Berolahraga menjadi salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Ditambah lagi dengan adanya trend berolahraga yang meningkat setelah adanya wabah Covid 19 yang muncul. Salah satunya adalah olahraga lari. Peminat olahraga lari di Indonesia semakin lama semakin meningkat tentu hal ini menjadi pertanda positif bahwasanya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan semakin baik. Dan trend ini harus terus dijaga atau bahkan harus terus ditingkatkan.
Lari memang menjadi salah satu pilihan olahraga bagi masyarakat Indonesia mengingat kebutuhan alat untuk lari tidak memerlukan biaya yang besar khususnya bagi para pemula. Dari mulai sepatu yang digunakan, pakaian yang dikenakan, hingga alat-alat pemantau data yang tidak diharuskan punya untuk memulai lari ini. Ditambah lagi dengan tempat untuk lari sangat fleksibel yaitu dapat dilakukan dimana saja.
Namun, bagi para pemula, tentu rute lari yang diinginkan dan diharapkan adalah rute yang nyaman yaitu rute yang memiliki udara sejuk, konturnya datar, dan juga tidak banyak kendaraan berlalu lalang sehingga kita merasa lebih aman dari adanya kecelakaan yang tidak diharapkan. Seperti salah satunya adalah Summarecon Bandung.
Summarecon Bandung, yaitu salah satu kawasan yang didalamnya terdapat perumahan, sekolah, dan fasilitas lainnya ini masih dalam tahap pembangunan. Namun memang, sebagian proyek sudah selesai pada akhir tahun 2021 dan ditargetkan akan rampung seluruhnya pada akhir tahun 2022 ini,
Mengingat letak dari lokasi ini adalah di Bandung yang mana tidak diragukan lagi udara di pagi hari disini masih sangat sejuk sehingga tentu akan membuat nyaman para pelari ataupun juga para pejalan kaki yang ingin beraktivitas sejenak di pagi hari. Selain itu, dari pengalaman kami, tim WIA, jumlah pengunjung yang melakukan aktivitas jalan pagi ataupun lari pagi di wilayah ini terbilang masih sangat sedikit. Hal ini tentu dikarenakan pembangunan Summarecon Bandung ini yang memang baru jadi. Sehingga mungkin belum dikenal oleh banyak warga Bandung dan sekitarnya.
Summarecon Bandung sendiri tidak dipungut biaya masuk bagi para pendatang. Selain itu, parkiran yang disediakan juga sangat luas karena memang masih banyak ruko yang belum beroperasi. Untuk keperluan refreshment sendiri tentu kita tidak perlu khawatir. Karena didalam komplek Summarecon Bandung ini sudah terdapat beberapa minimarket yang siap melayani untuk kebutuhan kita.
Komunitas olahraga menjadi salah satu wadah bagi para pecinta olahraga untuk saling mengenal satu sama lain. Bahkan tidak jarang berawal dari kenal di komunitas dan berakhir menjadi partner bisnis. Komunitas olahraga sendiri biasanya dibagi sesuai jenis olahraganya masing-masing. Seperti komunitas lari, komuitas gowes, komunitas renang, dll. Selain dibagi sesuai dengan jenis olahraganya, komunitas biasanya dibentuk sesuai wilayah masing-masing. Tentu hal ini memiliki dasar karena tujuan awal komunitas itu sendiri dibentuk yaitu untuk menyatukan orang-orang yang memiliki hobi yang sama yang tinggal disekitar tempat tinggal kita.
Namun, bukan berarti seluruh komunitas mengatasnamakan suatu wilayah untuk menjalin hubungan sosial satu sama lain. Seperti salah satu komunitas yang ada di Jatinangor, Sumedang ini. Yaitu komunitas lari “Unpad Runner”. Unpad Runner atau yang biasa disingkat UR merupakan salah satu komunitas lari di sekitaran Bandung, tepatnya di Jatinangor yang dibentuk untuk menyatukan mahasiswa Universitas Padjadjaran yang memiliki ketertarikan lari agar bisa saling mengenal satu sama lain.
Unpad Runner sendiri dibentuk pada tahun 2013 oleh Kang Syahid yaitu mahasiswa Unpad tahun 2007. Memang beberapa bulan tepatnya sekitar 7 bulan setelah dibentuknya komunitas ini, anggota UR terbilang cukup banyak yaitu sekitar 50 orang. Namun memang pada saat itu UR belum memiliki latihan yang terprogram dengan baik, hanya saja untuk saling mengenal satu sama lain agar memiliki teman ketika ingin berlari.
Cerita mengenai Kang Syahid sendiri yaitu sosok dibalik berdirinya Unpad Runner, beliau membentuk komunitas ini berawal karena setiap lari di sekitar kampus sering berpapasan dengan pelari lain. Dan dari situlah Kang Syahid ini terfikir untuk menyatukan seluruh pelari yang sering berpapasan ini dengan harapan ada yang memang memiliki pemahaman lebih tentang dunia lari dan bisa sharing satu sama lain di anggota Unpad Runner ini.
Hingga pada tahun 2017 terjadi regenerasi pada komunitas lari ini. Yaitu terdapat captain atau ketua baru dari komunitas ini yaitu Kang Akmal dari mahasiswa Unpad angkatan 2016. Sejak dibawah kepengurusan Kang Akmal ini, UR masih rutin latihan hingga pada akhir tahun 2019, salah satu pendiri dari komunitas lari di wilayah Rancaekek, RCK Runners yang juga merupakan mahasiswa Unpad yaitu Kang Agung mulai fokus untuk membantu Unpad Runner dalam pengelolaannya. Kang Agung sendiri hadir dengan membawa pelatih untuk Unpad Runner agar latihan UR ini lebih terstruktur.
Mengenal lebih jauh tentang pelatih Unpad Runner ini, Kang Jejen merupakan pelari yang sudah memiliki sangat banyak pengalaman di dunia lari. Terlebih adanya keikutsertaan Kang Jejen menjadi pocari pacer team pada tahun 2018 dan 2019. Selain itu juga, Kang Jejen seringkali mengikuti event ultra yang memang tidak semua orang mampu menakluki rute dengan jarak yang sangat jauh itu.
Hingga munculah wabah Covid 19 yang mengharuskan seluruh masyarakat Indonesia untuk lockdown di rumah masing-masing dan juga tentu hal ini yang mengharuskan komunitas lari ini berhenti sementara untuk mengikuti aturan pemerintah yang ada. Sampai pada Juli 2022, UR kembali berdiri setelah beberapa anggota yang sudah lulus ditambah dengan informasi mengenai komunitas ini cukup terhambat karena adanya Covid 19. Sehingga berdampak pada anggota UR yang sangat menurun yaitu tercatat pada Oktober 2022, anggota dari UR yaitu 26 orang. Karena memang hingga saat ini, UR masih dalam tahapan mengajak mahasiswa-mahasiswi Universitas Padjadjaran untuk ikut bergabung dengan Unpad Runner ini.
Saat ini, hubungan Unpad Runner dengan komunitas lari sekitar Jatinangor dan Bandung juga kian membaik. Tentu ada beberapa faktor yang membantu dikenalnya UR di komunitas lain. Salah satunya adalah Ex anggota UR yang memang tinggal di Bandung dan sudah tergabung di komunitas lari lain membantu memperkenalkan UR dalam aspek hubungal sosial. Tidak hanya pada komunitas, beberapa Ex Unpad Runner juga bekerja di beberapa brand yang berkaitan dengan lari dan membantu UR untuk mendapatkan dukungan berupa sponsorship.
Berbagai macam dan jenis jam pintar yang ada di pasaran memiliki keunggulan yang berbeda-beda. Ada yang terfokus pada fitur yang ditanamkan, ada juga yang menjual desain dari jam tersebut. Salah satunya adalah merk jam asal San Fransisco ini, Fitbit. Brand ini memang memiliki berbagai jenis jam yang dijual di pasaran. Namun, bentuk dari jam Fitbit ini membuat orang mudah mengenali jam pintar pabrikan Fitbit ini. Seperti salah satunya adalah seri Sense 1 dan juga seri yang baru saja diluncurkan yaitu Sense 2. Secara sekilas memang kedua jam ini cukup sulit untuk dibedakan. Namun tentunya, dengan adanya seri yang baru, Fitbit memberikan perbedaan fitur yang ada pada seri Sense 2 ini. Untuk itu, mari kita bahas lebih detil.
Electrical sensor to measure skin conductance (cEDA) for body response tracking
Wi-FI
802.11b/g/n 2.4GHz
NFC
✅
✅
GPS
GPS + GLONASS
GPS + GLONASS
Vibration
✅
✅
Speaker & Mic
75dB SPL @10cm
75dB SPL @10cm
Battery
Battery life up to 6+ days
Battery life up to 6+ days
Memory
Saves 7 days of detailed motion data, minute by minute Saves daily totals for the last 30 days Stores heart rate data at one-second intervals during exercise tracking and at five-second intervals all other times
Saves 7 days of detailed motion data, minute by minute Saves daily totals for the last 30 days Stores heart rate data at one-second intervals during exercise tracking and at five-second intervals all other times
Water Resistance
Water-resistant to 50 metres
Water-resistant to 50 metres
Watch Capability
Operating temperature: -10° to 45° C Maximum operating altitude: 8,535 m
Operating temperature: -10° to 45° C Maximum operating altitude: 8,535 m
Comparison Table Fitbit Sense vs Sense 2
Setelah membandingkan antara kedua jam tersebut yaitu Fitbit Sense 1 dan Fitbit Sense 2, secara sekilas memang tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Namun tetap, Fitbit memberikan beberapa perbaikan dari keluhan yang dialami penggunanya dari seri sebelumnya yaitu Fitbit Sense 1.
Pada peluncuran Fitbit Sense 2 ini, beberapa pengguna fitbit berfikir akan menggunakan Wear OS 3 sejak di akuisisinya Fitbit oleh Google pada tahun 2021. Namun hal itu tidak terjadi, Fitbit Sense 2 masih menggunakan tampilan sebelumnya yaitu fitbit original interface.
1. Sensor
Salah satu perubahan yang bisa dikatakan penting ada pada EDA sensor dimana pada seri pertamanya, pengguna diharuskan memegang jam agar fitur EDA ini bekerja. Sehingga hal yang tadinya berharap akan memudahkan pengguna dalam memberikan informasi justru seringkali merepotkan penggunanya. Sehingga, pada Fitbit Sense 2 ini, fitur EDA sudah bisa digunakan sepanjang hari tanpa harus memegangi jam seperti dahulu. Dan tentunya ini merupakan salah satu perubahan yang sangat penting pada Fitbit seri Sense 2 ini.
2. Body
Seperti yang sudah di bahas diawal, bahwasanya untuk membedakan kedua jam ini secara sekilas memang agak sulit. Namun, Fitbit Sense 2 ini memiliki badan yang lebih ringan dan juga tipis dibanding seri pendahulunya yaitu Fitbit Sense 1. Selain pada bobot jam dan juga ketebalan jam, Fitbit telah menambahkan tombol fisik pada seri Sense 2 ini untuk memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan jam dari yang sebelumnya hanya menggunakan sentuhan fisik pada jam.
Fitbit Sense 2 memiliki 4 varian warna yang dapat dipilih oleh penggunanya yaitu Shadow Grey / Graphite Aluminium, Lunar White / Platinum Aluminium, dan Blue Mist / Soft Gold Aluminium.
Kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Fitbit Sense 1 atau Fitbit Sense 2?
Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :
Fitbit memiliki berbagai seri jam yang ditawarkan untuk para pecinta olahraga dan juga masih memperhatikan nilai kasual dari jam itu sendiri. Seperti halnya pada tipe Versa ini. Fitbit sebelumnya memiliki seri Versa 3 yang sudah dirilis sejak Agustus 2020. Namun di tahun 2022 ini, tepatnya di bulan September, Fitbit kembali mengumumkan terkait peluncuran produk barunya yaitu Fitbit Versa 4. Apa saja perbedaan yang ada antara kedua produk dari tipe Versa itu? Simak artikel berikut ini sampai habis
Red and infrared sensors for oxygen saturation (SpO2) monitoring
Red and infrared sensors for oxygen saturation (SpO2) monitoring
Altimeter & Gyroscope
✅
✅
Ambient Light Sensor
✅
✅
3-axis accelerometer
✅
✅
Wifi
802.11b/g/n 2.4GHz
Speaker & Mic
✅
✅
NFC
✅
✅
Heart Rate Sensor
✅
Multi-path optical heart rate sensor
Vibration
✅
✅
Skin temperature sensor
✅
Exercise Mode
20
40
Battery
Battery life up to 6+ days Charge time: (10-80%): Approximately 40 minutes
Battery life of 6+ days Charge time (0-100%): Two hours
Water Resistance
Water-resistant to 50 metres
Water-resistant to 50 metres
Memory
Saves 7 days of detailed motion data – minute by minute Saves daily totals for the last 30 days Stores heart rate data at 1-second intervals during exercise tracking and at 5-second intervals all other times
Saves 7 days of detailed motion data – minute by minute Saves daily totals for the last 30 days Stores heart rate data at 1-second intervals during exercise tracking and at 5-second intervals all other times
Watch Capability
Operating temperature: -20° to 45° C Maximum operating altitude: 8,535 m
Operating temperature: -10° to 45° C
Dimensions
40.48mm l x 40.48mm w x 12.35mm h
40.5mm l x 40.5mm w x 11.2mm h
Comparison Table Fitbit Versa 3 vs Versa 4
Sama seperti pada tipe Sense, perbedaan yang diberikan pada keluaran terbaru tipe Versa ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun tetap, beberapa hal baru ditanamkan pada keluaran terbaru dari tipe Versa ini yaitu Fitbit Versa 4.
Pada Fitbit Versa 4 ini, Fitbit memberikan tombol fisik seperti pada tipe Sense 2 dari yang sebelumnya pada Fitbit Sense 1 hanya menggunakan sentuhan fisik pada jam. Hal ini akan memudahkan pengguna dalam mengoperasikan jam. Selain itu, penambahan fitur google maps pada Versa 4 ini sangat membantu penggunanya dalam memberikan arah rute ketika kita sedang berolahraga dengan jarak yang mungkin cukup jauh. Walaupun memang fitur tersebut masih dalam tahapan finalisasi sebelum diluncurkan untuk digunakan pengguna Fitbit Versa 4 ini secara publik.
1. Body
Memang beberapa tipe jam keluaran Fitbit seperti pada tipe Sense, Charge, dan juga Versa ini antar serinya memiliki bentuk yang tidak berbeda jauh. Namun pada Fitbit Versa 4 ini, body yang diberikan lebih tipis dibanding seri pendahulunya yaitu Versa 3 sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi para pecinta Fitbit tipe Versa ini untuk melirik seri terbaru pada tipe Versa ini.
2. Battery
Kedua jam ini yaitu Versa 3 dan Versa 4 tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada daya tahan baterainya. Namun, pada seri Versa 4, Fitbit memberikan fitur fast charging yang di klaim hanya perlu charge 12 menit untuk digunakan selama 1 hari. Tentu ini menjadi satu fitur yang akan sangat berguna bagi para penggunanya pada kondisi dan situasi tertentu.
Fitbis Versa 4 memiliki 4 varian warna yang dapat dipilih yaitu black/Graphite Aluminum, Waterfall Blue/Platinum Aluminum, Pink Sand/Copper Rose Aluminum, dan Beet Juice/Copper Rose Aluminum
Kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Fitbit Versa 3 atau Fitbit Versa 4?
Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :
Fitbit kembali mengeluarkan seri terbarunya pada tipe Inspire yaitu Fitbit Inspire 3 pada September di tahun 2022 ini. Tipe Fitbit ini menjadi salah satu tipe yang dinantikan oleh para pecinta Fitbit dikarenakan tipe Inspire memiliki daya tahan baterai yang lebih lama dibanding tipe lainnya. Lalu, apa saja perbedaan yang akan dihadirkan antara Fitbit Inspire 3 dengan seri pendahulunya yaitu Inspire 2? Mari kita bahas lebih detil.
Red and infrared sensors for blood oxygen (SpO2) monitoring
Gyroscope
✅
Cadence Sensor
✅
3-axis accelerometer
✅
✅
Skin temperature sensor
✅
Wi-FI
Bluetooth
✅
NFC
GPS
Vibration
✅
✅
Speaker & Mic
Battery
Battery life of up to 10 days
Battery life of up to 10 days
Memory
Saves 7 days of detailed motion data, minute by minute Saves daily totals for the last 30 days Stores heart rate data at one-second intervals during exercise tracking and at five-second intervals all other times
Saves 7 days of detailed motion data, minute by minute Saves daily totals for the last 30 days Stores heart rate data at one-second intervals during exercise tracking and at five-second intervals all other times
Water Resistance
Water-resistant to 50 metres
Swimproof (water resistant to 50 metres)
Watch Capability
Operating temperature: -10° to 45° C Maximum operating altitude: 8,534m
Operating temperature: 0° to 40°C Maximum operating altitude: 8,534 m
Dimensions
3.7cm l x 1.68cm w x 1.29cm h
39.32mm l x 1.86cm w x 1.175cm h
Comparison tabel Fitbit Inspire 2 vs Inspire 3
Melihat dari perbandingan kedua jam pada tabel diatas, berbeda dengan Fitbit tipe lainnya yaitu tipe Sense dan juga Versa, tipe Inspire ini memiliki perbedaan yang cukup banyak antar generasinya. Selain itu untuk tipe Inspire ini, Fitbit memberikan perbedaan yang cukup terlihat pada bentu body jam Fitbit tipe Inspire keluaran terbaru ini yaitu Inspire 3
1. Tampilan
Pada Fitbit Inspire 3, bentuk body dari jam ini lebih lebar dan juga panjang dibanding pendahulunya. Namun untuk ketebalan jam ini lebih tipis dibanding seri sebelumnya yaitu Fitbit Inspire 2 (dapat dilihat pada tabel diatas). Selain itu, satu hal yang sangat berbeda antara Fitbit seri Inspire 2 dan 3 adalah pada layar yang diberikan. Seri Inspire 3 sudah memiliki layar berwarna dengan fitur always on display. Tidak seperti pendahulunya yang masih menggunakan layar monokrom. Namun, dengan ditanamkannya layar berwarna pada Fitbit Inspire 3, daya tahan baterai dari jam ini tidak memiliki perbedaan dengan pendahulunya. Kedua seri ini dapat digunakan hingga 10 hari. Walaupun memang, jika fitur AoD diaktifkan, daya tahan baterai dari seri Inspire 3 ini akan berkurang.
2. Sensor
Pada tipe Inspire ini, cukup banyak perubahan yang diberikan di seri terbarunya yaitu Inspire 3. Salah satunya ada pada ambient light sensor yang sudah tersedia. Tidak hanya itu, pada Fitbit Inspire 3 juga sudah memiliki sensor infrared untuk mengukur kadar oksigen. Namun memang, sangat disayangkan pada Fitbit Inspire 3 ini belum memiliki ECG Sensor.
Fitbit Inspire 3 memiliki 3 varian warna yang dapat dipilih oleh penggunanya yaitu Morning Glow / Black, Lilac Bliss / Black, dan Midnight Zen / Black.
Kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Fitbit Inspire 2 atau Fitbit Inspire 3?
Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :
Bagi seorang pecinta olahraga khususnya pelari, sportwatch sudah menjadi salah satu barang yang wajib dimiliki. Tidak hanya berbicara mengenai pakaian lari, yang mana jam menjadi salah satu elemen yang dilirik dalam peralatan lari kita. Namun faktanya, sportwatch ini merupakan alat penting untuk memantau kesehatan kita dengan beberapa fitur yang sudah tertanam di jam tersebut. Berbagai macam brand mengeluarkan versi terbaiknya masing-masing, dan salah satunya adalah Garmin.
Garmin sendiri mengeluarkan seri jam tangannya dengan membagi setiap fungsinya berdasarkan seri, ada yang diperuntukan khusus bermain golf, ada untuk aviasi, untuk diving, lari, dan masih banyak lainnya. Dan kali ini, kami ingin membahas seri Garmin untuk pelari yaitu Forerunner 55, 255, dan 955. Jika dilihat sekilas, memang ketiga seri forerunner tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada tampilan jamnya. Namun, dengan perbedaan harga yang cukup jauh yaitu Rp3.199.000 untuk seri 55, Rp5.829.000 untuk seri 255, dan Rp8.329.000 untuk seri 955, tentu ketiganya memiliki kelengkapan fitur yang berbeda. Tidak hanya dari segi fitur, namun juga pastinya perbedaan pada tampilan seperti pada material kaca yang digunakan saja berbeda. Corning® Gorilla® Glass 3 pada seri 255, Corning® Gorilla® Glass DX pada seri 955, dan chemically strengthened glass pada seri 55. Untuk itu, mari kita bandingkan ketiga seri Garmin forerunner tersebut lebih detail.
Category
55
255
955
Lens Material
chemically strengthened glass
Corning® Gorilla® Glass 3
Corning® Gorilla® Glass DX
Physical size
42 x 42 x 11.6 mm
45.6 x 45.6 x 12.9 (mm)
46.5 x 46.5 x 14.4 (mm)
Touchscreen
✅
Color display
✅
✅
✅
Display Size &Resolution
1.04″ (26.3 mm) diameter with 208 x 208 pixels
1.3″ (33 mm) diameter with 260 x 260 pixels
1.3″ (33 mm) diameter with 260 x 260 pixels
Weight
37g
49g
52g
Battery life
Smartwatch Mode: Up to 2 weeks GPS mode: Up to 20 hours
Smartwatch mode: Up to 14 days GPS-only GNSS mode: Up to 30 hours All-Systems GNSS mode with music: Up to 6.5 hours All-Systems GNSS mode: Up to 25 hours All-Systems GNSS mode plus Multi-Band:Up to 16 hours
Smartwatch mode: Up to 15 days GPS-only mode without music: Up to 42 hours All-Systems GNSS mode plus Multi-Band with music: Up to 8.5 hours All Systems GNSS mode plus Multi-Band without music: Up to 20 hours Ultratrac mode: Up to 80 hours
Memory
200 hours of activity data
4 GB
32 GB
Wrist-based heart rate (constant, every second)
✅
✅
✅
SleepDetection
✅
✅
✅
Health snapshot
✅
✅
GPS, GLONASS, Galileo
✅
✅
✅
Multi-frequency Positioning
✅
✅
Barometric altimeter
✅
✅
Compass
✅
✅
Pulse Ox Blood Oxygen Saturation Monitor
✅
✅
Gyroscope
✅
✅
Accelerometer
✅
✅
✅
Thermometer
✅
✅
Connectivity
Bluetooth®, ANT+®
Bluetooth®, ANT+®, Wi-Fi®
Bluetooth®, ANT+®, Wi-Fi®
Weather & Calendar
✅
✅
✅
Music storage
up to 500 songs (Music series only)
Up to 2000 songs
Incident detection alert on phone for wearables
✅
✅
✅
Dual grid coordinates
✅
Step counter
✅
✅
✅
Gym & Fitness Data
✅
✅
HR zones & Alerts
✅
✅
✅
Recovery time
✅
✅
✅
Training readiness
✅
Race predictor
✅
✅
✅
Comparison Table Between Forerunner 55 vs 255 vs 955
Memang perbedaan pada forerunner 255 dan 955 tidak terlalu signifikan terlebih pada fitur basic untuk pelari recreational. Namun, forerunner 955 memiliki fitur yang memang diperuntukan pelari-pelari profesional. Kemudian untuk seri forerunner 55, terlihat cukup signifikan perbedaan dari segi fitur dengan seri-seri atasnya. Forerunner 55 dibuat se-compact mungkin dari segi fitur dan juga ukurannya dengan menyasar bagi para pelari pemula yang memang membutuhkan jam tangan lari yang dapat memberikan data yang akurat dan juga fitur kesehatan seperti detak jantung yang cukup baik. Mari kita bahas ketiga jam tersebut lebih detil :
1. Desain
Dari segi desain, ketiganya memiliki bentuk yang sama namun dengan diameter layar yang berbeda. Garmin Forerunner 955 memiliki ukuran yang paling besar dibanding seri bawahnya. Tentu ukuran menentukan berat dari jam ini sehingga Forerunner 955 jika dibandingkan 2 seri bawahnya memiliki bobot yang paling berat yaitu di 52g. Selain itu juga perbedaan terdapat pada jenis layar yang digunakan seperti yang sudah sempat di mention di awal. Selain itu, perbedaan yang paling terlihat adalah pada seri Forerunner 955 layarnya sudah memiliki fitur touch screen sehingga pengguna bisa mengoperasikan jamnya dengan layar sentuh.
2. Fitur Kesehatan & Olahraga
Dari fitur tracking yang ada, ketiganya sudah dibekali GPS, GLONASS, GALILEO. Namun, hanya pada seri Forerunner 255 dan 955 yang sudah memiliki fitur Multi-Frequency Positioning yang mana dapat menggunakan semua jenis satelit dalam satu waktu. Sehingga dapat dipastikan tingkat akurasi dari Garmin Forerunner 55 akan kalah dengan seri atasnya yaitu 255 dan 955. Selain itu untuk sensor detak jantung yang ada, Garmin selalu memperbarui sensor pada keluaran terbarunya. Namun bukan berarti seri Forerunner 55 tidak dapat membaca detak jantung dengan akurat, hanya saja memang jika dibandingkan tingkat akurasinya, Garmin Forerunner 255 dan 955 akan lebih akurat dikarenakan peruntukan yang memang lebih ke ranah profesional. Terakhir terkait baterai, ketiganya tidak perlu dikhawatirkan lagi akan habis ketika sedang berolahraga karena mampu bertahan hingga 14 hari pemakaian normal.
Selain membagi seri jam berdasarkan fungsinya, Garmin juga memberikan opsi terhadap penggunanya di beberapa tipe jamnya. Seperti pada Garmin Forerunner 255 terdapat 4 varian yaitu : 255, 255 music, 255s, dan 255s music. Untuk yang seri music terdapat memori internal untuk menyimpan musik secara offline sehingga pengguna tidak perlu membawa handphone saat lari untuk mendengarkan musik. Selain seri musik, terdapat seri ‘s’. Perbedaannya dengan yang seri biasa hanya terletak pada ukuran jam. Tentu hal tersebut berpengaruh pada daya tahan baterainya yang mana seri 255 memiliki daya tahan baterai yang lebih lama 2 hari dibanding 255s. Selain dari segi baterai, tentunya ukuran jam mempengaruhi dari berat jam itu sendiri. Untuk seri ‘s’ memiliki berat 10g lebih ringan dari seri yang biasa.
Tidak hanya seri 255, Garmin forerunner 955 juga terdapat 2 varian yaitu : 955 dan 955 Solar. Perbedaannya terletak pada daya tahan baterainya. Tentu, seri 955 Solar memiliki daya tahan baterai lebih lama 5 hari dibanding 955 biasa jika solar chargenya diaktifkan. Selain itu, walaupun menggunakan Power Glass atau Power Sapphirewatch lenses yang dapat mengubah cahaya matahari menjadi daya baterai, perbedaan beratnya hanya selisih 1g lebih berat dibanding seri 955 yang biasa.
Kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara Garmin Forerunner 55, Forerunner 255, atau Forerunner 955?
Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :
DJI kembali mengeluarkan drone FPV seri terbarunya yaitu DJI Avata yang rilis pada 30 Agustus 2022. Seperti yang kita ketahui bahwa DJI sebelumnya sudah memiliki drone fpv-nya yaitu DJI FPV yang dirilis pada Maret 2021 lalu. Lalu, apa saja perbedaan yang ada pada kedua seri drone FPV keluaran perusahaan Tiongkok itu?
FOV: 155° Equivalent Focal Length: 12.7 mm Focal Length: 2.34 mm Aperture: f/2.8 Focus Mode: FF Focus Range: 0.6 m to ∞
FOV: 150° 35mm Format Equivalent: 14.66 mm Aperture: f/2.8 Focus Mode: Fixed Focus Focus Range: 0.6 m to ∞
ISO Range
100-6400 (Auto) 100-25600 (Manual)
100-12800
Shutter Speed
1/8000-1/50 s
1/50-1/8000 s
Max Image Size
4000×3000
3840×2160
Video Resolution
With DJI FPV Goggles V2: 4K@50/60fps 2.7K@50/60/100/120fps 1080p@50/60/100/120fps
4K: 3840×2160 at 50/60fps FHD: 1920×1080 at 50/60/100/120fps
Max Video Bitrate
150 Mbps
120 Mbps
EIS
✅
✅
Distortion Correction
✅
✅
GIMBAL
Mechanical Range
Tilt: -95° to 75°
Tilt: -65° to 70°
Controllable Range
Tilt: -80° to +65°
Tilt: -50° to 58°
Stabilization
Single-Axis (tilt)
Single-axis (tilt), electronic roll axis
Max Control Speed
60°/s
60°/s
AIRCRAFT
Dimension & Weight
180×180×80 mm (Approx. 410 g)
255×312×127 mm (with propellers) 178×232×127 mm (without propellers) Approx. 795 g
Max Speed [1]
8 m/s (Normal Mode) 14 m/s (Sport Mode) 27 m/s (Manual Mode)
15 m/s (Normal Mode) 27 m/s (Sport Mode) 39 m/s (Manual Mode)
Maximum Takeoff Altitude
5000 m
6,000 m
Max Flight Distance
11.6 km
16.8 km
GNSS
GPS + Galileo + BeiDou
GPS+GLONASS+GALILEO
Internal Storage
20 GB
BATTERY
Battery Capacity
2420 mAh
2000 mAh
Voltage
14.76 V
22.2 V
VIDEO TRANSMISSION
Max Video Transmission Bitrate [6]
50 Mbps
50 Mbps
Audio Transmission Support
✅
Comparison between DJI Avata vs DJI FPV
Mari kita bahas perbedaan di segala aspeknya satu per satu. Secara harga memang drone keluaran DJI yang terbaru ini diatasnya dibanding pendahulunya dengan selisih harga sekitar Rp900.000. Namun memang secara fitur dan juga kualitas gambar yang dihasilkan, DJI Avata cenderung memiliki spek lebih tinggi dibanding DJI FPV.
1. Camera
Salah satu perbedaan yang ada yaitu pada resolusi foto yang dihasilkan. DJI Avata dapat menghasilkan foto dengan kerapatan pixel yang lebih tinggi dari DJI FPV. Tidak hanya pada pixel yang dihasilkan, DJI Avata lagi-lagi unggul pada perekaman vidio dari aspek Max bitrate yaitu mampu hingga 150Mbps.
2. Gimbal
Dari fitur gimbal yang ada, DJI Avata memiliki kemampuan camera tilting yang lebih luas dibanding DJI FPV yaitu -95° to 75° pada mechanical range. Namun untuk DJI FPV sendiri memiliki keunggulan pada sistem stabilisasinya yang sudah terdapat electronic roll axis-nya.
3. Aircraft & Battery
Jika membahas mengenai dimensi drone, DJI Avata memiliki body yang lebih compact dibanding pendahulunya yaitu DJI FPV. Namun memang hal tersebut yang membuat kemampuan kecepatan dari DJI Avata kalah dibanding DJI FPV yang mana kecepatan menjadi salah satu hal yang dilirik bagi para pecinta drone jenis fpv ini. Selain lebih cepat, DJI FPV mampu terbang lebih tinggi dan juga lebih jauh dibanding DJI Avata. Selanjutnya terkaitbaterai, DJI Avata memiliki kapasitas yang lebih besar dengan selisih 420 mAh. Namun secara kemampuan durasi terbang, DJI FPV mampu terbang lebih lama 2 menit dibanding DJI Avata.
DJI memberikan inovasi baru pada desain drone-nya yaitu dengan melindungi keempat baling-baling dengan pelindung di sekelilingnya yang mengadopsi dari desain ChineWoop sehingga akan lebih aman ketika membuat perekaman footage fpv yang cukup ekstrim seperti masuk ke dalam ruangan ataupun lainnya. Walaupun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, dari segi fitur keamanan produk, DJI tidak perlu diragukan lagi karena keduanya sudah dibekali fitur AirSense dan ADS-B untuk memperingatkan pilot drone ketika ada objek lain mendekat pada drone ketika diterbangkan dan juga stablisasi GPS dan fitur Return to Home (RTH) saat baterai drone berada pada daya rendah dan kehilangan sinyal.
Kira-kira, dari 2 jenis fpv drone keluaran DJI ini, mana nih yang lebih menarik antara DJI Avata atau DJI FPV? Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas :
Olahraga Crossfit merupakan olahraga yang sedang digemari oleh anak-anak muda pada zaman sekarang, dikarenakan olahraga ini dianggap sangat efektif dalam membakar lemak serta kalori yang menumpuk di dalam tubuh. Selain membakar kalori dan lemak olahraga crossfit ini juga memiliki manfaat-manfaat lainnya yang tentunya baik untuk tubuh.
Olahraga Crossfit ini adalah olahraga yang berintensitas tinggi serta menggabungkan berbagai jenis gerakan, seperti kecepatan, kekuatan, ketahanan, pull up, sit up, lari, dan lompatan. Selain itu olahraga Crossfit ini juga terdapat jenis olahraga yang menggunakan alat bantu seperti angkat beban, lompat polymetrik, kettlebell, jump rope, climbing rope, maupun rowing machine.
Kenapa dianggap ampuh dalam membakar kalori? Menurut riset yang dilakukan oleh Heathline.com pria yang memiliki bobot 195 pon atau 88,4 kg dan melakukan olahraga CrossFit akan membakar 15-18 kalori per menit. Dan untuk wanita dengan bobot 165 pon atau setara 74,8 kg dan melakukan olahraga CrossFit akan membakar 15-18 dan 13-15 per menit tergantung sirkuit CrossFit yang dilakukan.
Selain memiliki manfaat dalam membakar kalori dalam tubuh, olahraga Crossfit juga memiliki manfaat lain yang pastinya baik untuk tubuh!
1. Meningkatkan Daya Otot
Manfaat Crossfit yang pertama pastinya meningkatkan daya otot, daya otot sendiri merupakan kemampuan otot dalam bekerja pada waktu yang lama. Daya otot dianggap sangat penting karena otot akan menopang pada kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Dengan manusia terus-menerus menantang otot pada latihan sehari-hari seperti Crossfit, akan dapat menambahkan kekuatan fisik pada tubuh. Latihan untuk meningkatkan daya otot juga memiliki manfaat untuk melancarkan peredaran darah.
2. Meningkatkan mobilitas sendi
Gerakan-gerakan fungsional dalam olahraga Crossfit dapat membantu untuk meningkatkan mobilitas sendi-sendi tubuh. Tidak hanya otot bisep sederhana saja yang dilatih, namun olahraga Crossfit juga menggerakkan kaki ke segala arah yang berbeda-beda. Lalu ada juga melatih metode angkat beban yang tepat dari bawah dan menahannya pada bagian atas, semua latihan tersebut akan mengurangi resiko cedera pada kehidupan sehari-hari.
3. Membuat tubuh menjadi lebih cepat, stabil, fleksibel
Gerakan yang dilakukan pada olahraga Crossfit dapat melatih kecepatan, kestabilan, dan juga fleksibilitas dari tubuh manusia. Gerakan-gerakan pada olahraga Crossfit juga sering dilakukan pada kehidupan sehari-hari seperti jongkok (squat), mengangkat barang berat seperti galon, mengayunkan benda, dll. Latihan tersebut dapat menambah kelincahan saat bergerak, tubuh menjadi lebih seimbang dan lebih fleksibel.
4. lebih efektif
Walaupun olahraga Crossfit tidak memakan waktu yang panjang, namun melakukan olahraga Crossfit lebih efektif untuk membakar lemak dan membentuk otot dibandingkan olahraga lainnya. Intensitas dalam tiap gerakan Crossfit juga menjadi alasan mengapa Crossfit lebih efektif dalam membakar kalori walaupun hanya memakan waktu yang singkat.
Insta360, salah satu brand ternama di dunia kamera aksi (action cam), kembali mengeluarkan seri terbarunya yaitu Insta360 X3. Bagaimanakah perbedaan kamera keluaran terbaru ini dengan pendahulunya yaitu Insta360 ONE X2 yang rilis pada 27 Oktober 2020 lalu? Apa saja sih perbedaan kedua tipe insta360 tersebut dengan adanya perbedaan waktu rilis sekitar 2 tahun itu?
insp (can be exported via mobile app or desktop Studio), RAW (dng, must be edited on desktop)
INSP (can be exported via mobile app or desktop Studio) DNG RAW (PureShot photos must be edited on desktop)
Video Format & Max Bitrate
Steady Cam : MP4 360 : INSV Bitrate 100Mbps
Single Lens : MP4 360 : INSV Bitrate 120Mbps
Photo Modes
Standard, HDR, Burst, Interval, Night Shot, PureShot, InstaPano
Standard, HDR, Burst, Interval, Starlapse
Video Modes
Standard, HDR, Timelapse, TimeShift, Bullet Time, Steady Cam
Standard, Active HDR, Timelapse, TimeShift, Bullet Time, Loop Recording
Color Profiles
Vivid, Standard, LOG
Vivid, Standard, LOG
Weight & Dimensions
149g (4.62 x 11.30 x 2.98 cm / 1.82 x 4.45 x 1.17in)
180g (11.4×4.6×3.31cm)
Battery Life & Capacity
1630mAh (5.7K@30fps – 80 minutes) 85min charging time
1800mAh (81 minutes) 90min charging time with(5V/3A)
Gyroscope
6-axis gyroscope
6-axis gyroscope
ISO Range
100-3200
100-3200
Shutter Speed
Photo : Auto, Manual (Shutter 1/8000s-120s, ISO 100-3200), Shutter Priority (1/8000s-1s), ISO Priority (100-3200), Isolated Exposure Video : Auto, Manual (Shutter 1/8000s-1/30s, ISO 100-3200), Shutter Priority (1/8000s-1/30s), ISO Priority (100-3200), Isolated Exposure
Photo: 1/8000 – 120s Video: 1/8000 – to the limit of frames per second
White Balance
Auto, 2700K, 4000K, 5000K, 6500K, 7500K
2000K-10000K
Audio Modes
Wind Reduction, 360 Direction Focus
Wind Reduction, Stereo, and Direction Focus
Bluetooth
BLE 4.2
BLE 5.0
Wi-Fi
802.11a/b/g/n/ac
2.4GHz, 5GHz 802.11a/b/g/n/ac
Comparison Table Between Insta360 ONE X2 VS X3
1.Design
Jika dilihat sekilas, keduanya dapat dengan mudah kita bedakan dari display yang ada pada body kamera. Insta360 X3 sendiri memiliki layar yang jauh lebih besar dibanding seri pendahulunya yaitu ONE X2. Tentu hal ini yang akan memudahkan pengguna melihat preview foto dan video yang sudah diambil. Untuk dari segi besaran body kamera sendiri, Insta360 X3 memiliki body yang sedikit lebih tebal dibanding ONE X2. Namun untuk ukurannya, keduanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
2. Camera
Dari segi kualitas kamera sendiri, cukup banyak peningkatan yang diberikan pada Insta360 X3 ini. Seperti pada resolusi foto yang ditingkatkan, bukaan lensa yang diperbesar hingga F1.9, kemampuan perekaman 4k 60fps, bitrate yang bisa mencapai 120Mbps, hingga opsi white balance yang lebih luas.
3. Battery & Connectivity
Kedua seri kamera Insta360 ini kurang lebih memiliki ketahanan baterai yang sama yaitu untuk penggunaan 80 menit. Walaupun Insta360 X3 memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, namun kebutuhan daya yang dibutuhkan juga semakin besar mengingat layar yang ada lebih besar dibanding Insta360 ONE X2.
Setelah kami bandingkan keduanya, cukup banyak peningkatan-peningkatan fitur penting yang ada pada Insta360 X3.Kira-kira mana nih yang lebih menarik antara keluaran terbaru Insta360 yaitu seri X3 atau kamu lebih tertarik pendahulunya yaitu Insta360 ONE X2?
Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :
Sejak dirilisnya Gopro 35mm Hero pada September 2004, Perusahaan teknologi asal Amerika itu terus melakukan peningkatan dan perbaruan pada produk keluaran terbarunya. Seperti halnya pada 3 tahun terakhir ini. Gopro rutin mengeluarkan produknya setiap tahunnya. Dimulai pada September 2020 untuk Gopro Hero 9 series, lalu tepat selang 1 tahun Gopro merilis Hero 10 series, dan pada September 2022 Gopro resmi merilis seri terbarunya yaitu Hero 11 series. Memang bentuk body kamera sejak seri Hero 9 tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Lalu, dengan body yang hampir sama ini, apa aja sih keunggulan Gopro Hero 11 series dengan para pendahulunya terlebih harga yang ada di pasar memiliki perbedaan yang tidak jauh?
SuperView, Wide, Linear, Linear + Horizon-Leveling, Narrow
SuperView, Wide, Linear, Linear + Horizon-Leveling, Narrow
Hyper View, Super View, Wide, Linear, Linear + Horizon Lock / Leveling
Front Screen
1.4″ Color LCD with Live Preview and Status
1.4″ Color LCD with Live Preview and Status
1.4″ Color LCD with Live Preview and Status
Rear Touch Screen
✅
✅
✅
Waterproof
33ft (10m)
33ft (10m)
33ft (10m)
TimeWarp Video
TimeWarp 3.0
TimeWarp 3.0
TimeWarp 3.0
Slow-Mo
8x (1080p)
8x (2.7K, 1080p)
8x (2.7K, 1080p)
LiveBurst
✅
✅
✅
Voice Control
✅
✅
✅
GPS
✅
✅
✅
RAW Photo
✅
✅
✅
Processor
GP1
GP2
GP2
Wind-Noise Reduction
3-Mic Processing
3-Mic Processing
3-Mic Processing
Stereo Audio
✅
✅
✅
Comparison table betweet Hero 9 vs 10 vs 11
Jika melihat pada tabel perbandingan spesifikasi antara ketiga seri Gopro itu yaitu Hero 9 vs 10 vs 11, ketiganya tidak memiliki perbedaan spek yang sangat signifikan. Mari kita bahas lebih detil :
1.Design
Dari segi desain, ketiganya memiliki ukuran body kamera yang sama dengan berat yang sama juga yaitu di 153g. Selain itu, layar yang ada juga tidak memiliki perbedaan, ketiga seri Gopro Hero 9, 10, dan 11 untuk layar depannya belum bisa digunakan untuk layar sentuh untuk pengaturan foto dan video.
2. Camera
Memang dari segi tampilan ketiga seri Gopro terbaru itu tidak berbeda jauh, namun tidak dengan kemampuan kameranya. Gopro Hero 11 Black mampu menghasilkan foto 27.13 MP dengan perekaman video 5.3K 60fps 120Mbps. Selain itu, Gopro Hero 11 sudah dibekali dengan HyperSmooth 5.0 yang tentunya membuat hasil video menjadi jauh lebih stabil.
3. Battery & Connectivity
Untuk baterai dan konektivitas sendiri, Gopro Hero 11 menggunakan enduro battery yang tentunya menghasilkan ketahanan baterai yang lebih lama dibanding baterai yang biasa.
Pada perilisan kali ini, Gopro juga merilis action cam yang lebih kecil dari Hero 11 Black yaitu Gopro Hero 11 Black Mini yang memang menjadi opsi bagi para penggunanya jika membutuhkan kamera yang lebih kecil namun dengan kualitas yang dihasilkan tetap sama. Namun memang dikarenakan body kamera yang lebih kecil, pada seri mini tidak terdapat layar untuk melihat footage yang kita ambil. Namun, walaupun memiliki kekurangan pada segi layar yang tidak ada, pada seri Mini ini pengguna dapat menggunakan mounting kamera dari 2 tempat, yaitu dari bagian bawah dan juga belakang kamera.
Kira-kira dari perbandingan diatas, yang mana nih yang lebih menarik antara Gopro Hero 11 Black atau seri Hero 11 Black mini? Atau lebih menarik seri pendahulunya yaitu Gopro Hero 10 Black dan 9 Black?
Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :