ada, DJI Mini 3 memiliki ukuran sensor yang lebih besar dibanding DJI Mini 2. Walaupun memang fitur lainnya pada kamera kedua drone ini tidak memiliki perbedaan-perbedaan mayor.

DJI Mini 3

2. Gimbal

Lanjut pembahasan pada sistem stabilisasi, DJI Mini 3 memiliki sistem gerak kamera yang lebih luas. Sehingga tentu akan membuat stabilisasi kamera dari DJI Mini 3 ini akan menghasilkan video yang jauh lebih stabil dibanding pendahulunya yaitu DJI Mini 2.

DJI Mini 3

3. Aircraft & Battery

Jika melihat pada kemampuan utama dari kedua drone ini, DJI Mini 3 memiliki kemampuan terbang yang lebih lama juga jarak terbang yang lebih jauh dengan selisih 2km dengan pendahulunya yaitu DJI Mini 2. Selisih untuk waktu terbang juga terbilang cukup lama yaitu 7 menit dengan menggunakan baterai biasa dan 20 menit dengan menggunakan Intelligent Flight Battery Plus. Meskipun memiliki kemampuan jarak kendali yang lebih jauh, keduanya memiliki kemampuan maksimal ketinggian yang sama yaitu 4000m. Untuk transmisi video yang tertanam pada kedua drone ini juga cukup berbeda, yaitu OcuSync 2.0 untuk DJI Mini 2 dan DJI O2 untuk DJI Mini 3

Untuk harganya sendiri, untuk DJI Mini 3 dibanderol dengan harga Rp11.650.000 untuk paket combo yang biasa dan Rp14.000.000 untuk paket combo plus. Sedangkan untuk DJI Mini 2 dibanderol dengan harga Rp9.399.000 untuk paket combo yang biasa.

Jadi, kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara DJI Mini 2 atau DJI Mini 3 dengan selisih harga yang cukup jauh perbedaannya?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

DJI Mini 2 : https://wia.id/d/brand/dji-store-indonesia/mavic-series-harga-spesifikasi/mavic-mini/mavic-mini-2?entity_id=1156

DJI Mini 3 : https://wia.id/d/product/dji-mavic-mini-3-fly-more-combo-plus?entity_id=9077

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Restoran Wajib untuk Turis di Berlin, El Reda

Kuliner merupakan salah satu kegiatan yang seringkali digunakan untuk mengisi waktu liburan panjang bersama keluarga dan juga teman. Biasanya, orang yang memiliki tujuan untuk kuliner ini akan berlibur ke kota-kota yang memang dikenal dengan jenis makanan yang sangat bervariasi dan juga rasa yang dihadirkan juara. Seperti halnya Bandung dan Yogyakarta yang kerap kali dijadikan destinasi kuliner wajib bagi seluruh wisatawan yang ingin mengisi perutnya dengan santapan yang spesial. Namun, apakah pernah terbayang untuk berlibur kuliner bersama keluarga hingga ke Benua lain? Bagaimanakah sensasinya apakah sama saja ataupun berbeda? Simak artikel ini sampai habis.

El Reda, salah satu restoran middle east yang sangat terkenal di Berlin. Para pelajar Indonesia yang menetap di Berlin kerap kali mengunjungi restoran ini. Berlin memang bukan kota yang secara spesifik untuk wisata kuliner. Namun nyatanya, banyak restoran-restoran yang menarik untuk dibahas dikarenakan popularitasnya dan juga rasa yang ditawarkan sangat menggiurkan.

Bagi seorang pelajar asing yang tinggal di luar negri tentu akan mengutamakan harga ketimbang rasa. Walaupun El Reda bukan restoran yang dapat dikatakan murah untuk kaum pelajar, namun harga tak menjadi penghalang para pelajar disana demi mendapatkan seporsi makanan dari El Reda ini. Kami, tim WIA, berkesempatan untuk mendatangi restoran El Reda ini dan mewawancarai 2 mahasiswa Indonesia yang tinggal di Berlin. Menurutnya, El Reda bukan restoran murah bagi pelajar disana. Bahkan, dapat dikatakan sangat mahal. Namun, para pelajar disana terkadang ingin berkumpul di restoran ini seperti sebulan sekali. Hal itu dituturkan oleh kedua mahasiswa Indonesia tersebut yang menjawab pertanyaan kami secara kompak.

Karena cukup penasaran dengan rasa yang ditawarkan, kami mencoba memesan 3 porsi menu dari El Reda ini. Salah satunya bernama kubideh. Kubideh merupakan nasi dengan beras basmati dengan sepotong daging panjang seperti sosis yang terbentuk kurang sempurna yang dilengkapi dengan tomat bakar disampingnya. Kubideh juga menjadi salah satu menu rekomendasi dari mahasiswa disana untuk kami. Ketika hidangan sudah siap, pelanggan wajib membawa sajiannya sendiri dari kasir untuk menuju table yang sudah ditempati. Dari aroma saja sudah tercium kelezatannya. Ditambah lagi pada saat itu suhu diluar sedang berada pada angka 3 derajat celcius. Overall, rasa makanan ini sangat pas untuk dimulut semua orang. Dari mulut ras Asia hingga Amerika dan juga Eropa yang memang tidak selalu cocok dengan semua hidangan. Daging yang diberikan juga membuat kami sangat candu dalam memakannya. Namun, porsi yang banyak membuat kami kenyang sebelum kami memutuskan untuk mencoba menu lain.

Untuk harganya sendiri, menu nasi yang ada memiliki kisaran harga paling murah Rp180.000 hingga Rp420.000. Bagi yang tidak terlalu banyak makannya mungkin dapat mempertimbangkan untuk menghabiskan satu porsi untuk berdua mengingat porsi yang diberikan cukup banyak bagi sebagian orang. Untuk minum sendiri, saran dari kami tidak perlu membeli lagi dikarenakan setiap orang sudah mendapatkan teh manis panas gratiis yang memang dibebaskan untuk mengambil sebanyak mungkin.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba El Reda ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Selasa hingga Minggu pada jam 11.00 hingga 24.00 waktu setempat yang beralamat di Huttenstraße 69 – 70, 10553 Berlin, Germany.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Tempat Berkumpulnya para Pelari di Berlin, Sungai Spree

Bagi sebagian orang, tempat berlari adalah faktor yang sangat penting untuk kenyamanan diri dalam melakukan aktivitas berlari. Terlebih, untuk seseorang yang memang sedang menjalani program lari serius untuk keperluan event ataupun pencapaian suatu performa yang memang sudah ditargetkan diawal. Hal ini yang membuat sebagian orang sangat selektif terhadap tempat yang digunakan untuk berlari.

Inilah Sungai Spree, bagi Warga Negara Jerman yang hobi berolahraga pagi menjadikan tempat ini salah satu tempat favorit untuk keperluan sehari-harinya dalam berolahraga. Ramainya olahragawan disini tidak hanya di musim tertentu. Bahkan hingga musim dingin-pun dengan suhu mencapai 0 derajat celcius kerap kali ramai oleh para pelari.

Sungai Spree sendiri merupakan salah satu sungai terbesar yang membentang di tengah pusat kota Berlin. Panjangnya sungai tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah setempat dalam membuat fasilitas jalan yang sering digunakan untuk jogging track bagi warga disana. Tempat yang sangat terbuka dan juga pemandangan yang cukup indah membuat pelari betah berlama-lama berolahraga di sepanjang Sungai Spree ini. Untuk panjang arena jogging track sendiri tidak pasti. Karena bergantung masing-masing pelari ingin lari seberapa jauh. Untuk keperluan lari hingga jarak half marathon (21.1km) tentu sangat cocok untuk berlari di sepanjang Sungai Spree ini.

Jika membahas terkait tingkat keramaian disana jika dibandingkan dengan tempat-tempat lari di Indonesia tentu sangat jauh perbedaannya. Di Sungai Spree ini jarak antar pelari sangatlah longgar sehingga sangat nyaman untuk berlari hingga kecepatan tinggi. Berbeda dengan tempat-tempat lari di Indonesia yang cenderungnya sangat padat oleh para warga yang ingin berolahraga disana, hingga kerap kali para pelari elit dan pro memilih untuk menggunakan jalan raya sebagai tempat untuk latihan.

Bagi kamu yang tertarik untuk merasakan sensasi olahraga pagi di sepanjang Sungai Spree ini bisa langsung datang ke lokasi setiap hari selama 24 jam yang beralamat di 10557, Unnamed Road, 10557 Berlin, Germany.

Categories
On Paper Comparison Running Gear/Gadget

On Paper Comparison Bahasa Indonesia : Huawei Watch GT Runner vs Garmin Forerunner 255

Huawei Watch GT Runner – Photo By Xataka

Huawei sudah dari lama memproduksi beberapa tipe smartwatch andalannya yang siap bersaing di pasar. Namun, Huawei ini sangat jarang dilirik oleh para pelari ataupun olahragawan lain untuk keperluan pemantauan aktivitas olahraganya. Tak heran jika beberapa perusahaan jam ternama seperti Garmin merasa Huawei watch memiliki pasar yang berbeda. Namun, pada 18 November 2021 lalu, Huawei merilis jam tangan yang diperuntukan khusus bagi para pelari. Hal ini yang menjadikan para pelari di dunia dan para reviewer teknologi berbondong-bondong untuk mencoba mengkomparasi kedua jam tangan ini yaitu Huawei Watch GT Runner dengan beberapa tipe dari merk jam lari ternama seperti Garmin, Coros, dan Polar.

CategoryHuawei Watch GT RunnerGarmin Forerunner 255
Release DateNovember 18, 2021June 1, 2022
PriceRp2.699.000Rp5.829.000
Display Size & Resolution1,43 inches with AMOLED display, 466 x 466px, 461ppi1,3 inches, 260 x 260px, 282ppi
Weight38,5g49g
Battery Life14 days14 days
Touchscreen
GPS, Glonass, Galileo
Barometer
Compass
Gyroscope
Accelerometer
Blood Oxygen
Temperature Sensor
Trackback Mode
ANT+ Support
NFC Support
Wireless Charging
Answer Call
Internal Storage4GB4GB
Music Playback
Comparison Table Huawei Watch GT Runner VS Garmin Forerunner 255
Garmin Forerunner 255

1. Desain

Jika dilihat dari tampilan luar kedua jam tangan ini, Huawei Watch GT Runner memiliki bentuk sporty dan casual sedangkan untuk Garmin Forerunner 255 memiliki bentuk sangat sporty. GT Runner terlihat lebih casual dikarenakan memiliki layar AMOLED dengan ketajaman 466×466 pixel yang mana tentu kualitas layarnya sudah sangat baik. Tidak dengan Forerunner 255 yang hanya menggunakan layar biasa non AMOLED dengan ketajaman layar yang jauh berbeda dibanding jam keluaran pabrik Huawei ini. Selain itu, layar AMOLED tentu dibarengi dengan fitur layar sentuh yang sudah tertanam pada GT Runner ini. Meskipun memiliki layar yang lebih cerah dan kualitas yang lebih bagus, Huawei Watch GT Runner memiliki daya tahan baterai yang tidak berbeda dengan Garmin Forerunner 255 yaitu sekitar 14 hari. Meskipun begitu, berat kedua jam tangan ini berbeda cukup jauh yaitu 38g untuk Huawei Watch GT Runner dan 49g untuk Garmin Forerunner 255 ini.

Huawei Watch GT Runner – Photo By Stuff

2. Sensor, Fitur Kesehatan, dan Olahraga

Memang secara kualitas layar, Garmin Forerunner 255 kalah cukup jauh dengan Huawei Watch GT Runner. Namun jika kita masuk ke fitur olahraganya, Forerunner 255 jauh lebih unggul dari GT Runner dari segi akurasi GPS, kelengkapan fitur kesehatan, dll. Seperti contohnya pada fitur sensor temperatur yang sudah tertanam pada Forerunner 255, lalu juga ANT+ Support yang tentunya diperlukan untuk olahragawan yang menggunakan sensor eksternal untuk data yang lebih akurat, lalu fitur trackback yang kadang diperlukan untuk kembali ke tempat awal kita memulai aktivitas terlebih di tempat yang sulit dijangkau pandangan. Meskipun terdapat beberapa fitur yang tidak dimiliki Huawei Watch GT Runner ini, keduanya tentu memiliki sensor Barometer, altimeter, accelerometer, blood oxygen, compass, gyroscope, hingga support dengan NFC.

Huawei Watch GT Runner memiliki fitur menjawab telpon langsung dari jam dan juga memiliki fitur music playback dengan memori internal yang sudah disediakan sebesar 4GB. Sedangkan untuk Garmin Forerunner 255 hanya untuk seri yang music yang dapat mendengarkan lagu selagi digunakan untuk beraktivitas dalam ruangan maupun luar ruangan.

Garmin Forerunner 255 – Photo By Triathlete

3. Kesimpulan

Jika melihat harga dari kedua jam ini, Garmin Forerunner 255 dengan fitur yang ditawarkan memiliki harga 2x lipat lebih mahal dari Huawei Watch GT Runner. Namun dengan harga yang ditawarkan, Garmin Forerunner 255 memiliki tingkat akurasi yang sudah dibuktikan oleh beberapa atlit kelas dunia sehingga sangat cocok bagi yang ingin menggunakannya untuk keperluan olahraga yang membutuhkan data sangat akurat. Sedangkan untuk Huawei Watch GT Runner, walaupun data yang dihasilkan juga sudah cukup akurat, namun jam tangan ini lebih cocok untuk pengguna yang masih mengedepankan fitur smart dari sebuah jam tangan, namun tetap sewaktu-waktu membutuhkan jam yang akurat untuk keperluan olahraga lari, atau lainnya. Walaupun begitu, Huawei Watcj GT Runner juga digunakan oleh pelari profesional kelas dunia, Mo Farah.

Jadi, kira-kira dari perbandingan diatas, manasih yang lebih menarik antara Huawei Watch GT Runner atau Garmin Forerunner 255 dengan selisih harga yang cukup jauh perbedaannya?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

Garmin Forerunner 255 : https://wia.id/d/brand/garmin-indonesia/jual-garmin-forerunner/forerunner-255?entity_id=1537

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Kedai Mie Terkenal Hingga Menjadi Tempat Shooting Layar Lebar, Mie Baso Akung

Bagi warga Bandung, mungkin sudah tidak asing dengan kehadiran pedagang-pedagang makanan mie-miean yang memang sudah sangat melekat dengan Kota Bandung sebagai kota kuliner. Tak heran jika banyak sekali restoran dan juga kedai terkenal di Indonesia yang memang berlokasi di sekitaran Bandung. Tak sedikit juga dari banyaknya kedai yang bermula dari kecil hingga saat ini masih bertahan hingga puluhan tahun lamanya. Hingga seringkali kita mendengar dengan julukan “legenda” untuk restoran atau kedai yang memang berhasil bertahan sangat lama. Namun, beberapa restoran dan kedai tersebut, tetap mempertahankan ke-khasannya yang dulu seperti kesederhanaan tempat makan, variasi menu, dan tentunya kualitas rasa yang selalu mengalami peningkatan seiring dengan masukan-masukan dari pelanggan. Seperti restoran yang menjual mie bakso yang satu ini, Mie Baso Akung.

Mie Baso Akung merupakan salah satu restoran terkenal dikarenakan rasa dan juga nilai sejarahnya yang memang restoran ini sudah berdiri kurang lebih 53 tahun (sejak 1969). Mie Baso Akung sendiri menjual 2 menu saja yaitu antara mie yamin atau mie kuah. Selain itu, Mie Baso Akung memiliki keunikan pada daftar menu yang ada yang sangat berbeda dengan restoran lainnya. Yaitu terdapat singkatan untuk toping yang tersedia pada setiap porsi hidangan yang dipesan oleh pelanggannya. Yaitu BPTSC (Baso, Pangsit, Tahu, Siomay, Ceker). Dan setiap toping ini dapat dipilih secara custom oleh pelanggannya sesuai selera masing-masing.

Rasa Mie Baso Akung ini tidak hanya rumor belaka dikatakan enak. Hal tersebut dibuktikan dengan review yang sudah ada di google maps dengan respon positif yang sangat banyak dari para pelanggan dan juga rating yang sangat tinggi. Bahkan, hebatnya lagi, kuliner yang satu ini termasuk kuliner yang tergolong cukup mahal. Namun, dengan rasa yang ditawarkan dapat bernegosiasi dengan lidah para penikmatnya sehingga tidak banyak keluhan terkait harga dari para langganannya.

Pada 10 Desember 2022 lalu, tim WIA mencoba mendatangi Mie Baso Akung ini dan mencoba setengah porsi mie yamin dengan toping baso, pangsit, dan siomay. Mengapa memesan setengah porsi menjadi salah satu opsi di restoran ini? Betul sekali, porsi yang ditawarkan sangatlah banyak menurut kami, tim WIA ketika mencobanya. Harga yang ditawarkan untuk seporsi pesanan tim WIA adalah Rp37.000. bagi kami, dengan porsi yang dihidangkan dan juga rasa yang rasa yang ditawarkan masih sangat rekomen untuk mencobanya.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Mie Baso Akung ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu (kecuali hari Jumat) pada jam 10.00 hingga 20.00 yang beralamat di Jl. Lodaya No.123, Burangrang, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Lari di Tempat Yang Menjadi Saksi Bisu Sejarah Tercatatnya Rekor Full Marathon Eliud Kipchoge, Si Manusia Tercepat Di Bumi

Semakin jauh kita mendalami tentang dunia lari, tentu tidak asing dengan istilah half marathon dan full marathon. Pasti sempat terbenak di pikiran kita “siapa yaa orang tercepat untuk lari full marathon (42,2km) di dunia?”. Mari kita bahas lebih jauh.

Eliud Kipchoge, atlit lari jarak jauh berumur 38 tahun yang berasal dari Kenya ini merupakan pemegang rekor dunia untuk lari di nomor paling terkenal di dunia yaitu 42.195 km. Tidak hanya disebut-sebut sebagai pemegang rekor dunia untuk jarak full marathon (sebutan untuk lari dengan jarak 42.195 km) saja, Eliud Kipchoge kerap kali disebut sebagai pelari tercepat di muka bumi ini.

Yang menarik adalah, rekor yang dipecahkan oleh Eliud Kipchoge baru saja dipecahkan beberapa waktu lalu. Tepatnya pada 25 September 2022 lalu dengan catatan waktu 2 jam 1 menit 9 detik. Waktu yang sangat mengagumkan bukan? Kipchoge sendiri berhasil membuat rekor dunia tersebut pada salah satu running event world major series yaitu Berlin Marathon 2022 yang bertempat di Berlin, Jerman. Bagaimana sih rute yang dilalui para peserta Berlin Marathon hingga salah satu pesertanya dapat memecahkan rekor dunia?

Berlin Marathon merupakan salah satu bagian dari world major series (acara lomba lari terkenal di dunia) yang memang memiliki rute dengan elevasi yang paling datar dibanding dengan World Major Series lainnya. Sehingga ini adalah momen yang tepat untuk para atlit mencatatkan personal best ataupun memecahkan rekor nasional dan dunia.

Beberapa waktu belakangan ini, tepatnya pada akhir Desember lalu, tim WIA berkesempatan untuk mencoba sedikit rute Berlin Marathon yang menjadi saksi bisu sejarah tercatatnya rekor full marathon oleh Eliud Kipchoge. Walaupun rute Berlin Marathon yang dilalui oleh tim WIA hanya sepanjang kurang lebih 3km. tim WIA berlari tepat mengarah ke situs terkenal di dunia yaitu Bradenburg Gate yang memang juga menjadi 2 km terakhir Berlin Marathon untuk menuju finish line.

Walaupun memang ketika kami mencoba berlari disana, suhu setempat menunjukan angka 2 derajat celcius. Tentu sangat berbeda dengan disaat acara Berlin Marathon yang pada saat itu sedang berada pada suhu kisaran 17 derajat celcius (standar suhu lomba lari world major series 12 – 21 celcius). Namun memang, Berlin menjadi salah satu tempat lari yang sangat nyaman dikarenakan kota yang cenderung datar. Sehingga seluruh tenaga yang dimiliki oleh para pelari fokus dikeluarkan untuk kecepatan dan tidak ada yang terbuang untuk tanjakan-tanjakan pendek maupun panjang. Pada akhir Desember lalu, kami berlari dengan jarak 7km pada pukul 06.45 pagi (sunrise at 07.40). Pada jam tersebut, kami hanya bertemu kurang dari 4 pelari lain yang sedang berlari di rute yang kami lewati. Dan tentunya, semua pelari tersebut menggunakan atribut lengkap lari untuk musim dingin agar terhindar dari cidera-cidera yang tidak diinginkan.

Bagaimana nih menurut kalian, apakah rute Berlin Marathon ini menjadi salah satu bucket list kalian di tahun 2023 ini?

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Restoran Yoghurt Terkenal di Bandung, Yoghurt Cisangkuy

plang di depan restoran

Yoghurt memang tidak disukai oleh semua kalangan. Terlebih untuk yoghurt original yang belum diberi pemanis sama sekali. Namun, bagi para pecinta yoghurt, dimanapun terdapat restoran yoghurt yang direkomendasikan oleh para artis, kerabat, ataupun keluarga, akan selalu dikejar untuk mencobanya. Seperti salah satu yoghurt terkenal di Indonesia yang terletak di Bandung kota ini.

kasir dan tempat order

Yoghurt Cisangkuy merupakan restoran yang menjual yoghurt home made di Jalan Cisangkuy Bandung. Yoghurt Cisangkuy sendiri dikenal tidak hanya dikarenakan rasa yoghurt yang sangat fresh, namun juga karena telah berdiri sejak tahun 1976. Dulunya, Yoghurt Cisangkuy hanyalah tempat untuk minum yoghurt biasa. Namun, saat ini Yoghurt Cisangkuy sudah menjadi salah satu kuliner wajib di Kota Bandung.

Pelanggar sedang menikmati hidangan

Yang membuat rasa dari yoghurt ini enak adalah tentu dikarenakan home made sehingga produknya masih fresh from the oven. Untuk rasa secara detil agak sulit bagi tim WIA untuk mendeskripsikannya. Namun, sangat jelas terdapat rasa fresh yang menonjol ketika mencobanya. Selain itu, varian rasa yang ditawarkan sangatlah banyak. Sehingga, pembeli dapat memilih sesuai selera rasanya masing-masing. Tidak sampai disitu saja, ada hal yang membuat pembeli memilih untuk mencicipinya ditempat langsung atau dine-in. Karena, tempat duduk yang disediakan sangatlah nyaman dengan nuansa alam. Selain itu juga tempat untuk pembeli yang makan dan minum ditempat cukup luas.

Menu yoghurt non jus stroberi

Yoghurt Cisangkuy sendiri menjual 2 varian yoghurt yaitu yoghurt jus dan yoghurt kental. Yoghurt jus ini rasanya jauh lebih manis dan didominasi oleh gula. Sedangkan untuk yoghurt kental memiliki rasa yoghurt asli yang belum tercampur oleh gula sehingga tidak semua orang menyukainya. Tidak hanya menjual yoghurt saja, menu seperti batagor, siomay, dll juga tersedia di sini.

Pelanggan sedang menikmati hidangan

Ketika tim WIA mendatangi Yoghurt Cisangkuy ini pada 3 Desember 2022 lalu, kami memesan yoghurt kental non jus yang rasa stroberi. Harga yang ditawarkan dengan kualitas rasa yang ada terbilang standar yaitu diharga Rp36.000 untuk pesanan kami. Untuk menu lainnya memiliki kisaran harga Rp15.000 hingga Rp40.000.

Tempat makan di tempat

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Yoghurt Cisangkuy ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 08.00 hingga 17.00 yang beralamat di Jl. Cisangkuy No.66, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Cafe Incaran Warga Bandung, Jardin Cafe

Tempat parkir dan depan Jardin Cafe

Cafe menjadi salah satu tempat pelarian bagi para pekerja kantoran yang ingin melakukan meeting, untuk para mahasiswa, dan juga siswa SMA yang ingin mengerjakan tugas bersama temannya maupun sendiri. Sehingga, tidak mengejutkan lagi jika banyaknya persaingan cafe di satu kota tidak membuat cafe tersebut sepi. Dikarenakan demand yang banyak sehingga hampir semua cafe yang ada selalu ramai oleh pengunjung. Terlebih lagi jika cafe tersebut memiliki suasana yang nyaman yang akan membantu otak kita untuk berfikir secara maksimal dan tentu menu yang tersedia lengkap dan enak. Cafe dengan kriteria tersebut pasti akan menjadi incaran bagi para “kaum pencari cafe” ini. Seperti halnya salah satu cafe terkenal di Bandung yang satu ini.

suasana tempat duduk di dalam cafe

Jardin Cafe mungkin sudah tidak asing lagi di telinga warga dan juga mahasiswa-mahasiswa sekitaran Bandung. Cafe yang satu ini memiliki tempat yang nyaman yaitu dengan perpaduan design modern dan nature sehingga memberikan kesan yang nyaman sekaligus akan membuat otak kita selalu fresh untuk berfikir keras untuk keperluan mengerjakan tugas, berdiskusi dengan client bisnis, juga berbincang santai dengan kerabat ataupun keluarga. Selain itu juga, Jardin Cafe memiliki tempat yang sangat luas sehingga bagi kamu yang ingin stay di Cafe ini tidak perlu berebut tempat dengan pembeli lain. Tidak hanya itu, tempat yang tersedia juga memiliki nuansa yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kesan romantis, ada yang mengarah ke santai, ada yang memang lebih cocok untuk mengerjakan tugas dengan konsentrasi tinggi, dll.

suasana tempat duduk di dalam cafe

Tidak lengkap rasanya jika suatu Cafe hanya memiliki tempat yang nyaman tanpa menu yang dapat memanjakan pendatangnya. Seperti Cafe yang satu ini. Jardin Cafe memiliki menu yang sangat lengkap. Bahkan dapat dikatakan semua jenis makanan yang dibutuhkan para pelanggan terpenuhi semuanya. Tidak hanya itu, kualitas rasa yang disuguhkan juga selalu terjaga kenikmatannya. Beberapa kali tim WIA mencoba mendatangi Jardin Cafe ini tidak pernah kecewa dengan rasa dan pelayanan yang diberikan. Rasa yang memang dihasilkan dari juru masak yang profesional ditambah lagi dengan suasana tempat yang sangat nyaman membuat perpaduan keduanya seakan-akan membentuk suatu kolaborasi yang sempurna. Tak heran jika banyak pembeli yang dapat stay di Jardin Cafe ini hingga berjam-jam.

suasana tempat duduk di dalam cafe

Jardin Cafe sendiri sudah sangat dikenal oleh warga sekitaran Bandung. Karena, dengan tempat yang begitu nyaman dan juga menu yang lengkap nan enak, harga yang ditawarkan pada Jardin Cafe ini dapat dikatakan tergolong standar. Bahkan masih masuk kantong mahasiswa untuk sewaktu-waktu ingin merasakan cafe di tengah kota. Pada saat tim WIA mendatangi Jardin Cafe ini terakhir kali yaitu pada 10 Desember 2022 lalu, kami memesan strawberry creme granola with pancake dengan harga Rp31.900 yang sudah mendapatkan bonus secangkir hot americano. Untuk menu lainnya sendiri memiliki kisaran harga Rp20.000 hingga Rp65.000 saja.

Strawberry Creme Granola wiith Pancake & a cup of hot americano

Untuk lokasi sendiri, sangat mudah untuk dicari dikarenakan berada di kota dan juga sudah dikenal banyak orang, sehingga jika agak bingung dengan lokasi cafe, dapat menanyakan kepada orang terdekat di lokasi. Selain itu juga untuk tempat parkir sendiri cukup luas dan terdapat penjaganya, sehingga akan aman untuk meninggalkan kendaraan pribadi kita.

suasana tempat duduk di dalam cafe

Bagi kamu yang tertarik untuk mengunjungi Jardin Cafe ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 07.00 hingga 22.00 yang beralamat di Jl. Cimanuk No.1A, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115

Categories
On Paper Comparison Running Gear/Gadget

On Paper Comparison Bahasa Indonesia : Polar Grit X Pro VS Garmin Forerunner 955

Garmin Forerunner 955

Garmin dan Polar, 2 merk jam olahraga terkenal di dunia. Keduanya sudah terbukti memiliki kualitas yang sangat tinggi untuk penggunaan atlit profesional. Keduanya memiliki banyak seri yang dapat digunakan untuk entry level dengan harga yang relatif murah dengan fitur yang sudah sangat cukup. Tentunya juga, keduanya memiliki jajaran seri profesionalnya yang memang untuk penggunaan atlit pro seperti seri Polar Grit X Pro dari brand Polar dan Garmin Forerunner 955 dari brand Garmin.

CategoryPolar Grit X ProGarmin Forerunner 955
Release DateOctober 6, 2021June 1, 2022
PriceRp9.775.000Rp8.329.000
Display Size & Resolution240 x 240px. with 1,2 inches (282 ppi)260 x 260px, with 1,3 inches (282 ppi)
Saphire Glass Display
Weight53g52g
Battery Life7 Days15 Days
Touchscreen
GPS, Glonass, Galileo
Barometer
Compass
Gyroscope
Accelerometer
Blood Oxygen
Temperature Sensor
ANT+ Support
NFC Support
WIFI Supports
Golf Mode
Wireless Charging
Answer CallN/AN/A
Internal StorageN/A32GB
Music Playback
Maps Upload
Comparison Table – Polar Grit X Pro VS Garmin Forerunner 955
Polar Grit X Pro – Photo By Desfit

1. Desain

Secara tampilan luar, kedua jam ini memiliki sedikit perbedaan. Polar Grit X Pro sudah menggunakan saphire glass display yang pastinya memiliki daya tahan yang jauh lebih kuat dibandingkan layar biasa. Namun jika dilihat dari ketajaman layar dan juga besarnya layar, Garmin Forerunner 955 lebih unggul dbanding Polar Grit X Pro yaitu dengan besar layar 1,3 inch dengan resolusi layar 260×260 px. Namun keduanya sudah memiliki fitur layar sentuh sehingga dapat memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan jam tangan ini. Tidak hanya memiliki kualitas layar yang dapat dibilang lebih bagus dibandung Polar Grit X Pro, jam tangan keluaran pabrikan Garmin tersebut memiliki daya tahan baterai 2x lipat dibanding Polar Grit X Pro yaitu hingga 15 hari. Sedangkan Polar Grit X Pro hanya dapat digunakan selama 7 hari penggunaan saja. Untuk beratnya sendiri, kedua jam tangan ini memiliki selisih berat hanya 1 gram saja.

Garmin Forerunner 955

2. Sensor, Fitur Kesehatan, dan Olahraga

Masuk ke komparasi untuk fitur dan sensor dari kedua jam tangan ini, keduanya memiliki perbedaan yang terbilang sangat jauh. Fitur-fitur penting untuk olahraga seperti blood oxygen level, ANT+ Support, Music Playback, dan maps upload support tidak terdapat pada Polar Grit X Pro. Padahal, seri Polar tersebut merupakan seri profesional dari brand Polar tersebut. Meskipun begitu, tidak perlu khawatir, Polar Grit X Pro ini memang terfokus pada akurasi data yang diberikan sehingga memang digunakan untuk atlit profesional dalam memantau data yang sangat akurat. Tidak seperti Polar Grit X Pro, Garmin Forerunner 955 memiliki fitur yang sangat lengkap dan siap memanjakan penggunanya dengan data-data yang lengkap dan tentunya tidak kalah akurat dari Polar Grit X Pro.

Polar Grit X Pro – Photo By Pocket-Lint

3. Kesimpulan

Kedua jam ini sama-sama memiliki fitur yang sangat cukup untuk penggunaan olahraga untuk keebutuhan entry level hingga kelas profesional. Namun, jika membutuhkan fitur yang lengkap dan lebih banyak, dapat mempertimbangkan untuk memilih Garmin Forerunner 955 terlebih jam ini memiliki harga dibawah Polar Grit X Pro. Namun jika hanya ingin terfokus pada tingakat akurasi data, mungkin bisa mempertimbangkan untuk memilih Polar Grit X Pro.

Jadi, kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Polar Grit X Pro atau Garmin Forerunner 955?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

Polar Grit X Pro : https://wia.id/d/brand/polar-indonesia/grit-x/grit-x-pro?entity_id=1427

Garmin Forerunner 955 : https://wia.id/d/brand/garmin-indonesia/jual-garmin-forerunner/forerunner-955?entity_id=1538

Categories
On Paper Comparison Running Gear/Gadget

On Paper Comparison Bahasa Indonesia : Coros Apex 2 Pro VS Garmin Forerunner 955

Garmin Foreunner 955

Coros Apex 2 Pro, jam tangan keluaran terbaru dari pabrikan Coros ini kembali menimbulkan perbincangan oleh pelari di dunia. Jam yang digadang-gadang akan menjadi pesaing salah satu seri jam dari merk terkenal yaitu Garmin Forerunner 955 ini membuat para pelari dan reviewer berburu untuk membeli jam ini dengan tujuan mengkomparasi antara keduanya. 2 seri jam dari 2 pabrikan yang berbeda ini seharusnya tidak perlu dipertanyakan lagi kelihaiannya dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Karena memang pada dasarnya keduanya merupakan salah satu top line dari brand-nya masing-masing. Ditambah lagi, keduanya merupakan produk yang masih fresh mengingat waktu rilis keduanya yang dapat dikatakan baru. Tanpa lama-lama lagi, mari kita bahas perbandingan antar kedua jam ini secara lebih detil.

CategoryCoros Apex 2 ProGarmin Forerunner 955
Release DateNovember 3, 2022June, 2022
PriceRp8.999.000Rp8.329.000
Display Size & Resolution260 x 260px. with 1,3 inches (229 ppi)260 x 260px. with 1,3 inches (282 ppi)
Saphire Glass Display
Weight53g52g
Battery Life30 days (75h when GPS on)15 days (42h when GPS on)
Touchscreen
GPS, Glonass, Galileo
Barometer
Compass
Gyroscope
Accelerometer
Blood Oxygen
Temperature Sensor
3D Compass
Golf Mode
ANT+ Support
NFC Support
WIFI Supports
Music Playback
Internal Storage32GB32GB
Maps Upload
Comparison Table – Coros Apex 2 Pro VS Garmin Forerunner 955

1. Desain

Secara tampilan luar, terdapat cukup banyak perbedaan. Seperti biasanya, Garmin memberikan 5 tombol fisik pada jam untuk memaksimalkan penggunaan fungsi tombol dalam mengoperasikan jam ketika fitur layar sentuhnya sedang tidak diaktifkan. Berbeda dengan Coros Apex 2 Pro yang mana Coros juga mengaplikasikan ciri khas jam Coros yaitu dengan memberikan 2 tombol fisik dan satu crown button yang dapat diputar kedepan ataupun kebelakang dengan tujuan memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan jam ketika memang sedang tidak menggunakan fitur layar sentuh seperti pada Garmin Forerunner 955.

Lanjut pada kualitas layar yang ada, keduanya tidak memiliki perbedaan pada ukuran layarnya. Namun, untuk layar dari Garmin Forerunner 955 memiliki ketajaman yang jauh lebih tinggi dengan angka Pixel Per Inch 282. Walaupun kalah dalam segi ketajaman layar, Coros Apex 2 Pro mengungguli pada kualitas layar yang digunakan yaitu sudah menggunakan saphire glass yang sudah tidak perlu diragukan lagi kekuatannya. Untuk berat kedua jam tersebut tidak memiliki perbedaan jauh, bahkan dapat dikatakan sama yaitu hanya memiliki selisih berat 1g saja.

2. Sensor, Fitur Kesehatan, dan Olahraga

Masuk kedalam pembahasan fitur, kedua jam ini dapat dikatakan memiliki kelengkapan fitur yang hampir sama. Karena memang sekali lagi kami katakan, bahwa keduanya adalah salah satu top line dari brand-nya masing-masing. Seperti pada kelengkapan menangkap sinyal satelit, fitur barometer, compass, gyroscope, altimeter, dan accelerometer sudah dimiliki keduanya. Bahkan fitur yang masih jarang diterapkan pada jam pada umumnya seperti blood oxygen level dan temperature sensor saja sudah dimiliki kedua jam ini. Namun, salah satu keunggulan yang dimiliki Coros Apex 2 Pro adalah sudah memiliki fitur 3D Compass. Namun, Garmin Forerunner 955 juga memiliki keunggulan fitur yaitu terdapat mode untuk golf dan juga sudah memiliki fitur NFC. Untuk fitur ANT+ hanya terdapat pada Garmin Forerunner 955. Namun, saya rasa kedepannya pabrikan jam akan menghilangkan fitur ini dan memaksimalkan konektivitas bluetooth dan juga brand ecosystem.

3. Kesimpulan

Menurut saya, keduanya merupakan jam tangan yang hebat dan juga siap digunakan untuk penggunaan santai hinggai profesional. Dengan harga yang dapat dikatakan tidak berbeda jauh, kamu dapat mempertimbangkan memilih Coros Apex 2 Pro jika memang ingin memiliki jam tangan yang sudah menggunakan layar saphire, Lalu juga cocok bagi kamu yang membutuhkan fitur 3D Compass, dan yang perlu diingat bahwa daya tahan baterai dari Coros Apex 2 Pro ini 2x lipat lebih lama dibanding Garmin Forerunner 955.

Garmin Forerunner 955 sendiri cocok untuk kamu yang memang memiliki membutuhkan fitur golf dan juga NFC untuk kebutuhan penyimpanan e-card sehari-hari kamu. Dan juga, dengan harga yang lebih murah akan jadi pertimbangan yang baik.

Jadi, kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Coros Apex 2 Pro atau Garmin Forerunner 955?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

Coros Apex 2 Pro : https://wia.id/d/brand/coros-indonesia/apex/apex-46mm?entity_id=1597

Garmin Forerunner 955 : https://wia.id/d/brand/coros-indonesia/apex/apex-2?entity_id=1598