Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Si Manis di Bandung, Awug Cibeunying

toko kue tradisional yang menghabiskan 75kg tepung beras setiap harinya?

Tampak depan toko

Salah satu tujuan wisatawan dari luar kota yang datang ke Bandung pastinya adalah untuk tujuan kuliner. Tak heran jika Bandung dijadikan sebagai kota yang cocok untuk kuliner dikarenakan banyaknya restoran terkenal, cafe hits, dan juga kedai-kedai legendaris yang tersebar di dalam kota. Tak sedikit juga dari kuliner terkenal di Bandung ini merupakan makanan khas Bandung itu sendiri yang pastinya memiliki cita rasa yang berbeda dengan makanan tersebut yang dijual di luar Kota Bandung. Atau bahkan, makanan tersebut belum banyak dijual diluar sana? Seperti salah satu tempat legendaris yang satu ini yang menyediakan makanan khas Bandung.

Suasana dalam toko

Awug Cibeunying, dari namanya saja sudah sangat kental dengan budaya Bandung yaitu Bahasa Sunda. Awug sendiri merupakan makanan khas asli Sunda yang berbahan dasar tepung beras dan dilengkapi dengan gula merah, parutan kelapa, dan aroma pandan yang sangat pekat di hidung kita. Awug mungkin memang cukup sering dijumpai di wilayah Sunda. Namun, Awug Cibeunying dapat dikatakan sebagai salah satu tempat favorit warga sekitar. Kelembutan awug yang sangat memanjakan lidah, dilengkapi dengan isian gula merah dan parutan kelapa, membuat Awug Cibeunying disukai oleh pembelinya.

Jajanan tradisional

Pembeli dari awug sendiri tidak terkhusus untuk suatu kalangan. Dari anak muda hingga orang tua seringkali dijumpai di tempat setiap harinya. Cerita dibalik berdirinya Awug Cibeunying sendiri dimulai dari nenek dari sang pemilik dan pendiri Awug Cibeunying ini, Ajang Mujahidin, kerap kali membuatkan awug ini setiap kali panen beras. Namun, awug buatan nenek dari sang pemilik hanya dinikmati oleh keluarga saja. Sang pemilik yaitu Ajang Mujahidin merasa bahwa awug buatan neneknya ini memiliki rasa yang enak. Dari situlah Ajang Mujahidin mulai mencoba menjual awug dengan resep sang nenek tersebut pada tahun 1975 di Rancaekek. Hingga pada tahun 1980, sang pemilik melihat adanya peluang berjualan di Bandung yaitu sekitaran daerah Cibeunying.

Kue awug

Awug sendiri memang jika dirasakan hampir sama dengan kue putu yang mungkin lebih familiar di telinga kita karena suara khas yang dihasilkan pada penjual kue putu. Namun, perbedaan pada kue awug ini ada pada tekstur yang memang lebih lembut dari kue putu. Di Toko Awug Beras Cibeunying sendiri tidak hanya menjual kue awug, melainkan terdapat beberapa jajanan kue tradisional yang dapat dipilih langsung ditempat. Beberapa pembeli yang datang ke Awug Cibeunying ini tidak hanya membeli 1-3 porsi saja. Tapi untuk membeli porsi besar yang biasanya digunakan untuk acara-acara. Bahkan, menurut sang pemilik, setiap harinya di Toko Awug Cibeunying ini dapat menghabiskan sedikitnya 75 kilogram tepung beras.

Porsi besar

Pada 10 Desember 2022 lalu, tim WIA mencoba mendatangi Awug Cibeunying ini untuk mencoba satu porsi awug saja tanpa campuran kue tradisional lain. Untuk harga seporsinya hanya Rp10.000 dan porsinya cukup besar untuk 1 orang. Untuk harga lainnya berada pada kisaran Rp10.000 hingga Rp300.000 untuk porsi besar.

1 porsi awug cibeunying

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Awug Cibeunying ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 08.00 hingga 20.00 yang beralamat di Jl. A. Yani No.361, Kacapiring, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40121

Leave a Reply

Your email address will not be published.