Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Community Run

Kisah Inspiratif di Balik CEO Runners

Bekasi Marathon 2024

Di tengah hiruk-pikuk perkotaan Bekasi, terdapat sebuah komunitas yang tidak hanya menyatu dengan aspal panas dan gedung-gedung pencakar langit, tetapi juga dengan semangat kebersamaan dan dedikasi untuk hidup sehat. CEO Runners, sebuah komunitas lari yang didirikan pada tanggal 2 September 2014, memperlihatkan betapa kuatnya kekuatan olahraga untuk mempersatukan orang-orang dari berbagai latar belakang demi satu tujuan bersama: kesehatan dan kebersamaan.

Segala sesuatu memiliki awal, dan begitupun dengan CEO Runners. Bermula dari pertemuan beberapa individu yang memiliki minat yang sama terhadap gaya hidup sehat melalui berlari, komunitas ini lahir dari keinginan untuk tidak hanya meningkatkan kesehatan pribadi, tetapi juga untuk membagikan manfaat tersebut kepada masyarakat umum. Awalnya hanya terdiri dari sepuluh orang, CEO Runners telah berkembang dengan pesat hingga memiliki sekitar 300 anggota aktif.

Obex 2023

Pertumbuhan komunitas ini tidak lepas dari dedikasi dan semangat dari para senior dalam komunitas. Mereka adalah tokoh-tokoh seperti Babeh Rizwan, Om Ian, Ayah Miftah, Bang Derry, Bang Mamdu, Om Elang, Om Arfan, Tante Fitri, Tante Wulan, dan Om Wilson. Bersama-sama, mereka tidak hanya menjadi inspirasi bagi anggota-anggota baru, tetapi juga menjadi tonggak keberhasilan CEO Runners dalam mencapai berbagai pencapaian dan tujuan.

Long Run Bareng

Tentu saja, sukses CEO Runners tidak hanya ditandai dengan jumlah anggota yang terus bertambah, tetapi juga dengan beragam kegiatan yang mereka adakan. Komunitas ini tidak hanya fokus pada lari semata, tetapi juga pada kegiatan sosial dan event besar yang terbuka untuk publik. Dua event besar yang diadakan oleh CEO Runners adalah Bekasi Marathon dan OBEX (Outer Bekasi Xplorer) yaitu event perlombaan lari berpasangan untuk para trail runner, yang telah menjadi sorotan bagi para pecinta lari dan trail runner.

Bekasi Marathon 2024 (@bekasimarathon) sendiri baru saja selesai terlaksana pada 3 Maret 2024 lalu dengan jumlah peserta lebih dari 1800.

Independence Day

Selain itu, komunitas ini juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti donor darah, berbagi nasi, santunan, dan buka puasa bersama. Melalui kegiatan-kegiatan ini, CEO Runners bukan hanya sekadar komunitas olahraga, tetapi juga menjadi wadah bagi para anggotanya untuk berkontribusi pada masyarakat sekitar dan memberikan dampak positif bagi orang-orang yang membutuhkan.

Bagi-bagi ta’jil

Namun, di balik setiap event dan kegiatan yang diadakan, terdapat semangat yang lebih dalam: semangat untuk merawat satu sama lain dan membangun komunitas yang kuat. CEO Runners bukan hanya tempat untuk berlari, tetapi juga menjadi rumah bagi para anggotanya, tempat di mana mereka dapat merasa diterima dan didukung oleh sesama.

Untuk memastikan bahwa setiap anggota mendapatkan manfaat maksimal dari keanggotaannya, CEO Runners mengadakan latihan rutin empat kali dalam seminggu. Mulai dari Core and Strength Training (COST) hingga long run dengan jarak tempuh yang bervariasi, latihan-latihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan performa lari, tetapi juga untuk memperkuat tubuh secara keseluruhan.

Dengan lebih dari satu dekade perjalanan, CEO Runners telah membuktikan bahwa olahraga bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang jiwa. Mereka telah menjadi contoh yang inspiratif bagi masyarakat Bekasi dan sekitarnya, memperlihatkan bahwa dengan semangat kebersamaan dan tekad yang kuat, kita semua dapat mencapai tujuan kesehatan dan kebersamaan yang sama-sama kita impikan.

Latihan bersama komunitas

Dari awal hingga kini, CEO Runners selalu terbuka untuk umum. CEO Runners memiliki satu tujuan yang kuat: kesehatan bersama. Setiap anggota dapat bergabung dengan latihan tanpa dikenakan biaya tambahan. Berlatih rutin empat kali seminggu, berikut adalah jadwal latihan CEO Runners:

  1. Pada hari Selasa, dari pukul 19.30 hingga 21.00, berkumpul di Playground Decathlon Bekasi. Latihan Core and Strength Training (COST) dilakukan untuk memperkuat otot yang diperlukan bagi seorang pelari.
  2. Pada hari Kamis, jam 19.30 hingga 21.00, berkumpul di Decathlon Bekasi. Easy run dengan jarak 5-7km di sekitar kawasan perumahan Sumarecon Bekasi.
  3. Sabtu pagi, mulai dari jam 06.00 hingga 09.00, berkumpul di Stadion Chandrabaga atau kawasan BCBD Bekasi. Latihan ABC drill dan fartlek/speed session akan memacu kemampuan lari.
  4. Minggu pagi, mulai dari jam 06.00 hingga 10.00, berkumpul di BCBD Bekasi untuk long run. Jarak tempuhnya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anggota, namun biasanya di atas 12 km.

Dengan jadwal latihan yang terstruktur dan terbuka untuk umum, CEO Runners berkomitmen untuk memberikan kesempatan kepada siapa pun yang ingin bergabung dalam mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran.

Untuk mengenal lebih jauh CEO Runners dan terhubung dengan komunitas ini, kamu dapat mengunjungi akun Instagram mereka @ceorunners. Bersama-sama, mari kita berlari, berbagi, dan meraih impian kita menuju gaya hidup yang lebih sehat dan lebih bermakna.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Community Run

SKOLARI : Komunitas Lari yang Menginspirasi

Olahraga lari telah lama menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat, tak hanya karena manfaat fisiknya tetapi juga dampak positifnya terhadap kesehatan mental. Namun, di balik antusiasme ini, seringkali terjadi kecelakaan atau cedera saat mengikuti kompetisi lari. Berangkat dari kesadaran akan hal ini, pada awal tahun 2019, Skolari didirikan sebagai sebuah komunitas lari yang berkomitmen untuk tidak hanya memperkenalkan olahraga lari, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang teknik berlari yang benar dan aman.

Skolari, yang dikenal karena semangatnya dalam mengedukasi masyarakat, bermula dari kekhawatiran akan tingginya tingkat cedera pada peserta race lari di Indonesia. Founder Skolari, yang terdiri dari Riski Sinar Respati, Rinaldi Usman, Novi Eastiyanto, dan Andy Nurman, bersama-sama mencari solusi dengan mencari seorang pelatih yang berkualitas untuk memimpin latihan mereka.

Mereka menemukan jawaban dalam bentuk seorang pelatih yang berkompeten. Dengan semangat untuk berbagi pengetahuan tentang teknik berlari yang benar, pada Januari 2019, Skolari meluncurkan program kelas gratis mereka di Gelora Bung Karno. Dalam setiap sesi latihan, yang diadakan setiap Kamis malam dan Minggu pagi, Skolari berusaha memberikan pelayanan pelatihan secara gratis kepada masyarakat.

Meskipun pelatihan gratis, Skolari tetap memastikan bahwa pelatihan tersebut berkualitas. Mereka melibatkan pelatih-pelatih yang bersertifikasi untuk memimpin setiap sesi latihan. Saat ini, Skolari bangga memiliki tujuh pelatih yang berdedikasi yaitu Coach Andy Nurman, Coach Ali Tubaka, Coach Yusuf Aprian, Coach Yuli Yusmara, Coach Anwar, Coach Mae, dan Coach Rinaldi Usman.

Dukungan dan minat masyarakat terhadap Skolari terus tumbuh sejak berdirinya. Hingga bulan Februari 2024, Skolari telah menarik lebih dari 800 anggota aktif yang tergabung dalam grup WhatsApp dan memiliki lebih dari 14.500 pengikut di Instagram. Kehadiran mereka di media sosial, terutama di akun Instagram @skolari.id, menjadi saluran utama untuk mengumumkan detail-tempat dan waktu pelatihan.

Salah satu kegiatan utama Skolari yang paling diminati oleh anggotanya adalah “Skolari On Sunday” (SOS). Setiap Minggu pagi, mereka mengadakan long run dengan jarak antara 10 hingga 15 kilometer. Acara ini dimulai pukul 05.30 WIB di Area Parkir Bank Panin, dengan peserta mencapai sekitar 90 hingga 120 orang setiap minggunya. Kegiatan ini menawarkan variasi gerbong pace, mulai dari pace 09.30 hingga pace 05.30, sehingga setiap peserta dapat menyesuaikan kecepatan lari mereka.

Tidak hanya itu, setiap Kamis malam, Skolari juga menyelenggarakan latihan yang disediakan secara gratis kepada masyarakat. Menu latihan beragam, mulai dari Running Drill, Speed/Interval, hingga Strength dan Tes Kebugaran. Latihan diadakan di Plaza Barat GBK, dimulai pukul 18.30 WIB, dengan jumlah peserta rata-rata mencapai 80 hingga 200 orang setiap minggunya.

Untuk skolarist yang ingin memiliki target lebih dalam berlari juga tidak perlu khawatir, Skolari menyediakan program pelatihan berbayar dan eksklusif yang nantinya akan dilatih oleh pelatih-pelatih dari Skolari. Akan ada beraneka macam paket dengan jadwal yang bisa dipilih oleh peserta program menyesuaikan dengan target yang ingin dicapai.

Selain itu, Skolari juga dapat berkolaborasi dengan event race / fun run mulai dari Race Director, Pacer, Sweeper, Coordinator, Mapping Route dan Dokumentasi. Sehingga tak hanya program dan pelatihan saja namun Skolari juga bisa turut menjadi bagian baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan lari.

Dengan semangat untuk terus mengedukasi dan menginspirasi masyarakat Indonesia melalui olahraga lari, Skolari terus berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para pelari dari segala tingkatan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi komunitas lari yang dinamis tetapi juga menjadi agen perubahan positif dalam mendorong gaya hidup sehat di tengah-tengah masyarakat.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Community Run

Meet TNGRunners: Pengalaman Berlari Bersama Komunitas

Di tengah hiruk pikuk kota Tangerang, sebuah semangat bersama berkumpul dan mengalir dalam setiap langkah. Itulah TNGRunners, sebuah komunitas yang tak hanya tentang lari, tetapi tentang persaudaraan, tantangan, dan pencarian akan kebersamaan.

Pada tanggal 1 Agustus 2017, TNGRunners lahir dari sebuah gagasan sederhana. Diprakarsai oleh Mas Fajar Priyadi, Yangultom, dan sejumlah individu lainnya, komunitas ini muncul dari pertemuan rutin di Alun-Alun Kota Tangerang. Tanpa terasa, setiap langkah bersama pagi dan sore hari itu menjadi titik awal untuk sesuatu yang lebih besar: sebuah kelompok yang menyatukan orang-orang dengan cinta mereka akan lari.

Nama “TNGRunners” sendiri bukan sekadar penanda, melainkan cerminan dari asal muasal dan identitas yang dijunjung tinggi. “TNG” adalah singkatan dari kota yang menjadi pangkalan mereka, Tangerang. Dan “Runners” adalah identitas yang merepresentasikan semangat dan tekad bersama dalam setiap larian.

Tiada hari tanpa tantangan bagi TNGRunners. Mereka bukan hanya sekadar berkumpul untuk rutinitas lari, tetapi juga aktif dalam berbagai event lari, baik di dalam negeri maupun internasional. Tokyo Marathon, KL Marathon, Singapore Marathon, hanya beberapa dari sejumlah pencapaian luar biasa yang berhasil dicapai oleh para anggota TNGRunners.

Tapi komunitas ini tidak hanya tentang prestasi. Mereka juga merayakan semangat persatuan melalui beragam event tematik tahunan. Dari Imlek Run yang meriah hingga trail run yang menantang, setiap event adalah momentum untuk mempererat ikatan di antara anggota.

Jadwal latihan mereka, teratur, menjadi fondasi dari kebersamaan yang terjalin erat. Dua kali seminggu, mereka berkumpul: pada pagi hari Minggu untuk berlari mengelilingi kota Tangerang, dan pada malam Rabu untuk sesi latihan kekuatan di stadion Benteng Reborn. Di setiap langkah dan latihan, terpancar semangat untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain.

Yang paling memikat dari TNGRunners adalah semangat inklusivitas mereka. Tanpa biaya atau formalitas yang rumit, siapa pun diterima dengan tangan terbuka, dengan senyuman dan cheering ramah dari anggotanya. Dari pelari berpengalaman hingga pemula yang baru saja mulai, setiap individu diberi tempat di komunitas ini.

TNGRunners bukan hanya tentang lari. Itu adalah kisah tentang kesatuan, keberanian, dan kebersamaan yang tak tergoyahkan. Dengan setiap langkah, mereka merangkul makna sejati dari komunitas: bahwa bersama, kita bisa mencapai lebih dari yang kita bayangkan. Itulah yang membuat TNGRunners tetap berjalan, terus menginspirasi dan menyatukan, satu langkah pada satu waktu.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Bike Run

Mengenal Heart Rate, Apa itu ECG/EKG

Elektrokardiogram (EKG) adalah Alat Sederhana yang Mendeteksi Masalah Jantung Elektrokardiogram, sering disingkat sebagai EKG, merupakan tes umum yang digunakan untuk merekam sinyal listrik dalam jantung. Tes ini adalah cara cepat dan tanpa rasa sakit untuk mendeteksi masalah jantung dan memantau kesehatan jantung.

Biasanya, EKG dilakukan di dokter, klinik, atau rumah sakit. Mesin EKG juga menjadi peralatan standar di ruang operasi dan ambulans. Beberapa perangkat pribadi, seperti jam tangan pintar, kini juga menawarkan pemantauan EKG. Kamu dapat menanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah ini merupakan opsi yang sesuai untukmu.

Elektrokardiogram adalah cara tanpa rasa sakit dan non-invasif untuk membantu mendiagnosis banyak masalah jantung umum. Dokter bisa menggunakan EKG untuk menentukan atau mendeteksi:

  • Ritme jantung yang tidak teratur (aritmia)
  • Apakah arteri jantung yang tersumbat atau menyempit (penyakit arteri koroner) menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung
  • Apakah kamu pernah mengalami serangan jantung sebelumnya
  • Seberapa baik pengobatan penyakit jantung tertentu, seperti pacemaker, berfungsi

American Heart Association (AHA) tidak merekomendasikan penggunaan EKG untuk menilai orang dewasa dengan risiko rendah yang tidak memiliki gejala. Namun, jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga, penyedia layanan kesehatan mungkin akan menyarankan EKG sebagai tes skrining, meskipun kamu tidak memiliki gejala.

Jika gejala cenderung datang dan pergi, mungkin mereka tidak akan terdeteksi selama perekaman EKG standar. Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan mungkin akan merekomendasikan pemantauan EKG jarak jauh atau terus menerus. Ada beberapa jenis pemantauan ini:

  • Monitor Holter. Monitor Holter adalah perangkat kecil yang bisa dipakai dan merekam EKG terus menerus, biasanya selama 24 hingga 48 jam.
  • Event monitor. Perangkat portabel ini mirip dengan monitor Holter, tetapi merekam hanya pada waktu-waktu tertentu selama beberapa menit. Kamu dapat menggunakannya lebih lama daripada monitor Holter, biasanya hingga 30 hari. Biasanya, kamu menekan tombol saat merasakan gejala. Beberapa perangkat secara otomatis merekam saat ritme yang tidak teratur terdeteksi.
Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Event Run

Kelvin Kiptum, The GOAT?

CHICAGO, ILLINOIS – OCTOBER 08: Kelvin Kiptum of Kenya celebrates after winning the 2023 Chicago Marathon professional men’s division and setting a world record marathon time of 2:00.35 at Grant Park on October 08, 2023 in Chicago, Illinois.
(Photo by Michael Reaves/Getty Images)

Dalam wawancara dengan Olympics.com, Kelvin Kiptum dari Kenya berbagi rencananya untuk berlari maraton ketiganya di Chicago, serta perlombaan untuk merebut rekor dunia Eliud Kipchoge. Perlombaan tersebut akan disiarkan secara langsung pada Minggu, 8 Oktober 2023. Kelvin Kiptum memiliki rasa percaya diri yang tenang, menjadi maratonis termuda yang berhasil menyelesaikan lomba dalam waktu di bawah 2:02:00.

Sejak masa almarhum Samuel Wanjiru, belum pernah ada seorang maratonis pria muda yang begitu banyak mendapat perhatian seperti yang diberikan kepada atlet Kenya ini, yang menjadi salah satu pemenang termuda London Marathon pada bulan April.

Pada usianya yang baru 23 tahun, Kiptum mencatatkan rekor kursus London dengan waktu dua jam, satu menit, dan 25 detik, yang merupakan waktu tercepat kedua dalam sejarah, hanya terpaut 16 detik dari rekor dunia Eliud Kipchoge.

Desember lalu, pada perlombaan maraton pertamanya, Valencia Marathon 2022, Kiptum mencatatkan debut tercepat dalam sejarah.

Dua pencapaian luar biasa ini membuat kita yakin bahwa maratonis yang melatih dirinya sendiri ini mungkin akan menjadi orang yang mengubah sejarah lomba ini.

Kiptum akan bersaing dalam Chicago Marathon pada Minggu, 8 Oktober 2023 melawan juara bertahan, Benson Kipruto, tanpa rencana rekor sebelumnya, setidaknya “untuk saat ini.”

“Ketika saya telah berlatih dengan baik dan kondisi tubuh saya prima, saya bisa berlari dalam waktu 2:00,” kata dia kepada Olympics.com dari basis latihannya di Chepkorio, Kenya, menjelang perlombaan. “Rekor dunia bukan dalam rencana saya untuk saat ini, tetapi di masa depan saya tahu saya bisa berlari dalam waktu 2:00 atau sesuatu yang serupa.”

Tumbuh di Chepkorio, di Kabupaten Elgeyo Marakwet, Kiptum muda tahu persis bagaimana rencana karirnya akan berjalan. Dia akan berlari untuk negaranya suatu hari nanti dan memenangkan perlombaan besar. Hal ini wajar, mengingat dia tumbuh di lingkungan yang dikelilingi oleh beberapa pelari besar Kenya dan pernah melihat beberapa teman desanya memenangkan perlombaan di televisi. Sebagai seorang anak, dia akan menyaksikan dan mengagumi para pelari yang berlari di trotoar pagi sambil berjalan ke sekolah.

Dia ingin bergabung dengan mereka sambil bermimpi tentang karir lari untuk dirinya sendiri dan menjadi salah satu pelari terbaik dunia seperti sahabat desanya, Geoffrey Kamworor, yang telah dua kali memenangkan New York Marathon. Dia mulai mengejar hasratnya sebagai seorang remaja berusia 13 tahun dan dengan senang hati menemukan tempatnya dalam salah satu kelompok pelari desa. Selain itu, dia menikmati bagaimana para pelari saling mendorong dalam latihan yang keras – sebuah rutinitas yang melekat padanya.

Kiptum segera menemukan jejaknya, memenangkan Eldoret Half Marathon 2018 ketika dia baru berusia 18 tahun. Namun, mengapa dia tidak pertama-tama mempertimbangkan karir di trek? “Ini adalah tempat di mana saya dibesarkan dan selalu ada para atlet berlari di sekitar rumah saya. Jadi, ketika saya mulai berlatih, saya melakukannya bersama pelari maraton dan pelari jalan, dan saya secara alami menemukan diri saya berlari di perlombaan jalan sejak usia muda. Selain itu, tempat di mana saya berlatih tidak memiliki trek,” kata dia dalam wawancara dengan Olympics.com.

“Saya tidak memiliki uang untuk pergi ke Eldoret atau ke stadion Kipchoge Keino untuk melakukan sesi trek.” Ketidakmampuan untuk mengakses trek terdekat di Eldoret yang berjarak 40 km memungkinkannya sepenuhnya menjadi pelari jalan. Dalam beberapa perlombaan pertamanya di luar negeri pada tahun 2019, Kiptum memenangkan half marathon di Prancis dan finis kedua dalam perlombaan 10 km di Belanda.

“Sebenarnya, saat itu saya sudah berlatih untuk maraton, tetapi saya tidak memiliki kesempatan untuk berlari dalam lomba maraton,” katanya.

“Saya berkata pada diri sendiri, biarkan saya menunggu dua atau tiga tahun lagi, lalu saya akan berlari maraton.”

The Day, Chicago Marathon 2023

Tidak ada pelari lain yang terlihat di kejauhan ketika Kelvin Kiptum melintasi garis finis di Chicago. Tidak hanya itu, atlet Kenya berusia 23 tahun ini tidak hanya memenangkan perlombaan pada hari Minggu, tetapi juga memecahkan rekor dunia baru.

Kiptum melintasi garis finis pada Chicago Marathon dengan waktu tidak resmi 2 jam dan 35 detik. Jika dikonfirmasi, Kiptum akan berhasil mengalahkan rekor dua kali juara Olimpiade, Eliud Kipchoge, yang diukirnya dalam Berlin Marathon 2022, dengan selisih waktu 34 detik.

Ini juga akan menjadikan Kiptum atlet pertama di dunia yang berhasil mencetak waktu di bawah 2 jam dan 1 menit dalam official marathon.

“Saya tahu saya datang untuk merekam course record, tetapi rekor dunia — saya begitu senang,” kata Kiptum, seperti yang dilaporkan oleh World Athletics.

“Rekor dunia bukanlah pikiran saya hari ini, tetapi saya tahu suatu hari saya akan menjadi pemegang rekor dunia.”

Pada penandaan 5 km atau 3,1 mil, Kiptum dan Daniel Mateiko, juga dari Kenya, berhasil memisahkan diri dari kelompok pelari lainnya. Keduanya berada dalam persaingan ketat hingga sekitar 30 km, atau 18,6 mil, ketika Kiptum mendahului dan berlari dengan sungguh-sungguh hingga Mateiko tidak terlihat lagi.

Mateiko keluar dari perlombaan tidak lama setelahnya, sehingga sesama negaranya, Benson Kipruto, menempati posisi kedua. Pelari asal Belgia, Bashir Abdi, menempati posisi ketiga. Empat pelari Amerika — Conner Mantz, Clayton Young, Galen Rupp, dan Sam Chelanga — juga masuk dalam 10 besar. Perlombaan ini adalah maraton ketiga sepanjang karier Kiptum dan yang pertama di Amerika Serikat. Pada bulan April, Kiptum mencatatkan waktu tercepat kedua dalam sejarah maraton dengan waktu 2:01:25 di London Marathon.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run

Berlari dengan Sepatu vs Barefoot

Fitness woman running training for marathon on sunny coast trail

Dalam dunia kebugaran dan olahraga, berlari merupakan salah satu aktivitas yang paling populer dan mudah diakses oleh siapa saja. Namun, ada perdebatan yang tak kunjung usai mengenai metode terbaik untuk berlari: menggunakan sepatu lari khusus atau bahkan tanpa sepatu sama sekali, yang dikenal sebagai berlari “barefoot“. Mari kita eksplorasi kedua sisi perspektif ini dan memahami manfaat serta tantangan dari masing-masing metode.

Berlari dengan Sepatu: Teknologi dan Dukungan

Sepatu lari modern telah mengalami evolusi pesat dalam teknologi dan desainnya. Mereka dirancang dengan tujuan memberikan dukungan, perlindungan, serta meredam dampak saat kaki bersentuhan dengan permukaan. Teknologi canggih seperti bantalan udara, tali sepatu yang dapat disesuaikan, serta bahan-bahan ringan yang mampu meningkatkan kenyamanan dan performa para pelari. Selain itu, sepatu lari juga dapat membantu mengoreksi postur dan langkah berlari, mengurangi risiko cedera, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kaki atau postur tubuh.

Kelebihan Berlari dengan Sepatu:

Sepatu lari memberikan perlindungan ekstra terhadap dampak saat kaki menghantam permukaan keras, seperti aspal atau beton. Desain ergonomis sepatu lari memberikan dukungan bagi lengkungan kaki, pergelangan kaki, dan tumit, membantu mencegah cedera dan ketidaknyamanan.Teknologi dalam sepatu lari juga dapat meningkatkan stabilitas dan efisiensi langkah berlari, membantu pelari mencapai prestasi yang lebih baik.

Berlari tanpa sepatu, atau barefoot running, telah mendapatkan perhatian lebih dalam beberapa tahun terakhir. Para pendukung metode ini percaya bahwa manusia telah berevolusi untuk berlari tanpa sepatu, sehingga berlari tanpa alas kaki dapat membawa kembali gerakan alami tubuh dan meningkatkan keseimbangan serta kinerja otot.

Kelebihan Berlari Barefoot:

Gerakan Alami: Berlari tanpa sepatu memungkinkan gerakan alami kaki dan otot, mengurangi risiko cedera akibat pola berlari yang tidak alami. Berlari tanpa sepatu juga dapat memperkuat otot-otot kaki dan pergelangan kaki serta meningkatkan keseimbangan tubuh. Berlari tanpa alas kaki memungkinkan pengalaman langsung dengan permukaan tanah, meningkatkan kesadaran terhadap tekstur dan kondisi di sekitar.

Namun, perlu diingat bahwa berlari barefoot juga memiliki tantangan. Permukaan jalan yang keras dan kasar dapat menyebabkan cedera pada kaki yang belum terbiasa. Selain itu, transisi dari berlari dengan sepatu ke barefoot perlu dilakukan secara bertahap untuk menghindari cedera.

Kesimpulan

Pilihan antara berlari dengan sepatu atau barefoot bergantung pada preferensi, tujuan, dan kondisi tubuh masing-masing individu. Sepatu lari modern dapat memberikan perlindungan dan dukungan yang dibutuhkan, sementara berlari barefoot dapat membawa kembali gerakan alami tubuh dan koneksi dengan lingkungan. Apapun metode yang Anda pilih, penting untuk memahami manfaat dan risikonya, serta berkonsultasi dengan ahli olahraga atau dokter sebelum melakukan perubahan signifikan dalam rutinitas berlari Anda.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Nature Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Berlari di Suhu 0° Celcius?

Berlari sudah menjadi olahraga sejuta umat di seluruh dunia. Sejak adanya Pandemi Covid-19 masyarakat dunia termasuk Indonesia mulai memahami pentingnya kesehatan diri. Salah satu kesehatan tersebut tentu akan didapat salah satunya dengan berolahraga secara rutin. Salah satunya berlari ini. Sehingga tidak heran jika tren berlari cukup meningkat di Indonesia yang salah satunya dapat dilihat dari tingkat pembelian sepatu-sepatu lari yang cukup meningkat.

Namun, apakah pernah terbayang oleh kamu untuk berlari dengan suhu yang tidak sewajarnya di Indonesia yang memang biasa berada pada kisaran suhu 18 hingga 35 derajat celcius?

Beberapa waktu lalu, tim WIA berkesempatan untuk berlari di musim dingin dengan suhu 0 derajat celcius. Bagi sebagian orang yang memang tinggal di daerah yang mendapat musim dingin mungkin sudah tidak menjadi hal yang mengejutkan. Namun bagi kami yang memang selalu beraktivitas di musim panas, ini tentu menjadi suatu pengalaman yang baru.

Tepatnya kami berlari di Interlaken, kota yang dikelilingi oleh bentangan pegunungan salju Alpen. Secara rasa dari penggunaan tenaga pada otot kaki mungkin cenderung sama. Begitupun dengan ayunan tangan. Namun jika bicara soal nafas tentu akan sangat berbeda. Lari di musim dingin akan membuat nafas kita menjadi lebih berat, hal ini yang benar-benar kami rasakan beberapa waktu lalu. Sehingga membuat kami cepat lelah dan juga kondisi heart rate diatas angka wajarnya dengan sesi latihan yang sama di Indonesia.

Tidak hanya harus menghadapi nafas yang lebih berat, udara dingin membuat tubuh dan juga area telinga dan hidung cukup membeku. Hal ini sangat mempengaruhi performa lari kita yaitu berkaitan dengan kenyamanan. Memang Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan perlengkapan lari khusus untuk musim dingin yang memang tidak kami miliki ketika berlari di musim dingin beberapa waktu lalu.

Bagi kamu yang ingin mencoba untuk berlari di musim dingin hingga mencapai suhu 0 derajat celcius, sangat kami rekomendasikan untuk menggunakan perlengkapan lari untuk musim dingin agar tidak terjadi cidera yang tidak diinginkan. Jadi, tertarik gak nih untuk mencoba berlari di musim dingin?

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Tempat Berkumpulnya para Pelari di Berlin, Sungai Spree

Bagi sebagian orang, tempat berlari adalah faktor yang sangat penting untuk kenyamanan diri dalam melakukan aktivitas berlari. Terlebih, untuk seseorang yang memang sedang menjalani program lari serius untuk keperluan event ataupun pencapaian suatu performa yang memang sudah ditargetkan diawal. Hal ini yang membuat sebagian orang sangat selektif terhadap tempat yang digunakan untuk berlari.

Inilah Sungai Spree, bagi Warga Negara Jerman yang hobi berolahraga pagi menjadikan tempat ini salah satu tempat favorit untuk keperluan sehari-harinya dalam berolahraga. Ramainya olahragawan disini tidak hanya di musim tertentu. Bahkan hingga musim dingin-pun dengan suhu mencapai 0 derajat celcius kerap kali ramai oleh para pelari.

Sungai Spree sendiri merupakan salah satu sungai terbesar yang membentang di tengah pusat kota Berlin. Panjangnya sungai tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah setempat dalam membuat fasilitas jalan yang sering digunakan untuk jogging track bagi warga disana. Tempat yang sangat terbuka dan juga pemandangan yang cukup indah membuat pelari betah berlama-lama berolahraga di sepanjang Sungai Spree ini. Untuk panjang arena jogging track sendiri tidak pasti. Karena bergantung masing-masing pelari ingin lari seberapa jauh. Untuk keperluan lari hingga jarak half marathon (21.1km) tentu sangat cocok untuk berlari di sepanjang Sungai Spree ini.

Jika membahas terkait tingkat keramaian disana jika dibandingkan dengan tempat-tempat lari di Indonesia tentu sangat jauh perbedaannya. Di Sungai Spree ini jarak antar pelari sangatlah longgar sehingga sangat nyaman untuk berlari hingga kecepatan tinggi. Berbeda dengan tempat-tempat lari di Indonesia yang cenderungnya sangat padat oleh para warga yang ingin berolahraga disana, hingga kerap kali para pelari elit dan pro memilih untuk menggunakan jalan raya sebagai tempat untuk latihan.

Bagi kamu yang tertarik untuk merasakan sensasi olahraga pagi di sepanjang Sungai Spree ini bisa langsung datang ke lokasi setiap hari selama 24 jam yang beralamat di 10557, Unnamed Road, 10557 Berlin, Germany.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Lari di Tempat Yang Menjadi Saksi Bisu Sejarah Tercatatnya Rekor Full Marathon Eliud Kipchoge, Si Manusia Tercepat Di Bumi

Semakin jauh kita mendalami tentang dunia lari, tentu tidak asing dengan istilah half marathon dan full marathon. Pasti sempat terbenak di pikiran kita “siapa yaa orang tercepat untuk lari full marathon (42,2km) di dunia?”. Mari kita bahas lebih jauh.

Eliud Kipchoge, atlit lari jarak jauh berumur 38 tahun yang berasal dari Kenya ini merupakan pemegang rekor dunia untuk lari di nomor paling terkenal di dunia yaitu 42.195 km. Tidak hanya disebut-sebut sebagai pemegang rekor dunia untuk jarak full marathon (sebutan untuk lari dengan jarak 42.195 km) saja, Eliud Kipchoge kerap kali disebut sebagai pelari tercepat di muka bumi ini.

Yang menarik adalah, rekor yang dipecahkan oleh Eliud Kipchoge baru saja dipecahkan beberapa waktu lalu. Tepatnya pada 25 September 2022 lalu dengan catatan waktu 2 jam 1 menit 9 detik. Waktu yang sangat mengagumkan bukan? Kipchoge sendiri berhasil membuat rekor dunia tersebut pada salah satu running event world major series yaitu Berlin Marathon 2022 yang bertempat di Berlin, Jerman. Bagaimana sih rute yang dilalui para peserta Berlin Marathon hingga salah satu pesertanya dapat memecahkan rekor dunia?

Berlin Marathon merupakan salah satu bagian dari world major series (acara lomba lari terkenal di dunia) yang memang memiliki rute dengan elevasi yang paling datar dibanding dengan World Major Series lainnya. Sehingga ini adalah momen yang tepat untuk para atlit mencatatkan personal best ataupun memecahkan rekor nasional dan dunia.

Beberapa waktu belakangan ini, tepatnya pada akhir Desember lalu, tim WIA berkesempatan untuk mencoba sedikit rute Berlin Marathon yang menjadi saksi bisu sejarah tercatatnya rekor full marathon oleh Eliud Kipchoge. Walaupun rute Berlin Marathon yang dilalui oleh tim WIA hanya sepanjang kurang lebih 3km. tim WIA berlari tepat mengarah ke situs terkenal di dunia yaitu Bradenburg Gate yang memang juga menjadi 2 km terakhir Berlin Marathon untuk menuju finish line.

Walaupun memang ketika kami mencoba berlari disana, suhu setempat menunjukan angka 2 derajat celcius. Tentu sangat berbeda dengan disaat acara Berlin Marathon yang pada saat itu sedang berada pada suhu kisaran 17 derajat celcius (standar suhu lomba lari world major series 12 – 21 celcius). Namun memang, Berlin menjadi salah satu tempat lari yang sangat nyaman dikarenakan kota yang cenderung datar. Sehingga seluruh tenaga yang dimiliki oleh para pelari fokus dikeluarkan untuk kecepatan dan tidak ada yang terbuang untuk tanjakan-tanjakan pendek maupun panjang. Pada akhir Desember lalu, kami berlari dengan jarak 7km pada pukul 06.45 pagi (sunrise at 07.40). Pada jam tersebut, kami hanya bertemu kurang dari 4 pelari lain yang sedang berlari di rute yang kami lewati. Dan tentunya, semua pelari tersebut menggunakan atribut lengkap lari untuk musim dingin agar terhindar dari cidera-cidera yang tidak diinginkan.

Bagaimana nih menurut kalian, apakah rute Berlin Marathon ini menjadi salah satu bucket list kalian di tahun 2023 ini?

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update

Running Concept Pertama di Bandung, Starting Lane

toko Starting Lane tampak depan

Bagi para pelari pemula, pakaian dan juga sepatu yang sederhana bukan menjadi suatu masalah. Namun, tak dapat dipungkiri bahwasanya alat-alat khusus lari memang dapat meningkatkan performa para pelari. Tidak heran jika banyak pelari rekreasional yang memang mendalami olahraga lari ini berbondong-bondong membeli alat-alat lari yang harganya bahkan hingga berjuta-juta rupiah demi meningkatkan performa larinya dan juga pastinya untuk meminimalisir terjadinya cidera yang dapat berdampak jangka panjang untuk tubuhnya. Namun, permasalahan utama bagi para pelari ini sangat sulit untuk menemukan satu tempat yang memang menjual segala kebutuhan yang sedang dicarinya dari berbagai brand dan juga berbagai tipe yang ada. Hingga biasanya, berakhir dengan belanja online namun seringkali salah ukuran dan tidak cocok dengan jenis kaki kita ataupun tidak nyaman di badan kita untuk jersey yang dibeli. Hingga, muncullah toko ini yang menyediakan segala kebutuhan para pelari yang terletak di Bandung.

Etalase sepatu lokal dan luar

Starting Lane merupakan running concept store pertama di Bandung dan salah satu yang pertama di Indonesia yang berdiri pada 23 Oktober, 2022 lalu. Running concept store sendiri adalah konsep toko perlengkapan lari yang memang menyediakan segala kebutuhan para pelari dari mulai jersey, socks, glasses, compression, running shoes, energy gel, dll. Tidak hanya itu, running concept ini menjual semua perlengkapan lari tidak hanya dari satu merk saja, namun dari hampir semua merk di dunia.

treadmill untuk mencoba sepatu

Toko yang dibawahi oleh perusahaan sepatu terkenal di Indonesia yaitu NCR Sports ini tidak hanya menarik dikarenakan ketersediaan running gear yang sangat lengkap. Namun, di Starting Lane terdapat treadmill untuk para pendatang yang ingin mencoba sepatu yang ada di etalase untuk digunakan berlari agar dapat memastikan bahwa sepatu tersebut cocok dan nyaman untuk penggunanya. Selain itu juga, banyaknya bentuk geometri sepatu yang tersedia di toko membuat para pemula yang baru ingin membeli sepatu lari cukup bingung untuk memilih sekiranya mana sepatu yang cocok untuknya. Namun tenang saja, Starting Lane menyediakan foot analysis yang dapat digunakan untuk mengetahui tipe bentuk kaki para pengunjung agar tidak salah memilih sepatu. Selain itu juga, crew outlet yang ada sangatlah menguasai jenis-jenis sepatu dan running apparel bahkan yang tidak tersedia di toko. Sehingga, pengunjung sangat nyaman untuk berkonsultasi dengan crew yang ada di toko.

Etalase Running Apparel

Bagi kamu yang tertarik untuk melihat toko Starting Lane ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada pukul 09.00 hingga 20.00 yang beralamat di Jl. Gandapura No.73A, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40113