Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Namaaz Dining: Sensasi Kuliner yang Meledakkan Selera

Menjelajahi dunia kuliner Jakarta, terkadang kita menemukan tempat yang tak hanya sekadar untuk makan, tapi juga sebuah petualangan gastronomi yang tak terlupakan. Salah satu tempat yang berhasil menciptakan pengalaman luar biasa itu adalah Namaaz Dining. Terletak di Jl. Gunawarman, Jakarta Selatan, restoran ini telah menjadi tujuan utama bagi para penikmat kuliner yang mencari sesuatu yang berbeda.

Dibuka dengan konsep “fun dining”, Namaaz Dining tidak hanya menawarkan hidangan lezat, tetapi juga sebuah pertunjukan yang tak terlupakan dalam setiap penyajiannya. Pengalaman makan di sini diawali dengan proses reservasi daring melalui website resminya. Kemudian, pengunjung diharapkan tiba tepat waktu untuk menikmati pengalaman kuliner yang memukau.

anakjajan

Keunikan Namaaz Dining tak hanya terletak pada cita rasa makanannya, tetapi juga pada kreativitas dalam penyajiannya. Restoran ini merupakan pionir gastronomi molekuler di Indonesia, yang menghadirkan masakan Indonesia dengan sentuhan modern yang menggugah selera. Salah satu contohnya adalah pisang goreng madu dalam bentuk lebah yang unik dengan sayapnya yang menggoda.

Tak hanya itu, Namaaz Dining juga terkenal dengan cara penyajiannya yang kreatif. Misalnya, Explodeng, sebuah es podeng yang meletup-letup sehingga pengunjung akan diberikan jas hujan untuk melindungi pakaian mereka. Dengan begitu, setiap hidangan bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan.

anakjajan

Menu di Namaaz Dining selalu diperbarui setiap musimnya, menampilkan 17 hidangan yang dijelaskan dan disajikan secara dramatis selama 2 hingga 3 jam. Harga untuk menikmati pengalaman unik ini sekitar Rp1.250.000 per orang, dengan reservasi dapat dilakukan hingga 60 hari sebelumnya.

Restoran ini bukan hanya tempat untuk makan, tetapi juga tempat yang cocok untuk merayakan momen spesial. Banyak pasangan yang memilih Namaaz Dining untuk merayakan hari jadi pernikahan atau ulang tahun mereka.

Bagi pengunjung yang membawa anak, disarankan untuk memperhatikan bahwa hidangan di sini mungkin tidak cocok untuk mereka yang memiliki alergi makanan tertentu. Pengelola telah menyediakan kolom khusus dalam formulir reservasi untuk memberikan informasi tersebut.

anakjajan

Dengan lokasi yang strategis di pusat Jakarta Selatan dan waktu operasional dari pukul 19.00 hingga 22.00, Namaaz Dining menjanjikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjunginya.

Jadi, jika kamu mencari petualangan kuliner yang tak terlupakan di Jakarta, jangan lewatkan untuk mengunjungi Namaaz Dining. Pengalaman kuliner yang dihadirkan akan meledakkan selera kamu dan membuat kamu kembali lagi untuk merasakan sensasi yang luar biasa.

Categories
Event Food & Drinks Nature Travel Tips/Ideas/Update Urban/Landmark

Membawa Aroma Indonesia ke Panggung Dunia: Kisah Gastrodiplomasi Indonesia

Photo by : Fimela

Indonesia, sebuah negara yang kaya akan ragam budaya, sejarah, dan tentu saja, kuliner. Di setiap sudutnya, terhampar keanekaragaman cita rasa yang menggugah selera. Namun, kekayaan kuliner ini tidak hanya menjadi sebuah kesenangan lokal, melainkan juga menjadi aset berharga yang patut diperkenalkan ke dunia internasional. Inilah yang menjadi landasan bagi upaya diplomasi gastronomi Indonesia.

Menggali Jejak Gastrodiplomasi

Konsep gastrodiplomasi tidaklah asing bagi negara-negara yang memahami potensi besar yang tersimpan dalam kuliner. Thailand misalnya, telah membuktikan keberhasilan program Global Thai mereka sejak awal tahun 2000-an. Keberhasilan Thailand tersebut menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk meluncurkan program serupa, yang dikenal dengan sebutan Indonesia Spice Up the World (ISUTW).

Dibawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, ISUTW tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan cita rasa Indonesia ke dunia, tetapi juga sebagai instrumen dalam mempererat hubungan antarbangsa. Langkah-langkah strategis pun diambil, mulai dari peningkatan ekspor rempah-rempah, dukungan terhadap industri bumbu masakan, hingga promosi restoran Indonesia di mancanegara.

Photo by : Willy Kurniawan

Mengungkapkan Rasa Melalui Gala Dinner

Gala Dinner yang digelar dalam rangka G20 dan ASEAN Summit Meeting menjadi momentum penting dalam mengangkat derajat kuliner Indonesia di kancah internasional. Ratusan tamu dari berbagai negara disuguhkan dengan sajian-sajian khas Indonesia, tidak hanya untuk memuaskan lidah, tetapi juga sebagai bagian dari diplomasi politik yang halus.

Ani Nigeriawati, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, mengungkapkan bahwa kehadiran makanan Indonesia dalam acara semacam ini bukanlah sekadar promosi kuliner, melainkan juga sebagai alat untuk melakukan diplomasi yang lebih efektif. Percakapan-pertemuan penting pun terjalin di atas meja makan, membawa pulang kesepakatan-kesepakatan yang berdampak besar bagi kedua belah pihak.

Photo by : VOI

Tantangan dan Harapan

Meskipun langkah-langkah positif telah diambil, tantangan-tantangan tidak bisa diabaikan begitu saja. Keterbatasan dukungan finansial, kesulitan menghadapi pasar yang belum terjamah, hingga kurangnya SDM yang berkualitas, menjadi hambatan-hambatan yang perlu diatasi bersama. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak, program gastrodiplomasi Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi negara.

Photo by : Rainforest Cruises

Membangun Citra Indonesia Melalui Lidah

Dibalik sepiring nasi dan lauk-pauknya, tersembunyi potensi besar yang mampu membangun citra Indonesia di mata dunia. Melalui diplomasi gastronomi, Indonesia bukan hanya memperkenalkan cita rasa, tetapi juga kekayaan budaya dan sejarah yang melekat pada setiap hidangan. Sebuah langkah kecil namun penting dalam mengukir jejak Indonesia di panggung dunia, membuktikan bahwa melalui lidah, kita dapat membangun jembatan yang kuat di antara

Categories
Food & Drinks Travel Tips/Ideas/Update

Barongko dan Gogos: Kelezatan Legendaris dari Tanah Bugis

Indonesia, dengan keberagaman suku dan budaya yang melintas dari Sabang hingga Papua, tak hanya mengundang decak kagum dengan pesona alamnya, tetapi juga memanjakan lidah dengan aneka ragam kuliner tradisional yang menggoda selera. Kota Makassar, salah satu destinasi kuliner terkemuka, memegang teguh reputasinya berkat rempah-rempah eksotis yang melibatkan para saudagar dalam penciptaan kelezatan. Meskipun dunia kuliner dihantui oleh berbagai makanan asing, keberadaan beberapa hidangan tradisional Nusantara tetap kuat dan eksis hingga kini. Salah satu yang patut disoroti adalah barongko, kue khas Tanah Bugis yang memikat selera dan meraih gelar ‘legendaris’.

Barongko, dengan bahan dasar gula, telur, pisang, dan santan, memikat dengan tekstur lembut yang membuatnya cocok dinikmati oleh segala usia. Sejarahnya membawa kita pada zaman di mana hidangan manis ini hanya disajikan untuk kaum bangsawan, terutama para raja Bugis. Nama ‘Barongko’ sendiri berasal dari bahasa Bugis, yang mengartikan “barangku mua udoku” atau “barangku sendiri yang ku bungkus.” Artinya, barongko menjadi simbol kejujuran, mengungkapkan bahwa isi dan tampilan luar hidangan sejalan. Namun, seiring berjalannya waktu, barongko telah menjadi sajian yang merakyat, melibatkan semua lapisan masyarakat dalam setiap kesempatan penting, seperti pernikahan dan akikah.

Proses pembuatan barongko tidaklah rumit. Pisang dihaluskan dan dicampur dengan santan, lalu ditambahkan telur, vanili, garam, dan susu kental manis. Adonan ini kemudian dikukus selama 25 menit, siap disajikan dalam bungkusan daun pisang. Kelezatan barongko tak hanya terasa saat masih hangat, tapi juga saat disimpan dalam lemari pendingin untuk dinikmati dalam keadaan dingin.

Selain barongko, masyarakat Bugis juga memanjakan lidahnya dengan gogos, camilan gurih yang tak kalah menggugah selera. Berbeda dengan barongko yang mengusung cita rasa manis, gogos menawarkan sensasi gurih dengan balutan daun pisang yang membuatnya mirip dengan lemper. Dibuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan untuk meresap, gogos mempunyai bentuk lebih langsing dan panjang. Penggunaan ketan yang bervariasi, seperti ketan hitam, ketan putih, atau bahkan biji khas Sulawesi bernama banne, menjadikan gogos semakin istimewa.

Tidak hanya sekadar camilan, menyantap barongko dan gogos menjadi pengalaman sarapan alternatif yang praktis, nikmat, dan penuh kenangan. Sajian ini, ditemani secangkir kopi atau teh, tidak hanya mengisi perut tetapi juga merangkul kehangatan tradisi kuliner Tanah Bugis yang terus berkembang. Hidangan legendaris ini bukan sekadar rasa, tetapi juga jejak sejarah yang terus berlanjut dalam setiap gigitannya.