Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Alasan Kawasan Cihapit Ramai, Bakmi Tjo Kin

Bakmi menjadi salah satu makanan yang sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Makanan yang satu ini selalu menjadi pelengkap hari bagi sebagian masyarakat Indonesia dimanapun berada. Tak terbatas oleh wilayah, bakmi atau makanan yang biasa disebut sebagian orang dengan mie ini sangat disukai para pembelinya dikarenakan rasa yang sangat menggugah selera makan dan juga harga yang ditawarkan cenderung murah. Bakmi atau mie sendiri banyak sekali jenisnya. Saking banyaknya peminat bakmi ini, para penjual makanan berinovasi pada bakmi ini untuk menghasilkan rasa yang unik dibanding dengan penjual bakmi lainnya. Seperti pada kedai bakmi yang satu ini yang berfokus pada kualitas rasa yang tidak ada duanya.

Bakmi Tjo Kin atau biasa disebut orang bakmi cokin ini adalah kedai bakmi yang sudah sangat melegenda seantero Bandung. Bakmie Tjo Kin sendiri memiliki 2 cabang yaitu di Jalan Setiabudi dan juga di Cihapit. Walaupun, beberapa minggu lalu (dihitung saat Tim WIA datang ke lokasi yaitu pada 20 Mei 2023), cabang yang berada di Setiabudi akan pindah ke daerah Braga.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik dari kedai bakmie yang satu ini adalah bentuk mie nya yang beragam. Tepatnya terdapat 3 jenis. Ada mie keriting, mie gepeng, dan mie tipis. Ketiganya memang tidak berbeda dari soal rasanya, namun berkaitan dengan feel menyantap bakmie, mie berbentuk gepeng yang paling direkomendasikan oleh pegawai disana. Untuk variannya sendiri ada banyak, ada mie yamin manis dan asin. Dapat dipilih sesuai selera masing-masing.

Selain itu, ada daya tarik lainnya yang berkaitan dengan sejarah kedai yang satu ini. Jika pengunjung kedai ini menyadari bahwasanya terdapat dulisan “Toko Buku Atkas” yang ada di bagian belakang kedai. Faktanya, tempat ini dulunya adalah toko buku yang bernama Atkas tersebut seperti Kopi Toko Djawa yang dulunya juga bekas toko buku karena memang keduanya bagian dari satu management.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Bakmie Tjo Kin ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 08.00 hingga 21.00 yang beralamat di Jl. Cihapit No.18, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40114. Namun akan lebih baik untuk datang secepat mungkin dikarenakan setiap hari para pengunjung harus rela waiting list sekitar 10-30 menit untuk dapat menyantap makanan lezatnya dari kedai ini.

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Cafe Hits di Cihapit, Gang Nikmat

Cafe menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari bagi para pekerja dan juga mahasiswa. Terlebih jika lokasi cafe tersebut terletak di wilayah mahasiswa seperti di Bandung. Cafe mahasiswa biasanya identik dengan harga yang masih terjangkau, suasana yang nyaman dan estetik atau biasa orang sebut dengan instagrammable, dan juga tentu menu yang ditawarkan menarik para pembelinya. Banyak cafe yang berdiri hanya menjual minuman berjenis kopi dan juga makanan-makanan pada umunya seperti nasi goreng, dan lainnya. Namun tidak dengan cafe hits yang satu ini. cafe yang sudah dikenal oleh hampir seluruh anak muda di Bandung yang terletak di Cihapit.

Cafe Gang Nikmat, kedai/restoran/cafe yang satu ini sudah sangat dikenal oleh banyak orang dikarenakan menu yang ditawarkan tidak biasa. Tidak biasa dalam artian tidak sering dijumpai di cafe-cafe pada umumnya. Selain itu, yang menjadi daya tarik adalah letak cafe ini yang memang berada di tempat yang sesuai namanya yaitu di gang sempit yang hanya cukup untuk 2 orang. Selain itu, dengan menu unik yang ditawarkan, harga dari menu yang ada juga terbilang masih terjangkau oleh kalangan mahasiswa yang mungkin sesekali butuh menghilangkan penatnya di cafe ini.

Ketika tim WIA mencoba untuk mendatangi tempat ini, kami memesan menu andalan dari cafe Gang Nikmat ini yaitu Ayam Gulung Isi Telur Asin dengan harga Rp33.000 saja. Rasa yang ditawarkan tidak perlu diragukan lagi. Tentu tidak perlu diragukan karena ini adalah menu yang paling laris dipesan oleh para pembeli di sini. Bagi kamu yang kurang suka dengan telur asin juga tidak perlu khawatir. Karena telur asin yang digunakan untuk isi ayam ini tidak terasa asinnya, bahkan kami sempat mempertanyakan apakah benar ini telur asin atau bukan.

Beli makan enak tentu rasanya kurang lengkap jika tidak dibarengi dengan minuman yang enak dan menyegarkan juga. Kamu bisa pesan Es Kopi Gang dengan harga Rp22.000 yang memang menjadi menu minuman andalan juga di cafe hits yang satu ini.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Gang Nimat ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 09.00 hingga 21.00 yang beralamat di Jl. Cihapit Gg. Masjid No.6, Cihapit, Istiqamah, Kota Bandung, Jawa Barat 40113.

Categories
Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Hop-On Hop-Off, Pilihan Terbaik Tour Eropa

Berkunjung ke Eropa adalah impian bagi banyak orang yang ingin merasakan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan. Dengan sejumlah destinasi menarik dan pemandangan yang indah, Eropa menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mencarinya. Salah satu cara terbaik untuk menikmati liburan kamu di Eropa adalah dengan naik Hop-on Hop-off bus.

Hop-on Hop-off bus adalah sebuah bus wisata yang berhenti di berbagai tempat di kota-kota besar Eropa, seperti Paris, London, Barcelona, ​​dan Roma. Dalam hal ini, Hop-on Hop-off bus merupakan opsi yang nyaman dan efisien bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kota-kota besar Eropa. Berikut adalah beberapa keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan dari naik Hop-on Hop-off bus saat berlibur ke Eropa.

  1. Fleksibilitas dalam Perjalanan : Salah satu manfaat utama dari naik Hop-on Hop-off bus adalah fleksibilitas yang ditawarkannya. Anda dapat menentukan sendiri tempat dan waktu yang ingin Anda kunjungi selama liburan Anda. Dalam hal ini, Hop-on Hop-off bus menawarkan paket tur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat Anda. Anda bisa memilih rute tur yang paling menarik dan juga menentukan durasi waktu yang diinginkan.
  1. Hemat Waktu dan Biaya : Naik Hop-on Hop-off bus juga sangat efisien dalam hal waktu dan biaya. Dengan tiket Hop-on Hop-off bus yang dibeli, Anda akan mendapatkan akses ke berbagai tempat wisata dan landmark kota dengan biaya yang lebih terjangkau daripada harus membayar untuk taksi atau tur berpemandu. Anda juga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi umum lainnya seperti bus atau kereta bawah tanah.
  1. Panduan Wisata yang Menyenangkan : Ketika Anda naik Hop-on Hop-off bus, Anda akan mendapatkan panduan wisata yang profesional dan berpengetahuan luas tentang kota yang Anda kunjungi. Panduan ini akan memberikan informasi sejarah dan fakta menarik tentang tempat-tempat wisata yang Anda kunjungi. Panduan tersebut bisa berupa pemandu (manusia) ataupun berupa audio recording yang akan tersedia di setiap kursi yang tersedia. Untuk earphone sendiri akan diberikan oleh pemandu di awal sebelum perjalanan dimulai.
  1. Tidak Perlu Repot Mencari Jalan : Dengan naik Hop-on Hop-off bus, Anda tidak perlu khawatir tentang mencari jalan ke tempat-tempat wisata yang ingin Anda kunjungi. Bus akan membawa Anda langsung ke tempat-tempat tersebut, sehingga Anda dapat menghindari kebingungan dan kelelahan yang mungkin terjadi akibat mencari jalan sendiri.
  1. Pengalaman Wisata yang Aman : Hop-on Hop-off bus juga menawarkan pengalaman wisata yang aman dan terjamin. Karena bus tersebut dikelola oleh perusahaan wisata yang terpercaya, Anda dapat merasa tenang dan aman selama perjalanan. Bus juga memiliki jadwal yang teratur dan konsisten, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang ketinggalan waktu atau jadwal yang tidak sesuai.

Namun, bagi kamu yang memang lebih menyukai untuk menjelajah tempat wisata sendiri. Akan lebih baik jika melakukan tour tanpa menggunakan Hop-on Hop-off bus ini karena memang tidak cocok untuk seseorang yang memiliki jiwa berpetualang. Terlebih untuk anak muda yang masih memiliki banyak tenaga.

Categories
Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Venice di Malam Hari

Berbagai tempat wisata yang ada di dunia memiliki karakteristiknya masing-masing. Ada tempat yang memang lebih rekomen untuk dikunjungi ketika pagi hari karena memang udaranya yang sangat segar ataupun adanya keindahan sunrise Ada tempat yang memang lebih rekomen untuk dikunjungi siang hari karena mungkin keindahan infrastruktur bangunan yang terlihat semakin elegan. Ada juga tempat yang lebih rekomen untuk dikunjungi dimalam hari karena keindahan penerangan kotanya yang sangat teduh ketika malam hari.

Seperti salah satu kota yang ada di Negara Italia ini. Venice, merupakan salah satu kota yang terletak di Italia dan cukup terkenal sebagai destinasi wisata dunia. Kota ini dibagi menjadi 2 wilayah yaitu Venice Mestre, yaitu berada di kota. Dan juga Venice Santa Lucia yang berada di tengah laut (harus menyeberang dengan kereta dari Venice Mestre sekitar 10-15 menit).

Venice Santa Lucia dikenal dengan keindahan kotanya yang unik karena ditengahnya terdapat sungai yang bermuara. Bahkan, kendaraan utama disana adalah perahu kecil yang memang dimiliki oleh hampir semua penduduk setempat. Keindahan arsitektur bangunan tua dan juga deretan museum-museum terkenal berada disana.

Jika di kategorikan seperti bahasan di awal, Venice Santa Lucia cocok sebagai destinasi wisata di siang dan di malam hari. Siang hari dengan alasan semua tempat wisata seperti museum sedang buka, lalu juga keindahan bangunan dapat terlihat dengan jelas. Dan malam dengan alasan untuk menyusuri kota Venice Santa Lucia tanpa kapal (pedestrian) lebih nyaman dinikmati di malam hari. Penerangan disana membuat kita seakan-akan sedang berada di karnival malam hari. Suasananya sangat menyenangkan. Namun, minusnya untuk di malam hari adalah hampir semua wisata seperti museum dan juga beberapa pertokoan sudah tutup.

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Resto Mewah India di Bern, Namaste India City

Salah satu hal yang paling dihindari ketika sedang berpergian ke luar negeri terlebih ke negara-neegara dengan biaya hidup yang tinggi adalah harga dari suatu makanan. Terlebih untuk para budget traveller. Namun, terkadang tanpa disengaja, kita sudah terlanjur masuk kedalam salah satu restoran yang memang secara penampilan depan biasa saja namun ketika kita masuk suasananya sangatlah fancy. Mempertimbangkan untuk keluar lagi tapi sudah terlanjur lapar dengan menu-menu yang terlihat oleh mata, hingga memutuskan untuk tetap melanjutkan makan disana.

Begitulah sedikit gambaran yang terjadi oleh tim WIA kemarin ketika mengunjungi salah satu indian resto yang berada di Bern. Ketika kami masuk kedalam, seisi ruangan di design sangat mewah dengan piring-piring yang tersusun secara rapih seperti layaknya untuk fine dining. Tentunya yang terfikir pertama kali adalah soal harga. Namun, kami beranikan diri untuk tetap memesan dengan harapan harganya tidak terlalu mahal. Kami memesan beberapa menu yang memang rekomen disana dan juga memesan minuman specialnya disana yaitu terbuat dari olahan buah mangga. Sejujurnya untuk nama-nama menu yang kami pesan tidak ingat karena memang menggunakan full bahasa India.

Ketika hidangan pertama di letakkan di atas meja, first impression kami terhadap makanan ini adalah sangat mahal, porsi sedikit, tapi sangatlah enak. Ditambah lagi dengan bau rempah-rempah yang sangat kental dari makanan India. Dan ternyata benar saja, semua makanan yang kami pesan memiliki rasa yang sangat-sangat enak. Secara rasa untuk orang Indonesia ini sangatlah masuk dan tidak menjadi masalah. Dan tentu kami habiskan semua makanan ini tanpa sisa sedikitpun saking lezatnya.

Dan momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, yaitu saatnya pembayaran. Namun kami cukup terkejut. Harga untuk total semua menu yang kami pesan terbilang cukup murah dibanding beberapa resto lainnya di Bern. Sebagai gambaran, untuk satu porsi hidangan di Bern itu biasanya dikenakan harga Rp400.000 hingga Rp500.000. Namun di resto ini dengan semua kenyamanan yang telah diberikan, harga satu porsinya di angka Rp300.000 hingga Rp400.000.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba Namaste India City ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Senin hingga Minggu pada jam 11.00 hingga 14.00 waktu setempat yang beralamat di Neuengass-Passage 3, 3011 Bern, Switzerland.

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Makan Kacang di Eropa, Chestnut

Kacang memang menjadi salah satu makanan yang cocok untuk dijadikan cemilan sambil mengobrol bersama kerabat ataupun keluarga. Terlebih untuk warga Indonesia yang memang dikelilingi oleh kekayaan alamnya sehingga menghasilkan banyak sekali jenis-jenis kacang yang memang sangat enak untuk dikonsumsi.

Namun, bagaimana dengan membeli kacang ketika kita sudah jauh-jauh pergi ke negeri sebrang yaitu wilayah Eropa? Tentu mendengar membeli kacang tradisional dirasa cukup aneh. Namun, jika kamu sudah tau tentang kacang yang satu ini, dijamin akan mencobanya juga ketika pergi ke wilayah yang memiliki musim dingin.

Chestnut, salah satu street food yang seringkali dijumpai di jalanan negara-negara di Eropa, Amerika, dan tak sedikit juga ada di Asia. Chestnut merupakan kacang dengan cangkang yang sangat keras dan biasanya disajikan dengan cara di panggang. Chestnut biasa di jual di pinggir jalan ketika suhu sedang cukup dingin karena memang kacang ini disajikan dengan kondisi panas. Tentu hal ini akan menarik para pelanggannya untuk membeli chestnut ini dengan tujuan menghangatkan perut dan tentu menghilangkan rasa lapar.

Chestnut memang bukan makanan mewah dan juga langka, namun tetap saja melihat chestnut di pinggir jalan ketika suhu sedang dingin-dinginnya merupakan suatu godaan yang besar. Untuk harganya sendiri berbeda-beda di setiap negaranya. Untuk di Swis sendiri harga untuk satu porsi chestnut ini kisaran Rp60.000 hingga Rp80.000. Dengan harga segitu kita diberikan chestnut ini dengan bungkus kertas corong yang diisi dengan chestnut hingga penuh.

Menurut pengalaman kami, tim WIA yang berkesempatan mencoba chestnut ini, memakannya tidak memerlukan usaha untuk membuka cangkangnya karena memang sudah terbuka ketika kita membelinya (efek dari panasnya panggangan). Ketika menkonsumsi pertama kali di udara yang dingin, rasa kacang dan juga kehangatan kacang tersebut membuat tubuh menjadi hangat. Terlebih tekstur kacang chestnut ini sangat nyaman untuk dikunyah dengan mulut kita sehingga sangat nikmat.

Bagi kamu yang ingin mencoba chestnut ini bisa coba untuk mengunjungi negara dengan musim dingin dibawah 20 derajat celcius dan bisa mencarinya jalanan di pusat kota. Penjual chestnut biasa menggunakan grobak saja bukan menggunakan pertokoan.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Nature Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Berlari di Suhu 0° Celcius?

Berlari sudah menjadi olahraga sejuta umat di seluruh dunia. Sejak adanya Pandemi Covid-19 masyarakat dunia termasuk Indonesia mulai memahami pentingnya kesehatan diri. Salah satu kesehatan tersebut tentu akan didapat salah satunya dengan berolahraga secara rutin. Salah satunya berlari ini. Sehingga tidak heran jika tren berlari cukup meningkat di Indonesia yang salah satunya dapat dilihat dari tingkat pembelian sepatu-sepatu lari yang cukup meningkat.

Namun, apakah pernah terbayang oleh kamu untuk berlari dengan suhu yang tidak sewajarnya di Indonesia yang memang biasa berada pada kisaran suhu 18 hingga 35 derajat celcius?

Beberapa waktu lalu, tim WIA berkesempatan untuk berlari di musim dingin dengan suhu 0 derajat celcius. Bagi sebagian orang yang memang tinggal di daerah yang mendapat musim dingin mungkin sudah tidak menjadi hal yang mengejutkan. Namun bagi kami yang memang selalu beraktivitas di musim panas, ini tentu menjadi suatu pengalaman yang baru.

Tepatnya kami berlari di Interlaken, kota yang dikelilingi oleh bentangan pegunungan salju Alpen. Secara rasa dari penggunaan tenaga pada otot kaki mungkin cenderung sama. Begitupun dengan ayunan tangan. Namun jika bicara soal nafas tentu akan sangat berbeda. Lari di musim dingin akan membuat nafas kita menjadi lebih berat, hal ini yang benar-benar kami rasakan beberapa waktu lalu. Sehingga membuat kami cepat lelah dan juga kondisi heart rate diatas angka wajarnya dengan sesi latihan yang sama di Indonesia.

Tidak hanya harus menghadapi nafas yang lebih berat, udara dingin membuat tubuh dan juga area telinga dan hidung cukup membeku. Hal ini sangat mempengaruhi performa lari kita yaitu berkaitan dengan kenyamanan. Memang Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan perlengkapan lari khusus untuk musim dingin yang memang tidak kami miliki ketika berlari di musim dingin beberapa waktu lalu.

Bagi kamu yang ingin mencoba untuk berlari di musim dingin hingga mencapai suhu 0 derajat celcius, sangat kami rekomendasikan untuk menggunakan perlengkapan lari untuk musim dingin agar tidak terjadi cidera yang tidak diinginkan. Jadi, tertarik gak nih untuk mencoba berlari di musim dingin?

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Kedai Otentik Italia Halal, Quanto Basta

Italia merupakan salah satu negara di Benua Eropa yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit untuk para turis di seluruh dunia. Berbagai macam jenis wisata tersedia di Italia. Dari mulai keindahan kotanya, arsitektur bangunan-bangunan tua yang sangat terkenal, dan yang pasti adalah menjadi tempat untuk wisata kuliner yaitu tak lain tak bukan pizza. Makanan yang sudah mendunia yang berasal dari Italia.

Pizza sendiri merupakan makanan asli Italia yang sudah dikenal oleh seluruh penjuru dunia. Salah satu alasan dikenalnya makanan ini adalah karena faktor rasa yang disajikan cocok dengan lidah hampir seluruh manusia di bumi ini. Selain itu, pizza menjadi salah satu makanan yang sangat praktis namun sangat cukup untuk mengisi perut penikmatnya yang sedang kosong.

Beberapa waktu lalu, tim WIA berkesempatan mengunjungi salah satu kota di Italia yaitu Venice. Disana, tentu selain berwisata kami menyempatkan diri untuk mencoba makanan khas setempat yaitu pizza. Kami mengunjungi salah satu resto otentik Italia ‘Halal’ yang memang sudah banyak di rekomendasikan di beberapa sosial media dan sumber internet lainnya. Quanto Basta.

Quanto Basta merupakan kedai kecil yang memang sudah cukup dikenal oleh para turis sebagai kedai halal Italia. Ketika kami masuk kedalamnya, langsung disambut oleh pelayan sekaligus chef disana yang sangat ramah. Kami langsung memesan 5 helai pizza dengan rasa cheese dan original. Dari visualnya sudah sangat terlihat bedanya, pizza asli Italia sangatlah tipis dibanding pizza pada umumnya yang memang berasal dari Amerika. Tekstur dan rasa cenderung memiliki tingkat kegurihan yang tinggi. Sehingga, untuk menyantap beberapa helai tidak akan membuat lidah kita merasakan mual ataupun bosan. Setiap gigitannya membuat kami ingin melahap tanpa henti.

Selain kedai yang memang menyediakan pizza yang lezat, letak Quanto Basta memiliki posisi yang sangat strategis yaitu ditengah pusat perbelanjaan. Sehingga bagi turis yang ingin belanja setelah menyantap beberapa potongan pizza otentik Italia, turis dapat langsung mengunjungi toko sekitar kedai.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba kedai Quanto Basta ini bisa langsung datang ke lokasi setiap harinya pada jam 08.00 hingga 24.00 waktu setempat yang beralamat di Cannaregio, 148, 30121 Venezia VE, Italy.

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Restoran Wajib untuk Turis di Berlin, El Reda

Kuliner merupakan salah satu kegiatan yang seringkali digunakan untuk mengisi waktu liburan panjang bersama keluarga dan juga teman. Biasanya, orang yang memiliki tujuan untuk kuliner ini akan berlibur ke kota-kota yang memang dikenal dengan jenis makanan yang sangat bervariasi dan juga rasa yang dihadirkan juara. Seperti halnya Bandung dan Yogyakarta yang kerap kali dijadikan destinasi kuliner wajib bagi seluruh wisatawan yang ingin mengisi perutnya dengan santapan yang spesial. Namun, apakah pernah terbayang untuk berlibur kuliner bersama keluarga hingga ke Benua lain? Bagaimanakah sensasinya apakah sama saja ataupun berbeda? Simak artikel ini sampai habis.

El Reda, salah satu restoran middle east yang sangat terkenal di Berlin. Para pelajar Indonesia yang menetap di Berlin kerap kali mengunjungi restoran ini. Berlin memang bukan kota yang secara spesifik untuk wisata kuliner. Namun nyatanya, banyak restoran-restoran yang menarik untuk dibahas dikarenakan popularitasnya dan juga rasa yang ditawarkan sangat menggiurkan.

Bagi seorang pelajar asing yang tinggal di luar negri tentu akan mengutamakan harga ketimbang rasa. Walaupun El Reda bukan restoran yang dapat dikatakan murah untuk kaum pelajar, namun harga tak menjadi penghalang para pelajar disana demi mendapatkan seporsi makanan dari El Reda ini. Kami, tim WIA, berkesempatan untuk mendatangi restoran El Reda ini dan mewawancarai 2 mahasiswa Indonesia yang tinggal di Berlin. Menurutnya, El Reda bukan restoran murah bagi pelajar disana. Bahkan, dapat dikatakan sangat mahal. Namun, para pelajar disana terkadang ingin berkumpul di restoran ini seperti sebulan sekali. Hal itu dituturkan oleh kedua mahasiswa Indonesia tersebut yang menjawab pertanyaan kami secara kompak.

Karena cukup penasaran dengan rasa yang ditawarkan, kami mencoba memesan 3 porsi menu dari El Reda ini. Salah satunya bernama kubideh. Kubideh merupakan nasi dengan beras basmati dengan sepotong daging panjang seperti sosis yang terbentuk kurang sempurna yang dilengkapi dengan tomat bakar disampingnya. Kubideh juga menjadi salah satu menu rekomendasi dari mahasiswa disana untuk kami. Ketika hidangan sudah siap, pelanggan wajib membawa sajiannya sendiri dari kasir untuk menuju table yang sudah ditempati. Dari aroma saja sudah tercium kelezatannya. Ditambah lagi pada saat itu suhu diluar sedang berada pada angka 3 derajat celcius. Overall, rasa makanan ini sangat pas untuk dimulut semua orang. Dari mulut ras Asia hingga Amerika dan juga Eropa yang memang tidak selalu cocok dengan semua hidangan. Daging yang diberikan juga membuat kami sangat candu dalam memakannya. Namun, porsi yang banyak membuat kami kenyang sebelum kami memutuskan untuk mencoba menu lain.

Untuk harganya sendiri, menu nasi yang ada memiliki kisaran harga paling murah Rp180.000 hingga Rp420.000. Bagi yang tidak terlalu banyak makannya mungkin dapat mempertimbangkan untuk menghabiskan satu porsi untuk berdua mengingat porsi yang diberikan cukup banyak bagi sebagian orang. Untuk minum sendiri, saran dari kami tidak perlu membeli lagi dikarenakan setiap orang sudah mendapatkan teh manis panas gratiis yang memang dibebaskan untuk mengambil sebanyak mungkin.

Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba El Reda ini bisa langsung datang ke lokasi pada hari Selasa hingga Minggu pada jam 11.00 hingga 24.00 waktu setempat yang beralamat di Huttenstraße 69 – 70, 10553 Berlin, Germany.

Categories
Active Lifestyle Tips/Ideas/Update Run Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Tempat Berkumpulnya para Pelari di Berlin, Sungai Spree

Bagi sebagian orang, tempat berlari adalah faktor yang sangat penting untuk kenyamanan diri dalam melakukan aktivitas berlari. Terlebih, untuk seseorang yang memang sedang menjalani program lari serius untuk keperluan event ataupun pencapaian suatu performa yang memang sudah ditargetkan diawal. Hal ini yang membuat sebagian orang sangat selektif terhadap tempat yang digunakan untuk berlari.

Inilah Sungai Spree, bagi Warga Negara Jerman yang hobi berolahraga pagi menjadikan tempat ini salah satu tempat favorit untuk keperluan sehari-harinya dalam berolahraga. Ramainya olahragawan disini tidak hanya di musim tertentu. Bahkan hingga musim dingin-pun dengan suhu mencapai 0 derajat celcius kerap kali ramai oleh para pelari.

Sungai Spree sendiri merupakan salah satu sungai terbesar yang membentang di tengah pusat kota Berlin. Panjangnya sungai tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah setempat dalam membuat fasilitas jalan yang sering digunakan untuk jogging track bagi warga disana. Tempat yang sangat terbuka dan juga pemandangan yang cukup indah membuat pelari betah berlama-lama berolahraga di sepanjang Sungai Spree ini. Untuk panjang arena jogging track sendiri tidak pasti. Karena bergantung masing-masing pelari ingin lari seberapa jauh. Untuk keperluan lari hingga jarak half marathon (21.1km) tentu sangat cocok untuk berlari di sepanjang Sungai Spree ini.

Jika membahas terkait tingkat keramaian disana jika dibandingkan dengan tempat-tempat lari di Indonesia tentu sangat jauh perbedaannya. Di Sungai Spree ini jarak antar pelari sangatlah longgar sehingga sangat nyaman untuk berlari hingga kecepatan tinggi. Berbeda dengan tempat-tempat lari di Indonesia yang cenderungnya sangat padat oleh para warga yang ingin berolahraga disana, hingga kerap kali para pelari elit dan pro memilih untuk menggunakan jalan raya sebagai tempat untuk latihan.

Bagi kamu yang tertarik untuk merasakan sensasi olahraga pagi di sepanjang Sungai Spree ini bisa langsung datang ke lokasi setiap hari selama 24 jam yang beralamat di 10557, Unnamed Road, 10557 Berlin, Germany.