Categories
On Paper Comparison Running Gear/Gadget

On Paper Comparison Bahasa Indonesia : Polar Grit X Pro VS Garmin Forerunner 955

Garmin Forerunner 955

Garmin dan Polar, 2 merk jam olahraga terkenal di dunia. Keduanya sudah terbukti memiliki kualitas yang sangat tinggi untuk penggunaan atlit profesional. Keduanya memiliki banyak seri yang dapat digunakan untuk entry level dengan harga yang relatif murah dengan fitur yang sudah sangat cukup. Tentunya juga, keduanya memiliki jajaran seri profesionalnya yang memang untuk penggunaan atlit pro seperti seri Polar Grit X Pro dari brand Polar dan Garmin Forerunner 955 dari brand Garmin.

CategoryPolar Grit X ProGarmin Forerunner 955
Release DateOctober 6, 2021June 1, 2022
PriceRp9.775.000Rp8.329.000
Display Size & Resolution240 x 240px. with 1,2 inches (282 ppi)260 x 260px, with 1,3 inches (282 ppi)
Saphire Glass Display
Weight53g52g
Battery Life7 Days15 Days
Touchscreen
GPS, Glonass, Galileo
Barometer
Compass
Gyroscope
Accelerometer
Blood Oxygen
Temperature Sensor
ANT+ Support
NFC Support
WIFI Supports
Golf Mode
Wireless Charging
Answer CallN/AN/A
Internal StorageN/A32GB
Music Playback
Maps Upload
Comparison Table – Polar Grit X Pro VS Garmin Forerunner 955
Polar Grit X Pro – Photo By Desfit

1. Desain

Secara tampilan luar, kedua jam ini memiliki sedikit perbedaan. Polar Grit X Pro sudah menggunakan saphire glass display yang pastinya memiliki daya tahan yang jauh lebih kuat dibandingkan layar biasa. Namun jika dilihat dari ketajaman layar dan juga besarnya layar, Garmin Forerunner 955 lebih unggul dbanding Polar Grit X Pro yaitu dengan besar layar 1,3 inch dengan resolusi layar 260×260 px. Namun keduanya sudah memiliki fitur layar sentuh sehingga dapat memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan jam tangan ini. Tidak hanya memiliki kualitas layar yang dapat dibilang lebih bagus dibandung Polar Grit X Pro, jam tangan keluaran pabrikan Garmin tersebut memiliki daya tahan baterai 2x lipat dibanding Polar Grit X Pro yaitu hingga 15 hari. Sedangkan Polar Grit X Pro hanya dapat digunakan selama 7 hari penggunaan saja. Untuk beratnya sendiri, kedua jam tangan ini memiliki selisih berat hanya 1 gram saja.

Garmin Forerunner 955

2. Sensor, Fitur Kesehatan, dan Olahraga

Masuk ke komparasi untuk fitur dan sensor dari kedua jam tangan ini, keduanya memiliki perbedaan yang terbilang sangat jauh. Fitur-fitur penting untuk olahraga seperti blood oxygen level, ANT+ Support, Music Playback, dan maps upload support tidak terdapat pada Polar Grit X Pro. Padahal, seri Polar tersebut merupakan seri profesional dari brand Polar tersebut. Meskipun begitu, tidak perlu khawatir, Polar Grit X Pro ini memang terfokus pada akurasi data yang diberikan sehingga memang digunakan untuk atlit profesional dalam memantau data yang sangat akurat. Tidak seperti Polar Grit X Pro, Garmin Forerunner 955 memiliki fitur yang sangat lengkap dan siap memanjakan penggunanya dengan data-data yang lengkap dan tentunya tidak kalah akurat dari Polar Grit X Pro.

Polar Grit X Pro – Photo By Pocket-Lint

3. Kesimpulan

Kedua jam ini sama-sama memiliki fitur yang sangat cukup untuk penggunaan olahraga untuk keebutuhan entry level hingga kelas profesional. Namun, jika membutuhkan fitur yang lengkap dan lebih banyak, dapat mempertimbangkan untuk memilih Garmin Forerunner 955 terlebih jam ini memiliki harga dibawah Polar Grit X Pro. Namun jika hanya ingin terfokus pada tingakat akurasi data, mungkin bisa mempertimbangkan untuk memilih Polar Grit X Pro.

Jadi, kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Polar Grit X Pro atau Garmin Forerunner 955?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

Polar Grit X Pro : https://wia.id/d/brand/polar-indonesia/grit-x/grit-x-pro?entity_id=1427

Garmin Forerunner 955 : https://wia.id/d/brand/garmin-indonesia/jual-garmin-forerunner/forerunner-955?entity_id=1538

Categories
On Paper Comparison Running Gear/Gadget

On Paper Comparison Bahasa Indonesia : Coros Apex 2 Pro VS Garmin Forerunner 955

Garmin Foreunner 955

Coros Apex 2 Pro, jam tangan keluaran terbaru dari pabrikan Coros ini kembali menimbulkan perbincangan oleh pelari di dunia. Jam yang digadang-gadang akan menjadi pesaing salah satu seri jam dari merk terkenal yaitu Garmin Forerunner 955 ini membuat para pelari dan reviewer berburu untuk membeli jam ini dengan tujuan mengkomparasi antara keduanya. 2 seri jam dari 2 pabrikan yang berbeda ini seharusnya tidak perlu dipertanyakan lagi kelihaiannya dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Karena memang pada dasarnya keduanya merupakan salah satu top line dari brand-nya masing-masing. Ditambah lagi, keduanya merupakan produk yang masih fresh mengingat waktu rilis keduanya yang dapat dikatakan baru. Tanpa lama-lama lagi, mari kita bahas perbandingan antar kedua jam ini secara lebih detil.

CategoryCoros Apex 2 ProGarmin Forerunner 955
Release DateNovember 3, 2022June, 2022
PriceRp8.999.000Rp8.329.000
Display Size & Resolution260 x 260px. with 1,3 inches (229 ppi)260 x 260px. with 1,3 inches (282 ppi)
Saphire Glass Display
Weight53g52g
Battery Life30 days (75h when GPS on)15 days (42h when GPS on)
Touchscreen
GPS, Glonass, Galileo
Barometer
Compass
Gyroscope
Accelerometer
Blood Oxygen
Temperature Sensor
3D Compass
Golf Mode
ANT+ Support
NFC Support
WIFI Supports
Music Playback
Internal Storage32GB32GB
Maps Upload
Comparison Table – Coros Apex 2 Pro VS Garmin Forerunner 955

1. Desain

Secara tampilan luar, terdapat cukup banyak perbedaan. Seperti biasanya, Garmin memberikan 5 tombol fisik pada jam untuk memaksimalkan penggunaan fungsi tombol dalam mengoperasikan jam ketika fitur layar sentuhnya sedang tidak diaktifkan. Berbeda dengan Coros Apex 2 Pro yang mana Coros juga mengaplikasikan ciri khas jam Coros yaitu dengan memberikan 2 tombol fisik dan satu crown button yang dapat diputar kedepan ataupun kebelakang dengan tujuan memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan jam ketika memang sedang tidak menggunakan fitur layar sentuh seperti pada Garmin Forerunner 955.

Lanjut pada kualitas layar yang ada, keduanya tidak memiliki perbedaan pada ukuran layarnya. Namun, untuk layar dari Garmin Forerunner 955 memiliki ketajaman yang jauh lebih tinggi dengan angka Pixel Per Inch 282. Walaupun kalah dalam segi ketajaman layar, Coros Apex 2 Pro mengungguli pada kualitas layar yang digunakan yaitu sudah menggunakan saphire glass yang sudah tidak perlu diragukan lagi kekuatannya. Untuk berat kedua jam tersebut tidak memiliki perbedaan jauh, bahkan dapat dikatakan sama yaitu hanya memiliki selisih berat 1g saja.

2. Sensor, Fitur Kesehatan, dan Olahraga

Masuk kedalam pembahasan fitur, kedua jam ini dapat dikatakan memiliki kelengkapan fitur yang hampir sama. Karena memang sekali lagi kami katakan, bahwa keduanya adalah salah satu top line dari brand-nya masing-masing. Seperti pada kelengkapan menangkap sinyal satelit, fitur barometer, compass, gyroscope, altimeter, dan accelerometer sudah dimiliki keduanya. Bahkan fitur yang masih jarang diterapkan pada jam pada umumnya seperti blood oxygen level dan temperature sensor saja sudah dimiliki kedua jam ini. Namun, salah satu keunggulan yang dimiliki Coros Apex 2 Pro adalah sudah memiliki fitur 3D Compass. Namun, Garmin Forerunner 955 juga memiliki keunggulan fitur yaitu terdapat mode untuk golf dan juga sudah memiliki fitur NFC. Untuk fitur ANT+ hanya terdapat pada Garmin Forerunner 955. Namun, saya rasa kedepannya pabrikan jam akan menghilangkan fitur ini dan memaksimalkan konektivitas bluetooth dan juga brand ecosystem.

3. Kesimpulan

Menurut saya, keduanya merupakan jam tangan yang hebat dan juga siap digunakan untuk penggunaan santai hinggai profesional. Dengan harga yang dapat dikatakan tidak berbeda jauh, kamu dapat mempertimbangkan memilih Coros Apex 2 Pro jika memang ingin memiliki jam tangan yang sudah menggunakan layar saphire, Lalu juga cocok bagi kamu yang membutuhkan fitur 3D Compass, dan yang perlu diingat bahwa daya tahan baterai dari Coros Apex 2 Pro ini 2x lipat lebih lama dibanding Garmin Forerunner 955.

Garmin Forerunner 955 sendiri cocok untuk kamu yang memang memiliki membutuhkan fitur golf dan juga NFC untuk kebutuhan penyimpanan e-card sehari-hari kamu. Dan juga, dengan harga yang lebih murah akan jadi pertimbangan yang baik.

Jadi, kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Coros Apex 2 Pro atau Garmin Forerunner 955?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

Coros Apex 2 Pro : https://wia.id/d/brand/coros-indonesia/apex/apex-46mm?entity_id=1597

Garmin Forerunner 955 : https://wia.id/d/brand/coros-indonesia/apex/apex-2?entity_id=1598

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Mie dengan Sambal Goang? Mie Goang Ya!

Kedai Mie Goang Ya! tampak depan

Mie merupakan salah satu makanan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Tak heran jika masyarakat Indonesia suka untuk mengkonsumsi mie dikarenakan salah satu penghasil mie instan di Indonesia sudah mendunia. Hal ini dapat menjadi patokan bahwa rasa yang diberikan oleh produk Indonesia dapat menarik selera dari orang mancanegara. Hal ini membuat banyak sekali restoran besar maupun kedai yang menawarkan rasa dari produk mie-mie an yang sangat menggugah selera pemujanya. Seperti salah satunya kedai mie di Bandung yang satu ini.

Tempat makan pembeli dine-in

Mie Goang Ya!, kedai mie yang terletak di daerah Ujung Berung ini baru saja berdiri pada tahun 2020 disaat Covid-19 sedang melanda di seluruh dunia. Menurut pemilik dari kedai Mie Goang Ya! ini yaitu Teh Distira ketika tim WIA mendatangi kedai ini, awal terfikir untuk membuat mie ini dikarenakan adanya dorongan dari kondisi ekonomi yang dirasa akan semakin tidak stabil selama adanya Covid-19 ini. Ditambah lagi, Teh Disti melihat adanya peluang mendirikan bisnis bidang F&B di tempat milik Ayahnya yaitu Bapak Sutisna yang memang sudah lama tidak ditempati (nganggur). Sehingga, terbesitlah untuk memanfaatkannya sebagai tempat untuk jualan Mie Goang ini.

satu porsi mie yamin keju

Menurutnya, di awal sama sekali tidak terfikir untuk berjualan mie. Hanya saja, Teh Disti ini suka dengan makanan pedas dan munculah pertanyaan “Makanan pedas yang belum ada apa ya?”. Dikarenakan Teh Disti ini bisa membuat sambal goang, akhirnya terfikirlah untuk menggabungkan antara sambal goang ini dengan mie yang saat ini menjadi Mie Goang Ya!. Diawal juga Teh Disti hanya berani untuk menjual mie ini ke teman ataupun tetangga terdekat. Namun dikarenakan adanya dorongan dari orang-orang, Teh Disti memberanikan diri untuk membuka Mie Goang Ya! ini dan ternyata mendapatkan respon positif dari warga sekitar.

Banner Mie Goang Ya! di pinggir jalan

Tim WIA sendiri mendatangi kedai Mie Goang Ya! ini pada tanggal 3 Desember 2022 lalu. Kami memesan satu menu yang menjadi salah satu menu rekomendasi di kedai ini yaitu mie yamin keju. Rasa yang ditawarkan benar-benar membuat pendatang ingin mencoba menu lainnya. Tekstur mie yang kenyal dan lembut, dibalut dengan bumbu yang sangat mentereng rasanya membuat perpaduan rasa Mie Goang Ya! ini sangatlah maksimal. Ditambah lagi, harga yang ditawarkan pada kedai ini terbilang sangat murah. Dimulai dari harga Rp10.000 hingga Rp15.000 saja. Porsinya sendiri terbilang pas untuk satu orang. Saat ini, Mie Goang Ya! sudah memiliki 2 cabang yang terletak di Ujung Berung (Pusat) dan di Majalengka.

Pegawai sedang menyiapkan pesanan dengan sistem gramasi

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Mie Goang Ya! ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 09.00 hingga 21.00 yang beralamat di Jl. Cigiringsing No.13, RT.06/RW.04 kel, Pasir Endah, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat 40619.

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Si Manis di Bandung, Awug Cibeunying

Tampak depan toko

Salah satu tujuan wisatawan dari luar kota yang datang ke Bandung pastinya adalah untuk tujuan kuliner. Tak heran jika Bandung dijadikan sebagai kota yang cocok untuk kuliner dikarenakan banyaknya restoran terkenal, cafe hits, dan juga kedai-kedai legendaris yang tersebar di dalam kota. Tak sedikit juga dari kuliner terkenal di Bandung ini merupakan makanan khas Bandung itu sendiri yang pastinya memiliki cita rasa yang berbeda dengan makanan tersebut yang dijual di luar Kota Bandung. Atau bahkan, makanan tersebut belum banyak dijual diluar sana? Seperti salah satu tempat legendaris yang satu ini yang menyediakan makanan khas Bandung.

Suasana dalam toko

Awug Cibeunying, dari namanya saja sudah sangat kental dengan budaya Bandung yaitu Bahasa Sunda. Awug sendiri merupakan makanan khas asli Sunda yang berbahan dasar tepung beras dan dilengkapi dengan gula merah, parutan kelapa, dan aroma pandan yang sangat pekat di hidung kita. Awug mungkin memang cukup sering dijumpai di wilayah Sunda. Namun, Awug Cibeunying dapat dikatakan sebagai salah satu tempat favorit warga sekitar. Kelembutan awug yang sangat memanjakan lidah, dilengkapi dengan isian gula merah dan parutan kelapa, membuat Awug Cibeunying disukai oleh pembelinya.

Jajanan tradisional

Pembeli dari awug sendiri tidak terkhusus untuk suatu kalangan. Dari anak muda hingga orang tua seringkali dijumpai di tempat setiap harinya. Cerita dibalik berdirinya Awug Cibeunying sendiri dimulai dari nenek dari sang pemilik dan pendiri Awug Cibeunying ini, Ajang Mujahidin, kerap kali membuatkan awug ini setiap kali panen beras. Namun, awug buatan nenek dari sang pemilik hanya dinikmati oleh keluarga saja. Sang pemilik yaitu Ajang Mujahidin merasa bahwa awug buatan neneknya ini memiliki rasa yang enak. Dari situlah Ajang Mujahidin mulai mencoba menjual awug dengan resep sang nenek tersebut pada tahun 1975 di Rancaekek. Hingga pada tahun 1980, sang pemilik melihat adanya peluang berjualan di Bandung yaitu sekitaran daerah Cibeunying.

Kue awug

Awug sendiri memang jika dirasakan hampir sama dengan kue putu yang mungkin lebih familiar di telinga kita karena suara khas yang dihasilkan pada penjual kue putu. Namun, perbedaan pada kue awug ini ada pada tekstur yang memang lebih lembut dari kue putu. Di Toko Awug Beras Cibeunying sendiri tidak hanya menjual kue awug, melainkan terdapat beberapa jajanan kue tradisional yang dapat dipilih langsung ditempat. Beberapa pembeli yang datang ke Awug Cibeunying ini tidak hanya membeli 1-3 porsi saja. Tapi untuk membeli porsi besar yang biasanya digunakan untuk acara-acara. Bahkan, menurut sang pemilik, setiap harinya di Toko Awug Cibeunying ini dapat menghabiskan sedikitnya 75 kilogram tepung beras.

Porsi besar

Pada 10 Desember 2022 lalu, tim WIA mencoba mendatangi Awug Cibeunying ini untuk mencoba satu porsi awug saja tanpa campuran kue tradisional lain. Untuk harga seporsinya hanya Rp10.000 dan porsinya cukup besar untuk 1 orang. Untuk harga lainnya berada pada kisaran Rp10.000 hingga Rp300.000 untuk porsi besar.

1 porsi awug cibeunying

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Awug Cibeunying ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 08.00 hingga 20.00 yang beralamat di Jl. A. Yani No.361, Kacapiring, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40121

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update

Running Concept Pertama di Bandung, Starting Lane

toko Starting Lane tampak depan

Bagi para pelari pemula, pakaian dan juga sepatu yang sederhana bukan menjadi suatu masalah. Namun, tak dapat dipungkiri bahwasanya alat-alat khusus lari memang dapat meningkatkan performa para pelari. Tidak heran jika banyak pelari rekreasional yang memang mendalami olahraga lari ini berbondong-bondong membeli alat-alat lari yang harganya bahkan hingga berjuta-juta rupiah demi meningkatkan performa larinya dan juga pastinya untuk meminimalisir terjadinya cidera yang dapat berdampak jangka panjang untuk tubuhnya. Namun, permasalahan utama bagi para pelari ini sangat sulit untuk menemukan satu tempat yang memang menjual segala kebutuhan yang sedang dicarinya dari berbagai brand dan juga berbagai tipe yang ada. Hingga biasanya, berakhir dengan belanja online namun seringkali salah ukuran dan tidak cocok dengan jenis kaki kita ataupun tidak nyaman di badan kita untuk jersey yang dibeli. Hingga, muncullah toko ini yang menyediakan segala kebutuhan para pelari yang terletak di Bandung.

Etalase sepatu lokal dan luar

Starting Lane merupakan running concept store pertama di Bandung dan salah satu yang pertama di Indonesia yang berdiri pada 23 Oktober, 2022 lalu. Running concept store sendiri adalah konsep toko perlengkapan lari yang memang menyediakan segala kebutuhan para pelari dari mulai jersey, socks, glasses, compression, running shoes, energy gel, dll. Tidak hanya itu, running concept ini menjual semua perlengkapan lari tidak hanya dari satu merk saja, namun dari hampir semua merk di dunia.

treadmill untuk mencoba sepatu

Toko yang dibawahi oleh perusahaan sepatu terkenal di Indonesia yaitu NCR Sports ini tidak hanya menarik dikarenakan ketersediaan running gear yang sangat lengkap. Namun, di Starting Lane terdapat treadmill untuk para pendatang yang ingin mencoba sepatu yang ada di etalase untuk digunakan berlari agar dapat memastikan bahwa sepatu tersebut cocok dan nyaman untuk penggunanya. Selain itu juga, banyaknya bentuk geometri sepatu yang tersedia di toko membuat para pemula yang baru ingin membeli sepatu lari cukup bingung untuk memilih sekiranya mana sepatu yang cocok untuknya. Namun tenang saja, Starting Lane menyediakan foot analysis yang dapat digunakan untuk mengetahui tipe bentuk kaki para pengunjung agar tidak salah memilih sepatu. Selain itu juga, crew outlet yang ada sangatlah menguasai jenis-jenis sepatu dan running apparel bahkan yang tidak tersedia di toko. Sehingga, pengunjung sangat nyaman untuk berkonsultasi dengan crew yang ada di toko.

Etalase Running Apparel

Bagi kamu yang tertarik untuk melihat toko Starting Lane ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada pukul 09.00 hingga 20.00 yang beralamat di Jl. Gandapura No.73A, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40113

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Kawasan Legendaris untuk Olahraga Pagi, Gor Arcamanik

Bagian belakang area Gor Arcamanik

Untuk dapat menghasilkan performa lari yang maksimal, seorang pelari harus dapat konsisten dalam berlatih setiap minggunya. Namun, latihan konsisten tentu tidak cukup jika tidak dibarengi dengan tempat latihan yang nyaman. Para pelari biasa mencari tempat untuk berlatih itu di track lari 400m satu loop-nya. Namun, tidak disemua daerah ada trek lari berstandar internasional yang dapat digunakan oleh kita. Biasanya, kalau adapun dikenakan biaya masuk yang akan menghabiskan banyak biaya jika kita latihan setiap hari. Tapi, nyatanya banyak tempat gratis untuk berlari yang sudah cukup nyaman untuk menjadi tempat dalam menjalani menu latihan lari kita. Seperti salah satunya tempat yang satu ini.

Depan Stadiun Arcamanik

Gor Arcamanik sendiri merupakan tempat yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kawasan gor yang juga terdapat stadion kebanggaan warga Bandung yaitu kandang club sepakbola PERSIB dulunya merupakan sebuah kawasan yang sudah lama berdiri. Bahkan terdapat beberapa nilai sejarah didalamnya. Seperti pada tahun 2021 lalu dijadikan tempat untuk pertandingan persahabatan melawan Chelsea FC. Gor Arcamanik sendiri memiliki beberapa cerita kelam yaitu pada 2019 lalu, angin besar menghantam kawasan sekitar Gor dan Stadion sehingga terjadi kerusakan yang sangat parah. Hingga saat ini, kawasan Gor Arcamanik sudah tidak seterawat dulu lagi.

Data lari tim WIA di area Gor Arcamanik

Didalam kawasan Gor Arcamanik sendiri biasa digunakan untuk warga sekitar berolahraga lari maupun gowes sepeda memutari gedung-gedung didalam kawasan tersebut termasuk Stadion Arcamanik. Sebenarnya, didalam Stadion Arcamanik terdapat track lari standar internasional yaitu 400m namun tidak dapat digunakan untuk umum. Hanya dapat digunakan untuk acara tertentu dan juga atlit setempat untuk berlatih.

Kawasan Gor Arcamanik sendiri sangat nyaman untuk digunakan berlari karena memiliki tempat yang luas dan juga jarak 1 loop yang panjang yaitu sekitar 1,4km. Dikarenakan tempat yang sangat luas juga membuat para pelari yang ingin berlatih dengan pace yang tinggi tidak perlu khawatir akan terganggu maupun menggangu orang lain yang sedang berolahraga juga.

Tempat parkir kendaraan roda 2

Salah satu kekurangan dari Gor Arcamanik untuk berlari menurut tim WIA ketika kami mencoba berlari di lokasi adalah pemandangan yang sangat membosankan. Taman-taman yang tidak terawat membuat kesan dari wilayah ini adalah sangat usang dan tidak terawat. Namun dikarenakan memiliki loop yang panjang dan juga ramai oleh pelari lain sehingga tidak terasa sudah berlari cukup jauh.

Tempat parkir kendaraan roda 4

Bagi kamu yang tertarik untuk merasakan sensasi olahraga pagi di Gor Arcamanik ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu, pukul 06.00-21.00 yang beralamat di Jl. Pacuan Kuda No.140, Sukamiskin, Kec. Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat 40293

Categories
On Paper Comparison Running Gear/Gadget

On Paper Comparison Bahasa Indonesia : Coros Apex VS Apex 2

Coros, perusahaan terkenal yang bergerak di industri jam tangan olahraga kembali mengeluarkan jajaran seri jam terbarunya dari seri Apex. Seri Apex sendiri sudah tidak asing lagi bagi para pengguna Coros dikarenakan fiturnya yang sangat lengkap dan juga keakuratan data yang dihasilkan sangatlah tinggi hingga kerap kali digunakan oleh atlit elit dunia untuk perlombaan di race terkenal di dunia. Tak jarang juga seri Apex ini digunakan untuk race dengan jenis lomba trail run. Bahkan untuk rajanya pelari trail yaitu Kilian Jornet termasuk salah satu pengguna seri Apex ini yaitu Apex 2 Pro. Untuk itu, mari kita lihat apa saja upgrade yang diberikan oleh Coros pada seri Apex 2 ini dibandingkan dengan seri lawasnya yaitu Coros Apex 46mm?

Coros Apex 2
CategoryCoros Apex 46mmCoros Apex 2
Release DateAugust, 2018November 3, 2022
PriceRp5.450.000Rp7.499.000
Display Size & Resolution240 x 240px. with 1,2 inches (283 ppi)240 x 240px. with 1,2 inches (282 ppi)
Saphire Glass Display
Weight55,3g42g
Battery Life25 days17 days
Touchscreen
GPS, Glonass, Galileo
Barometer
Compass
Gyroscope
Accelerometer
Blood Oxygen
Temperature Sensor
3D Compass
ANT+ Support
WIFI Supports
Music Playback
Internal Storage8GB
Maps Upload
Comparison Table – Coros Apex 46mm VS Coros Apex 2

1. Desain

Dari tabel perbandingan yang sudah dibuat diatas, dapat dilihat bahwa tampak luar dari kedua jam dari seri Apex ini tidak terlihat banyak perbedaan. Namun, ada satu perbedaan yang sangat menonjol dari segi tampilan luar yaitu untuk tombol pada seri Apex 2 ini bertambah. Untuk seri Apex 2 ini crown pengoperasian jam dipindah ke bagian tengah dan diapit oleh 2 tombol. Penempatan tombol pengoperasian jam ini juga terdapat pada seri lawas Coros Apex namun hanya ada pada seri pro-nya saja. Kemudian untuk layar pada seri Apex 2 ini sudah memiliki fitur layar sentuh yang tentunya akan lebih mudah untuk dioperasikannya. Untuk kualitas layar sendiri keduanya sudah dibekali dengan saphire glass display yang sudah tidak perlu diragukan lagi ketahanannya.

Coros Apex 46mm – Photo By Trailrunningreview

2. Sensor, Fitur Kesehatan, dan Olahraga

Masuk pada pembahasan fitur pada jam, keduanya sudah memiliki pengukuran data olahraga yang sangat akurat. Terbukti dengan sensor-sensor dasar pada jam lari sudah dipastikan ada pada kedua jam ini seperti compass, barometer, altimeter, gyroscope, accelerometer. Namun khusus pada seri Apex 2, Coros memberikan penambahan fitur yaitu blood oxygen level, temperature sensor, dan 3D compass. Untuk ANT+ support sendiri pada seri Apex 2 dihilangkan karena sudah memaksimalkan penggunaan external sensor dengan koneksi bluetooth. Keduanya juga sudah memiliki memori internal untuk penyimpanan peta dan juga musik yang dapat didengarkan langsung pada jam tanpa perlu membawa handphone kita. Untuk daya tahan baterai sendiri sangat disayangkan adanya penurunan kapasitas dari seri lawasnya yaitu Coros Apex 46mm yang dapat digunakan hingga 25 hari. Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan dikarenakan Coros Apex 2 sendiri memiliki daya tahan baterai yang sangat lama yaitu hingga 17 hari penggunaan biasa.

Coros Apex 2 – Photo By Coachmag

3. Kesimpulan

Kesimpulan dari perbandingan antar kedua jam jajaran seri Apex ini adalah keduanya merupakan jam yang sudah sangat siap digunakan untuk penggunaan ekstrem bahkan hingga penggunaan lomba skala internasional dengan keakuratan data yang diberikan. Namun jika kamu tertarik untuk mencari yang memiliki fitur layar sentuh, berat yang jauh lebih ringan, dan juga beberapa fitur yang lebih lengkap seperti 3D compass, temperature sensor, dan blood oxygen level dapat mempertimbangkan untuk memilih Coros Apex 2. Namun jika fitur-fitur baru yang disebutkan tidak terlalu dibutuhkan, Coros Apex 46mm dapat menjadi pertimbangan yang cukup baik. Terlebih mengingat perbandingan harga antar keduanya yang cukup jauh.

Coros Apex 46mm – Photo By Digitaltrends

Jadi, kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Coros Apex 46mm atau Coros Apex 2?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

Coros Apex 46mm : https://wia.id/d/brand/coros-indonesia/apex/apex-46mm?entity_id=1597

Coros Apex 2 : https://wia.id/d/brand/coros-indonesia/apex/apex-2?entity_id=1598

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Bebek Terenak di Bandung, No Debat! Bebek Ali Borme

Potret restoran Bebek Ali Borme tampak depan

Bebek merupakan salah satu makanan yang selalu dicari oleh banyak orang. Dari teksturnya yang berbeda dengan ayam, hingga rasa gurihnya yang sangat memanjakan lidah, membuat orang tidak pernah bosan untuk makan bebek yang dibakar ataupun digoreng. Namun, seringkali pelanggan kecewa dengan beberapa penjual bebek yang menyuguhkan hidangannya tanpa menggunakan teknik memasak bebek yang benar sehingga seringkali kulit bebek yang tebal dan daging yang alot tidak dapat dinikmati oleh pembeli. Namun, tidak dengan restoran bebek yang satu ini. Yang memang dikenal dengan dagingnya yang sangat lembut dan sangat memanjakan lidah para pembeli.

Potret bebek sebelum digoreng

Bebek Ali Borme merupakan salah satu bebek paling terkenal di Kota Bandung. Tidak jarang orang dari luar kota datang ke Bandung untuk mencoba Bebek Ali Borme ini. Dagingnya yang lembut dan juga rasa bumbu dari bebek yang sangat khas dari Ali Borme ini benar-benar memanjakan lidah para pendatang yang mencicipi bebek ini. Walaupun tidak semua orang menyukai daging bebek, kita tidak perlu khawatir, Bebek Ali Borme tidak hanya menjual bebek goreng saja, melainkan ada lele, dan juga ayam goreng. Rasanya pun tidak kalah dengan menu spesialnya mereka yaitu bebek. Bahkan menurut beberapa pelanggan tetap, ada yang justru lebih menyukai lelenya ketimbang bebek goreng yang di spesialkan orang-orang.

Potret dapur utama Bebek Ali Borme

Tidak hanya soal rasa dan tekstur yang menang dari Bebek Ali Borme. Tanpa disadari, harga yang disuguhkan kepada para pembeli sangatlah murah. Ketika tim WIA mendatangi Bebek Ali Borme, harga untuk seporsi nasi putih dan bebek goreng hanya Rp26.000. Tidak seperti harga pada umumnya yang diangka Rp30.000 keatas untuk satu porsinya yang belum terjamin kualitas rasanya.

Namun dibalik murah dan juga nikmatnya rasa yang diberikan, perlunya sedikit perjuangan untuk para pembeli yang ingin menikmati Bebek Ali Borme terlebih di siang hari. Tentu hal ini berkaitan dengan antrian yang cukup panjang. Tim WIA sendiri pada 3 Desember lalu datang di jam buka restoran sehingga menjadi pembeli pertama di Bebek Ali Borme pada hari itu.

Seporsi Bebek Ali Borme

Bebek Ali Borme untuk saat ini berlokasi di Jalan Teuku Umar No.6 dari yang sebelumnya hanya berbentuk tenda yang berlokasi di dekat Rumah Sakit Borromeus. Penamaan Borme sendiri memang diambil dari nama Rumah Sakit dekat warung ini tadinya berdiri yaitu Borme (Borromeus).

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Bebek Ali Borme ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 10.00 hingga 23.00 yang beralamat di Blok 60, Jl. Teuku Umar No.6, Lebak Gede, Coblong, Bandung City, West Java 40132. Namun akan lebih baik untuk datang secepat mungkin dikarenakan seringkali pada sore hari untuk stok bebeknya sudah habis terjual.

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Santapan Primadona Warga Bandung, Kupat Tahu Gempol

Dapur

Kupat tahu merupakan salah satu makanan yang sering dijadikan untuk sarapan di pagi hari. Rasanya menyantap potongan lontong dan disirami dengan bumbu kacang di pagi hari sangatlah cocok. Kupat tahu sendiri mungkin menjadi makanan yang sudah biasa bagi banyak orang karena memang tidak ada yang spesial dari makanan ini. Banyak penjual kupat tahu diluar sana yang bisa dikatakan rasa dari sepiring kupat tahunya tidak berbeda jauh. Hanya saja ada sedikit perbedaan pada porsi yang diberikan dan juga harga. Namun, berbeda dengan kupat tahu yang satu ini.

Pengunjung sedang menikmati hidangan

Kupat Tahu Gempol merupakan salah satu kupat tahu terkenal di Kota Bandung. Jalan Gempol memang memiliki banyak kuliner terkenal, salah satunya Kupat Tahu Gempol ini. Tak heran jika pukul 6 pagi, kedai ini sudah ramai oleh pengunjung yang makan ditempat ataupun dibawa pulang. Namun, dikarenakan pelayanan yang sangat cepat, sehingga antrian tidak terlalu panjang.

Mungkin sebagian orang akan heran apa yang membuat Kupat Tahu Gempol ini sangat ramai oleh pengunjung. Hingga akhirnya kami dari tim WIA mecoba untuk mendatangi lokasi langsung pada tanggal 10 Desember 2022 lalu. Ketika tim WIA menyantap suapan pertama, rasanya seperti pertama kali merasakan kupat tahu yang memiliki rasa spesial. Rasa yang dimaksud tidak hanya mengarah kepada kelezatan saja, namun juga terdapat ciri khas rasa yang sulit untuk diidentifikasi bagi para penikmat makanan.

Seporsi kupat tahu gempol

Untuk satu porsinya sendiri dapat dikatakan diatas rata-rata harga kupat tahu pada umumnya yaitu Rp20.000. Dikatakan diatas harga rata-rata dikarenakan porsi yang diberikan tidak sebanyak kupat tahu pada umumnya. Namun, dengan rasa yang diberikan, pembeli akan menikmati setiap suapan dari kupa tahu yang berada di Jalan Gempol ini.

pembeli sedang antre membayar

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Awug Cibeunying ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 06.00 hingga 24.00 yang beralamat di Jl. Gempol Kulon No.53, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115. Namun kami sarankan untuk datang sebelum jam 12 siang dikarenakan seringkali setelah jam 12 siang sudah habis terjual.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run

Taman untuk Olahraga Pagi di Bandung, Kiara Artha

Potret Taman Kiara Artha

Kiara Artha Park, tempat yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Bandung, khususnya Bandung kota. Taman yang terletak di pusat kota tersebut cukup dikenal oleh warga sekitar sebagai tempat untuk berolahraga pagi dari mulai jalan kaki, berlari, hingga tak jarang digunakan untuk bersepeda santai. Udara sejuk Bandung di pagi hari membuat tempat ini kerap kali ramai oleh pengunjung dikarenakan suasana yang sangat sejuk juga tempat yang cocok untuk olahraga pagi bersama kerabat ataupun keluarga.

Gambaran situasi jalan Kiara Artha

Kiara Artha sendiri merupakan taman yang berada di dalam satu kawasan yang didalamnya tidak hanya terdapat taman saja, namun terdapat beberapa resto yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk sarapan setelah pengunjung berolahraga. Untuk rute didalamnya sendiri sangat beragam tergantung masing-masing pengunjung. Namun pada umumnya untuk rute loop berbentuk lingkaran itu memiliki jarak kurang lebih 760m untuk satu putarannya.

Tempat untuk parkir kendaraan roda dua

Tidak hanya tempat yang nyaman untuk para pengunjungnya, Kiara Artha Park juga menyediakan lahan untuk parkir kendaraan yang sangat luas. Untuk itu pengunjung tidak perlu khawatir untuk tidak mendapatkan tempat parkir ataupun kendaraan kita dalam keadaan tidak aman dikarenakan wilayah parkir dijaga oleh petugas yang ada disana. Juga untuk fasilitas toilet juga tersedia di beberapa titik yang memang diperuntukan pengunjung Kiara Artha Park.

tempat parkir kendaraan roda empat

Tidak seperti Lapangan Gasibu yang tidak terlalu besar sehingga ketika ramai oleh pengunjung, pelari yang ingin berlari dengan cepat seringkali terhalang oleh pengunjung lain, di Kiara Artha ini, walaupun pengunjung selalu ramai setiap paginya, namun dikarenakan jalan yang cukup besar sehingga sangat leluasa untuk para pelari cepat bahkan pesepeda untuk berolahraga secara maksimal.

Salah satu kekurangan dari Taman Kiara Artha ini setelah tim WIA mendatangkan lokasi untuk berlari pagi adalah jam buka dari taman ini. Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwasanya taman ini merupakan sebuah kawasan sehingga memiliki jam buka yaitu jam 6 pagi. Memang jam tersebut terbilang cukup pagi. Namun, beberapa olahragawan sudah terbiasa untuk berolahraga dari sebelum pukul 6.

Toilet umum

Bagi kamu yang tertarik untuk merasakan sensasi berolahraga pagi di Kiara Artha Park ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu, pukul 06.00-21.00 yang beralamat di Jl. Banten, Kebonwaru, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40272