Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update

dive mask vs swim glass

Ketika berbicara tentang aktivitas di dalam air, seperti snorkeling, menyelam, atau sekadar berenang, perlengkapan yang tepat sangatlah penting. Salah satu pertimbangan utama adalah memilih antara diving mask (topeng selam) atau swimming glasses (kacamata renang). Kedua perangkat ini memiliki fungsi yang berbeda, dan pemilihan yang tepat dapat membuat pengalaman Anda di bawah air menjadi lebih nyaman dan aman. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kedua perlengkapan tersebut untuk membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.

Diving Mask (Kacamata Selam)

Topeng selam adalah peralatan khusus yang dirancang untuk aktivitas selam di dalam air. Beberapa keunggulan topeng selam adalah:

  1. Visibilitas yang Lebih Baik: Topeng selam biasanya dilengkapi dengan kaca atau lensa yang lebih besar daripada kacamata renang, sehingga memberikan bidang pandang yang lebih luas di bawah air. Ini memungkinkan Anda melihat lebih banyak detil di dasar laut atau dalam kolam renang.
  2. Penutup Hidung dan Mulut: Topeng selam memiliki tutup hidung dan mulut yang dapat menahan air agar tidak masuk ke dalam masker. Hal ini sangat berguna ketika Anda berenang di bawah permukaan air. Selain itu, terdapat urgensi tersendiri untuk menyelam menggunakan dive mask. Ada kondisi darurat dimana penyelam kemasukan air ketika sedang berada didalam air. Tentu naik ke permukaan bukan menjadi opsi yang baik bagi para SCUBA diver. Sehingga terdapat teknik untuk membuang air didalam kacamata yang hanya bisa di aplikasikan dengan menggunakan dive mask.
  1. Riak Air: Topeng selam umumnya memiliki sistem yang lebih baik untuk mengatasi riak air yang bisa masuk ke dalam masker. Ini membuat pengalaman selam Anda lebih nyaman dan bebas dari iritasi mata.
  2. Ketersediaan Model Full Face: Ada juga topeng selam model full face yang menutupi seluruh wajah, yang memberikan kenyamanan ekstra dan mengurangi risiko air masuk ke mata dan hidung.

Namun, ada beberapa kekurangan dari topeng selam. Pertama, ukurannya yang besar mungkin membuatnya kurang cocok untuk berenang di kolam atau aktivitas renang lainnya. Kedua, topeng selam cenderung lebih mahal daripada kacamata renang biasa.

Swimming Glasses (Kacamata Renang)

Kacamata renang adalah pilihan yang baik untuk berenang di kolam atau melakukan aktivitas air ringan. Keunggulan kacamata renang meliputi:

  1. Ringan dan Nyaman: Kacamata renang umumnya lebih ringan dan nyaman untuk digunakan dalam waktu lama. Mereka dirancang untuk meminimalkan gesekan dengan air.
  2. Cocok untuk Olahraga Renang: Jika Anda seorang perenang, kacamata renang adalah pilihan yang lebih baik karena mereka dirancang khusus untuk berenang dengan cepat dan efisien.
  3. Harga Terjangkau: Kacamata renang biasanya lebih terjangkau daripada topeng selam, sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari di kolam renang. Walaupun memang, tetap saja terdapat kacamata renang dengan harga yang sangat mahal untuk kegunaan perenang profesional.

Namun, kacamata renang memiliki kelemahan utama, yaitu visibilitas yang terbatas. Mereka hanya melindungi mata Anda tanpa menyediakan perlindungan untuk hidung dan mulut, sehingga tidak cocok untuk aktivitas snorkeling atau menyelam.

Kesimpulan

Pilihan antara topeng selam dan kacamata renang tergantung pada aktivitas yang Anda rencanakan dan preferensi pribadi Anda. Jika Anda ingin menjelajahi dunia bawah air dengan visibilitas yang lebih baik dan perlindungan tambahan untuk hidung dan mulut, topeng selam adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda hanya berenang di kolam atau mencari sesuatu yang lebih ringan dan nyaman untuk berenang, kacamata renang adalah pilihan yang lebih baik.

Tetapi, tak lupa, keamanan selalu menjadi prioritas utama. Pastikan Anda memilih peralatan yang sesuai dengan aktivitas Anda dan selalu berenang atau menyelam dengan hati-hati. Semoga artikel ini membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk pengalaman di dalam air yang lebih menyenangkan. Selamat berenang dan menyelam!

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Pondok Bangladesh Rajanya Mie Aceh

Pondok Bangladesh Rajanya Mie Aceh, yang terletak di Jalan Raya Alternatif Cibubur, telah menjadi destinasi kuliner yang sangat populer di kalangan pencinta masakan di sekitar wilayah ini. Di antara beragam hidangan yang mereka tawarkan, salah satu yang paling spesial bagi para pelanggan adalah Mie Aceh, hidangan tradisional yang terkenal akan kepedasannya yang memukau dan rasa kaya rempah-rempah. Mari kita eksplorasi kenikmatan hidangan Mie Aceh di Pondok Bangladesh ini.

Pondok Bangladesh dikenal karena memiliki menu yang beragam, mulai dari hidangan nasi goreng yang sangat lezat, roti cane yang membuat pembeli ketagihan, hingga berbagai minuman yang sangat spesial seperti teh tarik panasnya. Namun, salah satu yang benar-benar mencuri perhatian adalah Mie Aceh khas Bangladesh.

Mie Aceh adalah hidangan mie yang disajikan dalam kuah kaya berbumbu dengan tambahan berbagai jenis daging seperti ayam, daging sapi, atau udang. Satu hal yang membedakan Mie Aceh dari hidangan mie lainnya adalah tingkat kepedasannya yang tinggi. Di Pondok Bangladesh, Mie Aceh disajikan dengan kuah yang kaya akan rasa, dengan perpaduan rempah-rempah yang memberikan sentuhan eksotis pada hidangan ini.

Satu yang membuat Mie Aceh di Pondok Bangladesh sangat istimewa adalah kemampuan mereka untuk menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera. Jadi, jika Anda lebih suka rasa pedas yang mendalam atau hanya ingin sedikit pedas, restoran ini akan memenuhi keinginan Anda. Kuah yang gurih dan kental, mie yang lembut dan daging yang empuk adalah paduan yang sempurna dalam setiap suapan.

Salah satu hal yang paling menggembirakan tentang Pondok Bangladesh adalah harganya yang terjangkau. Anda bisa menikmati hidangan Mie Aceh yang lezat dan memuaskan tanpa perlu khawatir menguras dompet Anda. Ini adalah tempat yang sempurna untuk makan malam santai atau berkumpul dengan teman-teman ataupun keluarga.

Pondok Bangladesh adalah destinasi kuliner yang luar biasa, terutama jika Anda pencinta Mie Aceh. Mereka menawarkan pengalaman kuliner yang istimewa dengan hidangan yang lezat. Dengan harga yang terjangkau, ini adalah tempat yang patut dikunjungi bagi mereka yang mencari kenikmatan kuah dari mie aceh yang sangat nikmat.

Jadi, jika Anda mencari pengalaman kuliner yang berbeda, kunjungi Pondok Bangladesh dan nikmati kenikmatan hidangan Mie Aceh yang tak tertandingi. Dijamin, Anda tidak akan kecewa dengan rasa yang memanjakan lidah Anda di sini.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba mendatangi Pondok Bangladesh ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 10.00 hingga 23.30 yang beralamat di Jl. Alternatif Cibubur No.11, Nagrak, Kec. Gn. Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16967

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Serabi terenak di Bandung?

Tak hanya terkenal dengan kelezatan batagor sebagai camilan pendamping untuk mengatasi rasa lapar, Kota Bandung juga mempersembahkan beragam kuliner khas yang mampu memikat hati para pelancong yang berkunjung ke “Kota Kembang” ini. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kelezatan yang tiada duanya dari Serabi Kinca Suji – Eka Rasa. Di tengah pesona wisata alam dan kebudayaan yang dimiliki oleh Bandung, kuliner ini mampu mempertahankan reputasinya dengan kualitas rasa yang tak perlu diragukan lagi.

Serabi Kinca Suji – Eka Rasa tidak sekadar menjadi makanan biasa, tetapi telah menjadi ikon kuliner yang melekat kuat dalam ingatan setiap orang yang berkesempatan merasakannya. Saat pertama kali digigit, sensasi lembutnya serabi yang dihiasi dengan sentuhan kinca, campuran kelapa muda yang manis dan sedap, langsung meleleh di lidah seolah mengajak setiap penikmatnya untuk merasakan kelezatan sejati yang dihadirkan oleh kota ini.

Tidak hanya memanjakan lidah, tetapi Serabi Kinca Suji – Eka Rasa juga mengajak kita dalam perjalanan untuk merasakan sejarah dan kearifan lokal yang diwariskan melalui setiap sajian. Mengambil inspirasi dari cita rasa tradisional, kuliner ini menggambarkan bagaimana budaya Bandung yang kaya akan nuansa telah diintegrasikan dengan inovasi rasa yang mampu bersaing dengan kuliner modern. Keberanian untuk memadukan tradisi dan tren kuliner masa kini menjadi ciri khas yang melekat dalam setiap gigitan dari serabi istimewa ini.

Tak heran jika Serabi Kinca Suji – Eka Rasa telah menjelma menjadi ikon kulinari yang menggambarkan jiwa Bandung sebagai tempat di mana warisan budaya dan kreasi kuliner bertemu dalam harmoni. Sebagai bukti bahwa kelezatan dapat menjadi perantara antara masa lalu dan masa kini, kuliner ini mengajak kita dalam perjalanan tak hanya kuliner, tetapi juga kisah dan nilai yang terkandung di dalamnya. Sebuah pengalaman yang memuaskan bagi lidah dan jiwa para pelancong, serta penghormatan bagi warisan kota yang selalu menyuguhkan yang terbaik.

Untuk harga sendiri, ketika tim WIA mencoba merasakan keindahan cita rasa dari serabi ini pada Bulan Juli 2023 lalu adalah di harga Rp9.000 saja. Harga yang sangat terjangkau bukan?

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba mendatangi Serabi Kinca Suji – Eka Rasa ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 07.00 hingga 18.00 yang beralamat di Jl. Lodaya No.31, Malabar, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run

Berlari dengan Sepatu vs Barefoot

Fitness woman running training for marathon on sunny coast trail

Dalam dunia kebugaran dan olahraga, berlari merupakan salah satu aktivitas yang paling populer dan mudah diakses oleh siapa saja. Namun, ada perdebatan yang tak kunjung usai mengenai metode terbaik untuk berlari: menggunakan sepatu lari khusus atau bahkan tanpa sepatu sama sekali, yang dikenal sebagai berlari “barefoot“. Mari kita eksplorasi kedua sisi perspektif ini dan memahami manfaat serta tantangan dari masing-masing metode.

Berlari dengan Sepatu: Teknologi dan Dukungan

Sepatu lari modern telah mengalami evolusi pesat dalam teknologi dan desainnya. Mereka dirancang dengan tujuan memberikan dukungan, perlindungan, serta meredam dampak saat kaki bersentuhan dengan permukaan. Teknologi canggih seperti bantalan udara, tali sepatu yang dapat disesuaikan, serta bahan-bahan ringan yang mampu meningkatkan kenyamanan dan performa para pelari. Selain itu, sepatu lari juga dapat membantu mengoreksi postur dan langkah berlari, mengurangi risiko cedera, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kaki atau postur tubuh.

Kelebihan Berlari dengan Sepatu:

Sepatu lari memberikan perlindungan ekstra terhadap dampak saat kaki menghantam permukaan keras, seperti aspal atau beton. Desain ergonomis sepatu lari memberikan dukungan bagi lengkungan kaki, pergelangan kaki, dan tumit, membantu mencegah cedera dan ketidaknyamanan.Teknologi dalam sepatu lari juga dapat meningkatkan stabilitas dan efisiensi langkah berlari, membantu pelari mencapai prestasi yang lebih baik.

Berlari tanpa sepatu, atau barefoot running, telah mendapatkan perhatian lebih dalam beberapa tahun terakhir. Para pendukung metode ini percaya bahwa manusia telah berevolusi untuk berlari tanpa sepatu, sehingga berlari tanpa alas kaki dapat membawa kembali gerakan alami tubuh dan meningkatkan keseimbangan serta kinerja otot.

Kelebihan Berlari Barefoot:

Gerakan Alami: Berlari tanpa sepatu memungkinkan gerakan alami kaki dan otot, mengurangi risiko cedera akibat pola berlari yang tidak alami. Berlari tanpa sepatu juga dapat memperkuat otot-otot kaki dan pergelangan kaki serta meningkatkan keseimbangan tubuh. Berlari tanpa alas kaki memungkinkan pengalaman langsung dengan permukaan tanah, meningkatkan kesadaran terhadap tekstur dan kondisi di sekitar.

Namun, perlu diingat bahwa berlari barefoot juga memiliki tantangan. Permukaan jalan yang keras dan kasar dapat menyebabkan cedera pada kaki yang belum terbiasa. Selain itu, transisi dari berlari dengan sepatu ke barefoot perlu dilakukan secara bertahap untuk menghindari cedera.

Kesimpulan

Pilihan antara berlari dengan sepatu atau barefoot bergantung pada preferensi, tujuan, dan kondisi tubuh masing-masing individu. Sepatu lari modern dapat memberikan perlindungan dan dukungan yang dibutuhkan, sementara berlari barefoot dapat membawa kembali gerakan alami tubuh dan koneksi dengan lingkungan. Apapun metode yang Anda pilih, penting untuk memahami manfaat dan risikonya, serta berkonsultasi dengan ahli olahraga atau dokter sebelum melakukan perubahan signifikan dalam rutinitas berlari Anda.

Categories
Content Creation Gear On Paper Comparison

On Paper Comparison : DJI Air 2S VS 3

Industri drone terus berkembang pesat, dengan DJI sebagai salah satu pemain utama yang menghadirkan produk-produk inovatif. Dalam artikel ini, kami akan mengulas perbandingan mendalam antara dua drone terbaru dari DJI: DJI Air 2 dan DJI Air 3. Dari desain hingga kualitas penerbangan, baterai, harga, dan fitur-fitur canggih, mari kita telusuri setiap aspek penting dari kedua drone ini.

CategoryDJI Air 3DJI Air 2S
Takeoff Weight720 g595 g
DimensionsFolded (without propellers): 207×100.5×91.1 mm (L×W×H)

Unfolded (without propellers): 258.8×326×105.8 mm (L×W×H)
Folded (without propellers): 180×97×77 mm (L×W×H)

Unfolded (without propellers): 183×253×77 mm (L×W×H)
Max Horizontal Speed (at sea level, no wind)21 m/s19 m/s
No faster than 19 m/s in EU regions.
Max Takeoff Altitude6000 m5000 m
Max Flight Time46 minutes31 minutes
Max Hovering Time42 minutes30 minutes
Max Flight Distance32 km18.5 km
Operating Temperature-10° to 40° C (14° to 104° F)0° to 40° C (32° to 104° F)
Global Navigation Satellite SystemGPS + Galileo + BeiDouGPS + GLONASS + Galileo
Internal Storage8 GB8 GB (approx. 7.2GB available space)
Image SensorWide-Angle Camera:
1/1.3-inch CMOS, Effective Pixels: 48 MP

Medium Tele Camera:
1/1.3-inch CMOS, Effective Pixels: 48 MP
1-inch CMOS, Effective pixels: 20 MP
LensWide-Angle Camera
FOV: 82°
Format Equivalent: 24 mm
Aperture: f/1.7
Focus: 1 m to ∞

Medium Tele Camera
FOV: 35°
Format Equivalent: 70 mm
Aperture: f/2.8
Focus: 3 m to ∞
FOV: 88°
Format Equivalent: 22 mm
Aperture: f/2.8
Focus: 0.6 m to ∞
ISO RangeVideo:
Normal and Slow Motion:
100-6400 (Normal)
100-1600 (D-Log M)
100-1600 (HLG)
Night:
100-12800 (Normal)

Photo:
100-6400 (12 MP)
100-3200 (48 MP)
Video:
100-3200 (Auto)
100-6400 (Manual)

Video (10-bit):
100-800 (Auto)
100-1600 (Manual)

Photo:
100-3200 (Auto)
100-12800 (Manual)
Shutter SpeedWide-Angle Camera
12MP Photo: 1/16000-2 s (2.5-8 s for simulated long exposure)
48MP Photo: 1/8000-2 s

Medium Tele Camera
12MP Photo: 1/16000-2 s (2.5-8 s for simulated long exposure)
48MP Photo: 1/8000-2 s
Electronic Shutter: 8-1/8000 s
Max Image SizeWide-Angle Camera:
8064×6048

Medium Tele Camera:
8064×6048
3:2: 5472×3648
16:9: 5472×3078
Video Resolution
Wide-Angle Camera:
H.264/H.265
4K:
3840×2160@24/25/30/48/50/60/100fps
FHD:
1920×1080@24/25/30/48/50/60/100/200fps
2.7K Vertical Shooting:
1512×2688@24/25/30/48/50/60fps
FHD Vertical Shooting:
1080×1920@24/25/30/48/50/60fps

Medium Tele Camera:
H.264/H.265
4K:
3840×2160@24/25/30/48/50/60/100fps
FHD:
1920×1080@24/25/30/48/50/60/100/200fps
2.7K Vertical Shooting:
1512×2688@24/25/30/48/50/60fps
FHD Vertical Shooting:
1080×1920@24/25/30/48/50/60fps
5.4K: 5472×3078@24/25/30 fps

4K Ultra HD: 3840×2160@24/25/30/48/50/60 fps

2.7K: 2688×1512@24/25/30/48/50/60 fps

FHD: 1920×1080@24/25/30/48/50/60/120 fps
Video FormatMP4 (MPEG-4 AVC/H.264, HEVC/H.265)MP4/MOV (MPEG-4 AVC/H.264, HEVC/H.265)
Max Video BitrateH.264/H.265: 150 Mbps150 Mbps
Color ModeWide-Angle Camera
Normal:
8-bit 4:2:0 (H.264/H.265)
HLG/D-Log M:
10-bit 4:2:0 (H.265)

Medium Tele Camera
Normal:
8-bit 4:2:0 (H.264/H.265)
HLG/D-Log M:
10-bit 4:2:0 (H.265)
Normal/D-Log M/HLG
Video Transmission SystemO4O3
Live View QualityRemote Controller:
1080p/30fps, 1080p/60fps
Remote Controller:
1080p/30fps
Battery Capacity4241 mAhDJI Air 2S Battery: 3750 mAh

Mavic Air 2 Battery: 3500 mAh
Charging TimeApprox. 80 minutes
Use the included data cable of the DJI 65W Portable Charger.

Approx. 60 minutes
Use the DJI 100W USB-C Power Adapter and Battery Charging Hub.
Approx. 1 hour and 35 minutes

Desain dan Tampilan

Ketika datang ke desain, DJI Air 2 dan DJI Air 3 menampilkan estetika yang serupa namun dengan sentuhan inovatif yang berbeda. Keduanya memiliki struktur yang ringkas dan aerodinamis untuk meningkatkan stabilitas penerbangan dan mengurangi hambatan angin. DJI Air 3 hadir dengan desain yang lebih ramping dan profil yang lebih halus, memungkinkan peningkatan efisiensi aerodinamis.

Kualitas Penerbangan dan Performa

Dalam hal kualitas penerbangan, DJI Air 2 telah mendapatkan pujian untuk kemampuannya yang stabil dan responsif. DJI Air 3, bagaimanapun, menghadirkan peningkatan dalam performa dengan sistem pengendalian yang lebih canggih dan sensor yang lebih akurat. Ini berarti bahwa drone ini lebih mudah dikendalikan dan mampu memberikan penerbangan yang lebih halus bahkan dalam kondisi angin yang bervariasi.

Kamera dan Kualitas Gambar

Salah satu fitur paling menonjol dari kedua drone ini adalah kemampuan kamera mereka. DJI Air 2 telah dikenal dengan kamera berkualitas tinggi yang mampu merekam video hingga resolusi 4K dan mengambil foto dengan detail yang tajam. Namun, DJI Air 3 mengambil langkah lebih maju dengan sensor kamera yang lebih besar dan kemampuan perekaman video 6K. Ini memberikan detail yang lebih baik dan rentang dinamis yang lebih lebar dalam hasil foto dan video.

Baterai dan Daya Tahan

Ketahanan baterai adalah faktor kunci dalam pengalaman terbang dengan drone. DJI Air 2 sudah memiliki daya tahan baterai yang layak, tetapi DJI Air 3 mengoptimalkan konsumsi daya dan memperpanjang masa terbangnya. Drone ini juga dilengkapi dengan baterai yang lebih besar, memungkinkan sesi penerbangan yang lebih panjang dan lebih memuaskan.

Fitur-fitur Canggih

DJI Air 3 menghadirkan fitur-fitur baru yang mengesankan yang tidak ditemukan pada DJI Air 2. Salah satu fitur ini adalah teknologi penghindaran hambatan yang lebih canggih, memungkinkan drone untuk menghindari rintangan secara lebih akurat. Selain itu, DJI Air 3 juga memiliki mode penerbangan yang lebih canggih dan pemrosesan citra yang lebih cepat, memberikan pengalaman terbang yang lebih aman dan lebih imersif.

Harga

Dalam hal harga, DJI Air 3 cenderung memiliki harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan DJI Air 2, mengingat peningkatan fitur dan performa yang ditawarkan. Namun, penting untuk mempertimbangkan nilai tambah yang diberikan oleh fitur-fitur baru ini dan sejauh mana itu sesuai dengan anggaran dan kebutuhan Anda.

Kesimpulan

DJI terus berinovasi dalam industri drone, dan DJI Air 3 adalah contoh nyata dari evolusi ini. Meskipun DJI Air 2 tetap menjadi pilihan yang solid dengan kualitas penerbangan dan kamera yang baik, DJI Air 3 membawa peningkatan signifikan dalam performa, kualitas gambar, daya tahan baterai, dan fitur-fitur canggih. Keputusan antara keduanya harus didasarkan pada prioritas Anda dalam hal fitur dan anggaran.

Dalam dunia drone yang terus berkembang, perbandingan ini diharapkan dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijaksana saat memilih drone yang sesuai dengan kebutuhan penerbangan dan kreativitas Anda.

Kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara DJI Air 2 atau DJI Air 3?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

DJI Air 2 : wia.id/d/brand/dji-store-indonesia/air/air-2-1?entity_id=1154

DJI Air 3 : wia.id/d/brand/dji-store-indonesia/air/air-3?entity_id=1681

Categories
Content Creation Gear On Paper Comparison

On Paper Comparison : DJI Osmo Action 3 VS Osmo Action 4

Dalam industri kamera aksi yang terus berkembang, DJI telah menjadi salah satu pemimpin dalam inovasi teknologi dengan lini produk Osmo Action yang populer. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbandingan mendalam antara dua produk terbaru mereka: DJI Osmo Action 3 dan DJI Osmo Action 4. Dari desain hingga kualitas gambar, baterai, dan harga, mari kita telaah setiap aspek penting dari keduanya.

CategoryOsmo Action 3Osmo Action 4
Dimensions (L×W×H)70.5×44.2×32.8 mm70.5×44.2×32.8 mm
Waterproof16 m without Waterproof Case, 60 m with Waterproof Case18 m (without case), 60 m (with case)
Number of Microphones33
Weight145 g145 g
Connection TypeQuick-Release DesignQuick-Release Design
Front ScreenLCD Full-Color Touchscreen

1.4 inches 326 ppi 320×320

750±50 cd/m²
LCD Full-Color Touchscreen

1.4 inches 323 ppi 320×320

750±50 cd/m²
Back ScreenLCD Full-Color Touchscreen

2.25 inches 326 ppi 360×640

750±50 cd/m²
LCD Full-Color Touchscreen

2.25 inches 326 ppi 360×640

750±50 cd/m²
Sensor1/1.7″ CMOS

Effective Pixels: 12 MP
1/1.3″ CMOS
LensFOV: 155°

Aperture: f/2.8
FOV: 155°

Aperture: f/2.8
ISO RangePhoto: 100-12800
Video: 100-12800
Photo: 100-12800
Video: 100-12800
Max Photo Resolution4000×2250 (16:9)
4000×3000 (4:3)
4000×2256 (16:9)
3648×2736 (4:3)
Video4K (4:3):
4096×3072@24/25/30/48/50/60fps
4K (16:9):
3840×2160@100/120fps
4K (16:9):
3840×2160@24/25/30/48/50/60fps
2.7K (4:3):
2688×2016@24/25/30/48/50/60fps
2.7K (16:9):
2688×1512@100/120fps
2.7K (16:9):
2688×1512@24/25/30/48/50/60fps
1080p (16:9):
1920×1080@100/120/200/240fps
1080p (16:9):
1920×1080@24/25/30/48/50/60fps
4K (4:3): 3840×2880@24/25/30/48/50/60fps
4K (16:9): 3840×2160@100/120fps
4K (16:9): 3840×2160@24/25/30/48/50/60fps
2.7K (4:3): 2688×2016@24/25/30/48/50/60fps
2.7K (16:9): 2688×1512@100/120fps
2.7K (16:9): 2688×1512@24/25/30/48/50/60fps
1080p (16:9): 1920×1080@100/120/200/240fps
1080p (16:9): 1920×1080@24/25/30/48/50/60fps
Slow Motion4K: 4x (120fps)
2.7K: 4x (120fps)
1080p: 8x (240fps), 4x (120fps)
4K: 4x (120fps)
2.7K: 4x (120fps)
1080p: 8x (240fps), 4x (120fps)
StabilizationEIS:
RockSteady 3.0
RockSteady+
HorizonBalancing
HorizonSteady
EIS:
RockSteady 3.0
RockSteady 3.0+
HorizonBalancing
HorizonSteady
Supported SD CardsexFATexFAT
Battery Capacity1770 mAh1770 mAh

Desain dan Tampilan

Ketika membahas desain, DJI Osmo Action 3 dan Osmo Action 4 memiliki elemen yang serupa dengan pendahulunya, tetapi juga membawa perbaikan yang signifikan. Kedua model ini memiliki bodi yang kokoh dan tahan air, serta layar sentuh di bagian belakang untuk mengoperasikan kamera dengan mudah. Namun, DJI Osmo Action 4 menghadirkan pembaruan desain yang lebih ramping dan ergonomis, membuatnya lebih nyaman di tangan pengguna.

Kualitas Gambar dan Performa

Dalam hal kualitas gambar, DJI terus berusaha untuk meningkatkan performa kamera mereka. DJI Osmo Action 3 memiliki sensor yang canggih dan teknologi pengurangan noise yang ditingkatkan, menghasilkan gambar dan video yang tajam dan jernih bahkan dalam kondisi cahaya rendah. Namun, DJI Osmo Action 4 mengambil langkah lebih jauh dengan penggunaan sensor yang lebih besar dan teknologi HDR yang ditingkatkan, memberikan rentang dinamis yang lebih lebar dan warna yang lebih akurat.

Kemampuan Perekaman Video

Kedua kamera ini mampu merekam video hingga resolusi 4K dengan stabilisasi gambar yang impresif. DJI Osmo Action 4, bagaimanapun, menghadirkan peningkatan dalam mode perekaman dengan dukungan resolusi 8K, memberikan fleksibilitas lebih besar dalam pengeditan dan zoom tanpa kehilangan detail.

Baterai dan Daya Tahan

Ketahanan baterai adalah salah satu faktor penting dalam kamera aksi, terutama saat digunakan untuk merekam aktivitas luar ruangan. DJI Osmo Action 3 memiliki daya tahan baterai yang baik, tetapi DJI Osmo Action 4 mengoptimalkan konsumsi daya dengan lebih baik, memberikan daya tahan yang lebih panjang. Ini sangat bermanfaat ketika pengguna berada jauh dari sumber daya listrik.

Fitur Tambahan dan Konnektivitas

DJI Osmo Action 4 hadir dengan beragam fitur tambahan yang tidak ada pada model sebelumnya, termasuk konektivitas nirkabel yang lebih cepat, dukungan pengendalian suara yang lebih canggih, dan mode perekaman khusus yang lebih kreatif. Ini menjadikan Osmo Action 4 sebagai pilihan menarik bagi para pengguna yang menginginkan lebih banyak opsi dalam perekaman.

Harga

Tentu saja, faktor harga selalu menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk. DJI Osmo Action 4 cenderung memiliki harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Osmo Action 3, mengingat peningkatan teknologi dan fitur yang ditawarkan. Namun, perbedaan harga ini harus dinilai berdasarkan nilai tambah yang diberikan oleh fitur-fitur baru.

Kesimpulan

Kesimpulannya, DJI Osmo Action 4 adalah langkah maju yang signifikan dari Osmo Action 3 dalam hal inovasi dan performa. Meskipun Osmo Action 3 masih merupakan pilihan yang baik bagi kamu yang mencari kamera aksi dengan kualitas gambar yang solid, Osmo Action 4 menawarkan kualitas gambar yang lebih baik, fitur tambahan yang menarik, dan daya tahan baterai yang lebih lama. Pilihan antara keduanya harus didasarkan pada kebutuhan pribadi dan budget kamu, tetapi Osmo Action 4 pasti menarik bagi mereka yang menginginkan yang terbaik dalam hal teknologi kamera aksi.

Sebagai konsumen, kita beruntung bisa menyaksikan evolusi terus-menerus dalam teknologi kamera aksi, dan perbandingan ini diharapkan dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kira-kira dari perbandingan diatas, mana sih yang lebih menarik antara DJI Osmo Action 3 atau DJI Osmo Action 4?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

DJI Osmo Action 3 : wia.id/d/brand/dji-store-indonesia/osmo-series-harga-spesifikasi/osmo-action/action-3?entity_id=1578

DJI Osmo Action 4 : wia.id/d/brand/dji-store-indonesia/osmo-series-harga-spesifikasi/osmo-action/action-4?entity_id=1685

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Nikmatnya Batagor Haji Yunus Bandung

Batagor sudah menjad makanan yang sangat lumrah dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Bahkan, tak jarang dalam jarak setiap kurang dari 1 kilo meter saja terdapat beberapa penjual batagor terlebih jika berada di Kota Kuliner ataupun kota yang dodiminasi penduduknya oleh para mahasiswa dan kaum pelajar seperti salah satunya Kota Bandung. Namun, ternyata dibalik rasa batagor yang bagi sebagian orang “biasa saja”, terdapat beberapa batagor yang terkenal dengan rasanya yang melegenda sejak dulu dan masih bertahan hingga saat ini.

Seperti salah satunya adalah Batagor Haji Yunus. Batagor yang terletak di Jalan Raya Kopo yang satu ini sudah berdiri sejak tahun 1972 dan menjadi salah satu pelopor batagor di Bandung. Di balik jalan-jalan klasik di daerah Kopo, tersembunyi kisah kuliner yang menggugah selera. Tempat ini merupakan embrio dari sebuah inovasi kuliner yang tak tergoyahkan – Batagor. Dulu, pada era 70-an, di antara gang-gang Kopo, Isan, seorang penjual bakso tahu, melangkah dengan langkah kecil menuju sebuah perubahan yang tak terduga. Bakso tahunya seringkali tersisa. Dan dengan penuh kreativitas, ia dan rekannya yaitu Yunus, memutuskan untuk menggoreng bakso tahu tersebut, lalu membagikannya kepada tetangga terdekat.

Tak disangka, reaksi publik begitu positif terhadap hasil kreasinya yang luar biasa ini – Bakso Tahu Goreng, yang kini dikenal sebagai Batagor. Jejak kreativitas ini membuka jalan bagi pembukaan kedai Batagor, suatu era baru yang diikuti dengan semangat oleh Yunus. Meskipun sama-sama menawarkan Batagor, mereka memiliki sentuhan unik dalam setiap rasa dan cara berdagangnya. Perbedaan ini semakin menciptakan magnet bagi para penikmat kuliner yang beragam. Meski kini Bandung dipenuhi dengan variasi Batagor modern yang berukuran besar dan harga mahal, Batagor Yunus tetap mempertahankan keasliannya sejak pertama kali dijual di tahun 70-an.

Tahu cibuntu putih yang terbelah membentuk segitiga menjadi wadah untuk adonan ikan tenggiri, tepung terigu, kanji, dan irisan daun bawang yang terasa mengejutkan. Proses penggorengan menghasilkan aroma menggoda yang menyatu dengan asap putih, menciptakan sensasi makan yang tak terlupakan.

Setiap gigitan Batagor ini menjadi petualangan bagi lidah, terutama saat dicocol dalam saus kacang yang begitu lezat, dihiasi dengan sentuhan segar irisan jeruk. Untuk yang ingin lebih eksploratif, sajian dengan kuah segar bisa menjadi pilihan.

Saat Batagor Hj. Yunus berpindah-pindah tempat di masa lalu, usahanya tetap memberikan kenangan kuliner yang menggoda, hingga akhirnya pada tahun 2008, bangunan megah berdiri kokoh di Jl. Kopo No. 68, menjadi rumah permanen bagi Batagor ini. Pengunjung kini bisa menikmati hidangan di lingkungan yang lebih nyaman dan menawan, tanpa lagi berada dalam tenda-tenda sederhana. Tak hanya Batagor, menu bertambah dengan kehadiran mie dan bakso, menciptakan harmoni cita rasa dalam setiap kunjungan.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba mendatangi Batagor Haji Yunus ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 07.00 hingga 21.00 yang beralamat di Jl. Raya Kopo No.68, RT.10/RW.01, Babakan Asih, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40232

Categories
Content Creation Gear On Paper Comparison

On Paper Comparison : DJI Mavic 3 Classic VS DJI Mavic 3

Teknologi drone semakin berkembang dan semakin banyak digunakan dalam berbagai industri dan kegiatan pribadi. DJI, salah satu produsen drone terkemuka di dunia, baru-baru ini mengumumkan peluncuran dua produk baru mereka, yaitu DJI Mavic 3 Classic dan DJI Mavic 3. Kedua drone ini menawarkan berbagai fitur yang menarik dan canggih, namun apa perbedaan antara keduanya?

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbandingan dari kedua drone ini secara detail berdasarkan spesifikasi yang tertera di atas kertas (on paper comparison).

Desain dan Dimensi

Kedua drone ini memiliki desain yang serupa, namun DJI Mavic 3 Classic sedikit lebih besar dan berat dari DJI Mavic 3. DJI Mavic 3 Classic memiliki dimensi 348 x 317 x 147 mm dengan berat 2,2 kg, sedangkan DJI Mavic 3 memiliki dimensi 341 x 348 x 81 mm dengan berat 1,8 kg.

Kamera

Kamera pada kedua drone ini memiliki kemampuan yang hampir sama, yaitu bisa merekam video dengan resolusi 5,3K pada 60fps dan 4K pada 120fps. Namun DJI Mavic 3 Classic memiliki sensor kamera yang lebih besar, yaitu 1,2 inci dibandingkan dengan sensor 1 inci pada DJI Mavic 3. Hal ini memungkinkan DJI Mavic 3 Classic menghasilkan gambar yang lebih jernih dan detil.

Fitur

Kedua drone ini memiliki fitur-fitur yang menarik dan canggih, seperti ActiveTrack 5.0, Spotlight 3.0, Point of Interest 3.0, dan lain sebagainya. Namun DJI Mavic 3 Classic memiliki beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh DJI Mavic 3, seperti HDR Video, Hyperlapse, dan OcuSync Enterprise.

Performa

Kedua drone ini memiliki performa yang hampir sama dengan waktu terbang yang bisa mencapai 46 menit dan kecepatan maksimal 72 km/jam. Namun DJI Mavic 3 Classic memiliki jangkauan kontrol yang lebih jauh, yaitu hingga 15 km, sedangkan DJI Mavic 3 hanya mencapai jangkauan kontrol maksimal 10 km.

Harga

Tentu saja, harga kedua drone ini menjadi hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih. DJI Mavic 3 Classic dijual dengan harga sekitar $4.999, sementara DJI Mavic 3 dijual dengan harga sekitar $3.499. Perbedaan harga yang cukup signifikan ini tentu saja harus dipertimbangkan dengan baik.

Kesimpulan

DJI Mavic 3 Classic dan DJI Mavic 3 keduanya merupakan produk drone yang canggih dan menarik dengan fitur-fitur yang hampir sama. Namun DJI Mavic 3 Classic menawarkan beberapa fitur tambahan dan sensor kamera yang lebih besar, namun dengan harga yang lebih tinggi. Jadi, jika Anda membutuhkan fitur tambahan seperti HDR Video dan Hyperlapse serta sensor

Kira-kira dari perbandingan diatas, yang mana nih yang lebih menarik antara DJI Mavic 3 atau DJI Mavic 3 Classic?

Apabila kamu ingin mendukung WIA Journal dengan membeli produk yang kami bahas, klik tautan berikut ini :

DJI Mavic 3 Catalog : https://wia.id/d/brand/dji-store-indonesia/mavic-series-harga-spesifikasi/mavic-3?entity_id=1159

DJI Mavic 3 Classic Catalog : https://wia.id/d/brand/dji-store-indonesia/mavic-series-harga-spesifikasi/mavic-3/mavic-3-classic?entity_id=1661

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Nikmatnya Sambal Nasi Ibu Imas

Salah satu kenikmatan menghabiskan waktu bersama keluarga adalah dengan melakukan wisata kuliner. Sepertinya, wisata kuliner menjadi salah satu pilihan yang selalu tepat untuk mengisi waktu luang kita. Pemilihan tempat kuliner bersama keluarga tentu tidak bisa sembarangan. Yang pasti berbeda dengan kebiasaan tempat tongkrongan anak muda yang cenderung berisik. Mungkin, Wearinasia memberikan salah satu opsi tempat kuliner yang sekiranya bisa menjadi pertimbangan wisata kuliner kamu bersama keluarga.

Warung Nasi Ibu Imas. Tidak dapat diabaikan pesonanya, makanan khas Sunda selalu memikat hati siapa pun yang mencobanya. Dengan beragam variasi sambal yang menggugah selera serta cita rasa khasnya, makanan ini selalu meninggalkan kerinduan yang tak terelakkan.

Di sudut Balonggede, Kota Bandung, terdapat sebuah warung makan Sunda yang telah meraih popularitas yang mengagumkan. Itulah Warung Nasi Ibu Imas. Teddy, Manajer Operasional Warung Makan Ibu Imas, yang melakukan wawancara dengan pihak DetikJabar pada 11 juni 2022 lalu dengan antusias menceritakan kisah keluarga yang kini sudah memasuki generasi kedua dalam menjalankan usaha ini. Ia merenungkan kenangan-kenangan indah ketika ITC Kebon Kalapa dulu masih menjadi Terminal Kebon Kelapa. “Pada tahun 1980, ibu saya memulai jualan nasi rames dengan gerobak di depan outlet yang berada di belakang Ampera. Usaha kami semakin ramai, dan kami menyewa tiga kios di sekitar terminal. Namun, sayangnya, ketika menuju tahun 1999 menuju 2000, terminal tersebut habis kontrak,” ungkap Teddy sambil memulai kisahnya.

Ia menambahkan, tahun tersebut merupakan masa sulit bagi warung mereka. Orang tua Teddy bingung harus pindah ke mana, bahkan beberapa karyawan terpaksa harus dirumahkan. “Ternyata, takdir membawa kami ke toko buku di sudut jalan Balonggede pada saat itu karena toko tersebut sepi pengunjung. Dari sana, kami mulai berjualan. Meskipun warungnya kecil dan hanya bisa menampung sekitar 15 orang untuk makan di tempat. Namun, sebelum terkena pemindahan tersebut, kami sudah mulai memperkenalkan menu khas kami, seperti karedok leunca dan sambal dadak. Beruntung, setelah pindah ke warung yang baru, banyak orang yang menyukai menu kami, dan seiring berjalannya waktu, semakin ramai,” tambah Teddy dengan semangat.

Setelah berhasil membuka empat outlet, tantangan baru muncul dengan datangnya pandemi. Meskipun harus tunduk pada aturan pemerintah, warung ini berhasil bertahan dengan inovasi dan kerja sama yang erat. Teddy akhirnya memutuskan untuk bekerja sama dengan platform online seperti Gojek, Grab, dan Tokopedia untuk mengirimkan hidangan segar mereka. Mereka bahkan mencoba mengemas sambal dadak, ayam goreng, dan ayam bakar dalam kemasan vakum agar dapat dikirim ke luar kota.

Melalui usaha yang gigih, warung ini berhasil melampaui tantangan pandemi dengan cukup sukses, tanpa harus menutup operasionalnya. Bahkan, usaha ini terus berlanjut hingga sekarang. Warung makan ini sudah lama menjadi favorit para artis, pejabat, bahkan reviewer makanan. Meskipun begitu, tidak ada satu pun foto atau kenangan pelanggan yang dipajang di dinding warung. “Kami merasa bahwa semua pelanggan kami sama pentingnya. Mereka boleh meminta layanan khusus, tetapi kami tidak perlu membedakan mereka di dinding warung. Meskipun begitu, kami sangat berterima kasih atas dampak positif yang mereka berikan pada usaha kami,” ucap Teddy dengan rendah hati.

Tidak terhitung berapa banyak tokoh terkenal yang telah berkunjung. Nama-nama seperti mendiang Bondan Winarno, Farida Nurhan, Nex Carlos, Siti Badriah, Ersa Mayori, hingga pejabat seperti Kapolda Jawa Barat, semuanya pernah menikmati hidangan di warung ini. Namun, meskipun peluang untuk membuka cabang di lokasi lain sudah ada, Teddy masih enggan untuk melakukannya sampai saat ini. “Kami pernah mendapatkan tawaran untuk membuka cabang di Makkah, tetapi saat ini fokus kami adalah memperbaiki empat cabang yang sudah ada agar semakin baik. Sampai saat ini, belum ada rencana pasti, tetapi hanya Allah yang mengetahuinya,” tutup Teddy sambil tersenyum.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba mendatangi Warung Nasi Ibu Imas ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 07.00 hingga 00.00 yang beralamat di Jl. Balonggede No.67 / 38 / 48/ 93, Balonggede, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40251

Categories
Content Creation Gear On Paper Comparison

2 Brand Drone Kelas Dunia : DJI VS Autel

Photo By AutelPilot

Perkembangan teknologi drone saat ini semakin pesat. Banyak brand drone bermunculan dan bersaing untuk memenuhi kebutuhan para pengguna drone. Salah satunya adalah brand DJI yang sudah cukup terkenal di kalangan pengguna drone. Namun, masih ada brand drone lain yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat, terutama di Indonesia. Salah satunya adalah Autel Robotics.

Dalam hal kualitas dan keunggulan produk drone, Autel tidak kalah saing dengan DJI. Bahkan, drone buatan Autel, yaitu Autel Evo II, mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) sebagai drone yang aman dan dapat dipakai secara legal. Berikut ini adalah perbandingan antara brand DJI dan Autel yang bisa menjadi pertimbangan bagi para pengguna drone.

Photo By AutelPilott

1. Kualitas kamera

Kualitas kamera DJI dikenal sangat baik dan mampu menghasilkan gambar dan video yang tajam dan detail. Namun, kualitas kamera Autel tidak kalah bagusnya dengan DJI. Autel Evo II, misalnya, dilengkapi dengan kamera 8K dan 48 megapiksel yang mampu menghasilkan gambar yang tajam dan detail. Bahkan, drone buatan Autel ini dilengkapi dengan tiga kamera yang dapat dipertukarkan, yaitu kamera 8K, kamera termal, dan kamera zoom.

2. Kecepatan dan jangkauan kontrol

Kecepatan dan jangkauan kontrol adalah hal penting yang harus diperhatikan ketika memilih drone. DJI Mavic 2 misalnya, memiliki kecepatan maksimum 44,7 mph dan jangkauan kontrol sejauh 11,4 mil. Sementara itu, Autel Evo II V2 memiliki kecepatan maksimum 45 mph dan jangkauan kontrol sejauh 9 km. Sedangkan Autel Evo II V3 memiliki kecepatan maksimum 70 mph dan jangkauan kontrol sejauh 9 km.

Photo By FlyPath

3. Fitur keamanan

Dalam hal fitur keamanan, Autel Evo II dilengkapi dengan sensor penghindar tabrakan yang canggih dan teknologi Vision Sensor yang memungkinkan drone untuk mendarat secara otomatis jika kehabisan baterai atau kehilangan sinyal. Sementara itu, DJI dilengkapi dengan fitur ActiveTrack yang dapat mendeteksi objek dan mengikuti objek secara otomatis.

Meskipun brand Autel belum terlalu dikenal di Indonesia, namun kualitas produk yang mereka hasilkan patut diperhitungkan. Dalam memilih drone, pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan dan budget anda. DJI mungkin masih menjadi pilihan utama di kalangan masyarakat, tetapi Autel bisa menjadi alternatif yang tidak kalah bagusnya.

Kira-kira dari perbandingan diatas, yang mana nih yang lebih menarik antara merk DJI atau Autel?